TEMPO.CO, Batam - Kawasan kuliner Akau Potong Lembu di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau atau Kepri selesai direvitalisasai. Saat ini kawasan legendaris satu memiliki suasana berbeda. Beberapa kondisi di sekitar kawasan diperbaiki dan diperindah agar pengunjung lebih nyaman.
Proyek revitalisasi ini mencakup berbagai perbaikan, mulai dari penataan kabel-kabel yang sebelumnya semrawut kini telah ditata dengan rapi, memberikan kesan yang lebih bersih dan aman. Bangunan-bangunan di sekitar Akau Potong Lembu juga dicat dengan warna-warna cerah yang menambah keindahan kawasan ini.
Selain itu, fasilitas toilet yang bersih dan halaman parkir yang luas juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung. Begitu juga, Masjid Al-Muhajirin yang terletak di kawasan Akau juga telah direnovasi, memberikan tempat ibadah yang lebih nyaman bagi masyarakat.
Revitalisasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah tampilan kawasan, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, khususnya para pedagang dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pedagang di kawasan Akau Potong lembu mengaku senang atas revitalisasi yang dilakukan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Seperti yang dikatakan Kulub. "Sekarang Akau sudah bersih, rapi, masjidnya bagus, toiletnya bersih," ujar Kulub yang sudah berdagang di Akau Potong Lembu sejak tahun 1983.
Dalam siaran pers, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, revitalisasi Akau Potong Lembu ini adalah salah satu langkah strategis untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi di Tanjungpinang.
"Kami ingin memastikan bahwa para pedagang, terutama UMKM, dapat menikmati fasilitas yang layak, indah, dan bersih. Dengan demikian, mereka dapat menjalankan usahanya dengan lebih baik dan menarik lebih banyak pengunjung," kata Ansar, dalam keterangan tertulis, Minggu 15 September 2024.
Ansar berharap revitalisasi ini dapat menjadi pendorong bagi peningkatan perekonomian lokal. "Dengan wajah baru Akau Potong Lembu, kami optimis kawasan ini akan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang tidak hanya menarik masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari mancanegara," katanya.
Pilihan editor: Lomba Perahu Naga di Tanjungpinang Digelar 3 Hari, Jadi Daya Tarik Wisatawan