TEMPO.CO, Ternate- Salah satu masakan khas Ternate adalah gohu ikan. Anda harus menyebutnya lengkap: gohu ikan. Sebab, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah asinan.
Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna atau cakalang mentah. "Banyak turis yang sebut sashimi, saya juga tak tahu itu apa," kata Yani, pemilik Kedai Mita yang menjual gohu ikan di Komplek Kotabaru, pusat kota Ternate, Selasa 11 September 2012.
Yani, dan orang-orang Ternate pada umumnya, memasak gohu ikan dari cakalang yang dipotong seukuran dadu. Ikan itu lalu dicuci bersih kemudian dilumuri garam dan perasan lemon cui (semacam jeruk nipis berukuran kecil yang bagian dalam nya berwarna kuning-jingga), dan dicampur dengan daun balakama (kemangi).
Sementara ikan didiamkan sebentar, Yani kemudian menumis rajangan kasar bawang merah dan cabe rawit dengan sedikit minyak kelapa. Minyak kelapa panas dengan rajangan bawang merah dan cabe rawit ini kemudian dituangkan ke potongan ikan cakalang mentah.
Setelah diaduk sebentar dengan minyak, potongan cakalang yang semula berwarna merah segar itupun berubah memutih. Sudah terbayang rasanya? "Asam, pedas, segar!" Kata Mutia, seorang wartawan asal Jakarta.
Gohu ikan biasa dimakan sebagai lauk pendamping nasi atau pupeda (di Maluku dan Papua disebut papeda) – yaitu sagu yang dimasak dengan air, bentuknya mirip seperti lem kanji. Agar tak lengket, pupeda umumnya disantap dengan kuah soru yang bening dan bersitarasa asam - pedas dengan aroma angus dari ikan asap yang jadi campurannya. Mengesankan!
Sebagai pelengkap, Kedai Mita juga menyajikan beberapa jenis olahan sayur, diantaranya: fofoki (terong) kuah santan, sayur garo (tumis kangkung dan bunga pepaya), dan gofu usi (asinan jantung pisang).
Harga semua makanan itu tidak terlalu mahal. Harga seporsi gohu ikan (cukup untuk dua orang) Rp 30 ribu, Pupeda Rp 30 ribu, sementara aneka sayuran dan sambal diberukan gratis! Yang sedikit mahal justru es kelapa muda, yakni Rp 20 ribu per gelas.
PINGIT ARIA