Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Editor

Mila Novita

image-gnews
Becak sepeda di Pulau Belakang Padang, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Becak sepeda di Pulau Belakang Padang, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Kehadiran becak sepeda di Belakang Padang, Batam, masih bisa dinikmati sampai sekarang, meskipun kendaraan sepeda motor semakin menjamur di pulau dengan julukan "penawar rindu" itu. Becak Belakang Padang ini seperti becak di Jakarta pada umumnya, dengan seorang pengemudi di belakang dan dua penumpang di bagian depan.

Becak-becak ini bisa langsung ditemukan oleh wisatawan setelah keluar dari pelabuhan Belakang Padang. Puluhan sepeda becak dengan berbagai warna terpakir di sepanjang jalan utama pulau.

Para pengemudi becak akan langsung menawarkan jasa sepeda becak kepada wisatawan yang berkunjung ke Pulau Belakang Padang.

"Naik becak pak," ujar salah soerang pengemudi becak kepada Tempo saat berkunjung ke Belakang Padang belum lama ini.

Becak ini bisa mengantarkan wisatawan jalan-jalan keliling kampung, atau pergi ke Pantai Pasir Putih di Pulau Belakang Padang. "Harganya tergantung rute," ujar Safri salah seorang pengemudi becak.

Becak membawa wisatawan keliling kampung di Pulau Belakang Padang, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Keliling Melihat Suasana Kampung Belakang Padang

Tidak butuh waktu lama, Tempo langsung mencoba pengalaman naik becak sepeda Safri. Ia menawarkan tarif keliling kampung Belakang Padang untuk satu kali perjalanan Rp60 ribu. Sedangkan kalau hendak bermain di pantai penumpang hanya perlu menambah Rp20 ribu. "Kalau ke pantai kami antar jemput," kata Safri.

Akhirnya rute becak yang dipilih adalah jalan-jalan keliling kampung, sambil menikmati pemandangan. Sepanjang perjalanan, pemandangan yang bisa dinikmati antara lain suasana rumah-rumah warga yang di sepanjang kampung, melintasi jembatan di pesisir pulau, melewati pemandangan indah di sepanjang Waduk Sekanak atau berfoto ria di pesisir pantai pulau. 

Beberapa kali, pengemudi becak turun dari sepedanya, dan terpaksa mendorong becak. Hal itu dilakukan saat melintasi jalan di kampung yang sedikit mendaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sambil membawa Tempo keliling kampung, Safri bercerita kisahnya menjadi pengemudi becak. Seingatnya, ia sudah membawa becak sejak 1990-an. Sekarang umurnya beranjak masuk 60 tahun.

Dulu transportasi warga 

Becak dulunya, kata Safri, tidak hanya untuk membawa wisatawan tetapi juga menjadi transportasi warga. "Sekarang sudah jari pekerjaan membawa wisatawan jalan-jalan," katanya. 

Dia bekerja dari pagi hingga malam hari untuk mengantar wisatawan. "Dalam sehari bisa lima kali, kadang karena sudah capek, istirahat pulang," kata Safri.

Safri juga mengungkapkan, pengemudi becak kini merasa lebih mudah membawa wisatawan keliling kampung sejak beberapa ruas jalan di Pulau Belakang Padang sudah mulai diperbaiki. Selain menikmati keliling kampung menggunakan becak,  pelancong juga bisa menikmati Kopi Ameng yang legendaris di Belakang Padang.

YOGI EKA SAHPUTRA

Pilihan Editor: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Batam yang Asyik Dikunjungi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

1 jam lalu

Warga Rempang bentangkan spanduk di atas kapal di laut Pulau Rempang, Kota Batam, Senin, 20 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PSN Rempang Eco City Tetap Lanjut, Walhi: Suara Rakyat Diabaikan

Pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City. Walhi sebut pemerintah abaikan suara rakyat.


Ancaman Mengintai di Balik Kapal Supertanker MT Arman di Perairan Batam-Singapura

15 jam lalu

Kapal MT Arman milik Iran yang sudah disita negara karena terbukti melakukan pembuangan limbah di perairan Natuna. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Ancaman Mengintai di Balik Kapal Supertanker MT Arman di Perairan Batam-Singapura

Ketua Tim Kajian Anggota Wantimpres Soleman B Ponto mengungkap ancaman di balik kapal supertanker MT Arman yang kini dalam posisi disita.


Wali Kota Batam Cari Penyebab Kasus Bunuh Diri Marak Belakangan Ini

2 hari lalu

Seorang pengandara motor melintar di spanduk himbauan larangan bunuh diri di Jembatan Barelang, Kita Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Wali Kota Batam Cari Penyebab Kasus Bunuh Diri Marak Belakangan Ini

Seorang tokoh agama merukiah Jembatan Barelang di Kota Batam karena kerap menjadi lokasi bunuh diri


Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

6 hari lalu

Pintu masuk Batam Zoo Paradise. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

Tidak seperti kebun binatang pada umumnya, Batam Zoo Paradise menawarkan konsep edukasi dan interaksi langsung dengan berbagai jenis hewan lokal dan luar negeri


Dikira Bakal Tenggelam, Pulau-pulau di Maladewa Malah Tambah Luas

9 hari lalu

Pulau Male di Republik Maladewa merupakan salah satu pulau yang terpadat. Dalam pulau kecil ini terdapat 133.000 warga yang tinggal di pulau yang juga dikenal sebagai tempat berbulan madu. dailymail.co.uk
Dikira Bakal Tenggelam, Pulau-pulau di Maladewa Malah Tambah Luas

Gelombang dan arus biasanya mengikis pantai dan menyebabkan luas daratan berkurang. Tapi di Maladewa berbeda.


NeutraDC Ungkap Potensi Ekonomi Digital Batam

9 hari lalu

CEO NeutraDC, Andreuw Th.A.F (kedua dari kiri) saat menjadi panelis dalam perhelatan forum internasional, Batam Interconnect World 2024 yang digelar di Marriot Batam Harbour Bay, Senin 15 Juli 2024. Dok. Telkom
NeutraDC Ungkap Potensi Ekonomi Digital Batam

Dukung penerapan teknologi hijau dan solusi berkelanjutan, Telkom hadirkan data center berkelanjutan.


Wisata Pantai Teluk Mata Ikan Batam Tercemar Proyek Pembangunan PDN Kominfo

10 hari lalu

Lumpur bekas cut and fill proyek PDN Kominfo mencemari Pantai Teluk Mata Ikan, di Nongsa Batam, Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Wisata Pantai Teluk Mata Ikan Batam Tercemar Proyek Pembangunan PDN Kominfo

Pelaku pariwisata destinasi Pantai Teluk Mata Ikan, Nongsa, Kota Batam mengeluhkan dampak lingkungan dari pembangunan proyek Kominfo


Polisi Grebek Rumah Penampungan Pekerja Migran Ilegal di Batam

13 hari lalu

Jajaran Polda Kepri grebek rumah penampungan yang berada di kawasan Nongsa Kota Batam, Provinsi Kepri. Foto Polda Kepri
Polisi Grebek Rumah Penampungan Pekerja Migran Ilegal di Batam

Sebanyak 8 Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural yang hendak bekerja ke Malaysia diamankan dari rumah penampungan di Sambau, Kecamatan Nongsa.


Pulau Wisata di Thailand Larang Penggunaan Barang Plastik Sekali Pakai

16 hari lalu

Salah satu pulau di Koh Nang Yuan, Thailand (Pixabay)
Pulau Wisata di Thailand Larang Penggunaan Barang Plastik Sekali Pakai

Pulau di Thailand ini merupakan tempat menyelam yang bagus untuk melihat terumbu karang.


Sandiaga Uno Sebut Kebijakan Visa on Arrival di Kepulauan Riau Sedang Difinalisasi

26 hari lalu

Wisatawan mancanegara yang menumpangi maskapai Singapore Airlines tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin, 7 Maret 2022. Bali juga menerapkan layanan Visa on Arrival (VOA) bagi PPLN khusus yang datang dari 23 negara yang berlaku pada Senin (7/3). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Sandiaga Uno Sebut Kebijakan Visa on Arrival di Kepulauan Riau Sedang Difinalisasi

Sandiaga Uno menyebut kebijakan Visa on Arrival atau VoA untuk wisatawan mancanegara di Kepulauan Riau sedang difinalisasi.