TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah vihara di Jakarta secara teratur turut serta dalam menyediakan makanan atau takjil untuk umat Muslim berbuka puasa. Vihara tersebut adalah Vihara Dharma Bhakti yang terletak di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Vihara Dharma Bhakti menyediakan ratusan porsi makanan untuk berbuka puasa.
Kegiatan memberikan takjil bagi umat muslim yang berpuasa ini sudah menjadi kegiatan rutin Vihara Dharma Bhakti setiap Ramadan tiba.
Salah satu klenteng tertua di Jakarta ini mmemberikan sebanyak 450 porsi takjil dan menu makanan buka puasa gratis sepanjang Ramadan 1445 Hijriah sejak 15 Maret 2024 hingga 5 April 2024.
Profil Vihara Dharma Bhakti
Vihara Dharma Bhakti terletak di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan. Dilansir dari dharmabhakti.org, Vihara Dharma Bhakti secara harafiah merupakan tempat di mana individu mempelajari dan menghayati ajaran dharma, mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip-prinsip Dharma, serta melayani dengan dedikasi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk.
Vihara Dharma Bhakti memiliki visi berwawasan Buddhayana, yang mengedepankan semangat cinta kasih dan nilai nilai kemanusiaan. Sementara misi dari Vihara tersebut yaitu membangun masyarakat Buddhis yang bijaksana dan berwelas asih, melalui penyelenggaraan berbagai bentuk pendidikan, sosial, budaya dan pelatihan serta memberikan pelayanan nyata kepada masyarakat luas atas dasar kemanusiaan.
Dilansir dari jakarta-tourism.go.id, Vihara Dharma Bhakti, yang juga dikenal dengan nama Kim Tek Le dalam bahasa Mandarin, merupakan vihara yang didedikasikan untuk dewi Kwan Im dan dianggap sebagai salah satu vihara tertua dan paling terkenal di Jakarta.
Awalnya, vihara ini didirikan pada tahun 1650 oleh letnan Cina bernama Kwee Hoen dengan nama Koan Im Teng. Seiring berjalannya waktu, vihara ini mengalami beberapa kali pergantian nama. Pada tahun 1740, vihara ini mengalami kebakaran besar dan kemudian direnovasi pada tahun 1755 oleh Kapten Oey Tjie, yang mengubah namanya menjadi Jin De Yuan atau Kim Tek Le, yang bermakna Kebijaksanaan Emas.
Klenteng ini menampilkan keindahan arsitektur khas Tionghoa dengan dekorasi warna-warna cerah, terutama dominan dengan warna merah dan kuning. Saat mengunjungi vihara ini, pengunjung akan disuguhkan dengan atmosfer yang khas, di mana aroma dupa dan asap lilin menyelimuti ruangan yang dihiasi dengan patung-patung dewa, kaligrafi yang indah, ukiran yang mempesona, dan lukisan-lukisan naga. Di sekitar bangunan utama, terdapat banyak patung yang berdiri di sisi-sisinya.
Pada 2 Maret 2015, Vihara Dharma Bhakti mengalami kebakaran yang diduga disebabkan oleh api lilin. Dalam peristiwa tersebut, bangunan utama dan rupang-rupang Vihara Dharma Bhakti ikut terbakar.
Dua tahun kemudian, Wali Kota Jakarta Barat secara resmi meresmikan proses perbaikan Vihara Dharma Bhakti. Berdasarkan laman resmi Jakarta Barat, H.M. Anas Efendi, yang menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Barat, meresmikan perbaikan pada tanggal 12 Juli 2017. Acara peresmian juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal sebagai Haji Lulung, serta Tan Adi Pranata, Ketua Yayasan Dharma Bhakti.
Vihara ini sangat ramai selama perayaan Tahun Baru Imlek, di mana menjadi pusat pemujaan bagi umat. Setiap hari pertama dan ke-15 bulan baru, banyak umat yang datang ke vihara untuk membakar dupa atau menyalakan lilin sebagai doa untuk perlindungan dan kemakmuran.
Dengan Glodok menjadi desa wisata dan pusat sejarah Pecinan, Vihara Dharma Bhakti menjadi salah satu destinasi utama di sekitar Kawasan Kota Tua. Perayaan Imlek seringkali menjadi momen yang dicari oleh wisatawan untuk berfoto di tengah keramaian Pecinan Glodok.
SUKMA KANTHI NURANI I RYZAL CATUR ANANDA
Pilihan Editor: Sejarah Vihara Dharma Bhakti di Petak Sembilan, Rutin Bagikan Makan Berbuka Puasa di Bulan Ramadan