Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakar Tongkang, Merawat Riwayat Marga Ang di Bagansiapiapi

image-gnews
Ribuan etnis tionghoa menyaksikan pembakaran tongkang diatas tumpukan kertas sembahyang (Kim Chua) di Bagan Siapiapi, Riau, 14 Mei 2014. Ritual ini menjadi momen bagi para perantau Tionghoa asal Bagan Siapiapi untuk pulang kampung berkumpul dengan karib kerabat. TEMPO/Riyan Nofitra
Ribuan etnis tionghoa menyaksikan pembakaran tongkang diatas tumpukan kertas sembahyang (Kim Chua) di Bagan Siapiapi, Riau, 14 Mei 2014. Ritual ini menjadi momen bagi para perantau Tionghoa asal Bagan Siapiapi untuk pulang kampung berkumpul dengan karib kerabat. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Bagansiapiapi - Gemericit walet dan suara hujan tipis-tipis dari atas langit Bagansiapiapi menjadi lagu alam pengiring proses pengarakan replika kapal. Teriakan “huata” yang muncul dari mulut empunya wajah-wajah peranakan terdengar bak paduan suara, mendorong semangat dimulainya rangkaian ritual bakar tongkang dari tempat pembuatannya di samping kelenteng.

Baca juga: Suguhan Warisan Kuliner di Bagansiapiapi: Uniknya Soto Bagan

Beberapa jam sebelumnya, para tang ki atau loya—manusia yang dipercaya punya kemampuan metafisis—beserta perwakilan masing-masing kelenteng, menggelar penghormatan kepada Dewa Kie Ong Ya dan Tai Sun di Kelenteng Ing Hok Kiong. Menurut sejarahnya, klenteng tersebut merupakan yang tertua di Bagan—sebutan singkat Kota Bagansiapiapi. Di pintunya tertulis, klenteng dibangun pada tahun naga, yang diperkirakan menurut penanggalan Hijriah bertepatan pada era 1870-an.

Sementara itu, bakar tongkang secara turun-temurun diyakini merupakan ritual untuk memperingati hari ulang tahun Dewa Kie Ong Ya, dewa pelindung masyarakat setempat, yang jatuh pada penanggalan lunar di hari ke-16 bulan kelima, dihitung pasca-Imlek.
Warga keturununan Tionghoa Bagan Siapiapi melakukan sembahyang sebelum ritual bakar tongkang di Bagan Siapiapi, Riau, 14 Juni 2014. TEMPO/Riyan Nofitra
Secara historis pula, upacara itu merupakan sebuah penanda untuk memperingati hikayat asal-muasal Kota Bagan. Dulunya, menurut kisah yang berkembang, sejumlah pengembara asal Fujian, Cina, melakukan pelayaran untuk memperbaiki keadaan ekonomi. Di tengah perantauan, mereka diombang-ambingkan gelombang hingga tak tahu arah.

Sewaktu diliput ketakutan, para pengembara berdoa kepada Dewa Kie Ong Ya, hingga akhirnya muncul petunjuk berupa kunang-kunang yang mengantarkan rombongan itu sampai di bibir barat tepian Selat Malaka, yang sekarang disebut Kota Bagan. Delapan belas orang di kapal selamat. Secara kebetulan, mereka bermarga Ang. Keluarga besar Ang lantas membakar kapal yang ditunggangi dan berjanji tak bakal kembali ke kampung halamannya lantaran ingin menetap di tanah yang mereka pijak selepas lolos dari gulungan ombak. Sampai sekarang, mereka dipercaya menjadi nenek moyang warga Bagan.

Selepas menaruh hormat, tang ki dan rombongan dari beragam klenteng menjemput si tongkang. Diaraknya kapal yang sudah disolek dengan bendera warna-warni serta lukisan perlambang shio-shio manusia, juga unsur-unsur semiotis lain, menuju kelenteng. Sepanjang jalan, orang-orang bersuka menyambut. Jalanan kecil di Bagan yang mirip dengan perkampungan Lijiang sekonyong-konyong penuh sesak oleh warga yang ingin menyaksikan si lakon utama ritual tahunan itu diarak menuju persemayaman.

Di muka tongkang, bertengger kepala naga yang gagah. Keberadaannya mengisyaratkan karisma seorang dewa yang memiliki kedudukan tertinggi secara spiritual. Namun, selembar kain merah menutupinya. Orang-orang yang pingin menyaksikan cuma bisa mengintip, tak dapat melihat gamblang. Baru, pada tengah malam nanti, tepat pukul 00.00, dilaksanakan ritual untuk membuka tabir tersebut. Mereka menyebutnya sebagai peresmian. Upacara tengah malam ini dilakoni oleh para sesepuh, juga tang ki sang ahli gaib.

Berikutnya tongkang diarak menuju arena pembakaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

33 hari lalu

Warga mengantre untuk mengambil makanan berbuka puasa yang disediakan oleh panitia di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023. Vihara Dharma Bakti menyediakan ratusan menu makanan buka puasa Ramadan 1444 H bagi umat muslim di sekitar vihara yang berlangsung hingga 18 April 2023. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

Berikut profil Vihara Dharma Bhakti tiap tahun menyediakan menu takjil buka puasa gratis bagi umat Muslim di sekitar klenteng tertua di Jakarta itu.


Seorang Ibu dari Empat Orang yang Melompat dari Lantai 21 Apartemen Menyempatkan Berdoa di Klenteng

58 hari lalu

A Kong, penjaga Klenteng yang bertemu keluarga empat orang yang jatuh dari gedung Topaz di Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Ahad, 10 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
Seorang Ibu dari Empat Orang yang Melompat dari Lantai 21 Apartemen Menyempatkan Berdoa di Klenteng

Seorang ibu dari empat orang yang jatuh dari apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, sempat berdoa di Klenteng.


Kesaksian Penjaga Klenteng tentang Peristiwa Empat Orang Melompat dari Rooftop Apartemen

58 hari lalu

A Kong, penjaga Klenteng yang bertemu keluarga empat orang yang jatuh dari gedung Topaz di Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Ahad, 10 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun.
Kesaksian Penjaga Klenteng tentang Peristiwa Empat Orang Melompat dari Rooftop Apartemen

Penjaga klenteng sempat melihat salah satu dari empat orang yang melompat dari lantai rooftop apartemen itu berdoa di klenteng.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.


Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.


Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Warga menggunakan transportasi umum LRT Jabodebek, Jakarta, Selasa 30 Januari 2024. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menetapkan LRT Jabodebek sebagai bagian dari objek vital nasional (obvitnas) Perkeretaapian. Sebagai sistem transportasi perkeretaapian dengan kemudi otomatis pertama di Indonesia, maka diperlukan pengamanan terhadap stasiun, bangunan kantor dan depo, jalur, serta fasilitas operasi lainnya agar LRT Jabodebek dapat beroperasi dengan baik. TEMPO/Subekti
Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.