Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keramahan Pulau Jinato

image-gnews
Seorang warga menggunakan perahu Jollloro di Pualu Jinato, Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 27 Oktober 2014. Penduduk di daerah tersebut dari tiga kelompok etnik yaitu suku Bajo, Bugis dan Buton. TEMPO/Iqbal Lubis
Seorang warga menggunakan perahu Jollloro di Pualu Jinato, Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 27 Oktober 2014. Penduduk di daerah tersebut dari tiga kelompok etnik yaitu suku Bajo, Bugis dan Buton. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO , Makassar:Perasaan berdebar saat terayun-ayun ombak di atas perahu jolloro selama lima jam berakhir sudah. Rabu siang, 25 Maret 2015, perahu yang kami tumpangi akhirnya merapat di dermaga Pulau Jinato, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Selayar. Kami berangkat dari Pelabuhan Pattumbukang, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Selayar, dengan pagi yang tersenyum. Matahari cukup menyengat, beruntung panasnya disambar tiupan angin.

Sebenarnya Pulau Jinato cukup rindang oleh pohon-pohon kelapa, cemara, dan ketapang. Pulau Jinato berukuran panjang 1,7 kilometer dan lebar 800 meter. Rumah-rumah warga yang berjenis rumah panggung atau rumah batu, tersusun teratur, agak rapat, hanya dipisahkan jalan setapak.

Beberapa kapal motor terparkir di bagian timur pulau. Di tepi pantai itu kerap berkumpul beberapa warga yang sedang mengerjakan hasil olahan tangkapan ikan. Mata pencarian warga memang kebanyakan nelayan. Tidaklah mengherankan jika melihat orang berjalan dengan baju basah kuyup dan menenteng ikan besar di tangannya.

Keramahan Pulau Jinato sudah kami rasakan sebelum perahu yang kami tumpangi bersandar di dermaga. Saat tiba, warga yang menjemput langsung menyapa, lalu mengantarkan kami dengan sepeda motor atau motor tiga roda yang mereka sebut kaisar. Begitu tiba di rumah tempat menginap, kami langsung disuguhi makanan. Tentu saja, santapan kami di pulau ini kebanyakan olahan hasil laut. Makanan itu antara lain ikan dan cumi-cumi yang dimasak beraneka ragam. Jangan mencari sayur, karena cukup sulit dijangkau. Tapi, pada tahun ini, pertanian di kawasan ini berusaha dikembangkan dengan menanam kangkung dan bayam dengan cara hidroponik.

Taka Bonerate terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Setidaknya ada 26 lokasi penyelaman, di antaranya kawasan Jinato dan Latondu, yakni Wall Reef di perairan Latondu dan Jinato Wall Paradise (JWP) di laut Jinato, serta Pasitallu Raja di Pasitallu Barat. Ironis, kondisi terumbu karang di Taka Bonerate sebagian sudah rusak.

Taka Bonerate sendiri terdiri dari sembilan desa, tiga di daratan Kayuadi dan enam tersebar di pulau-pulau, salah satunya di Pulau Jinato. Sebenarnya, ada 21 pulau yang masuk kawasan Taka Bonerate, tapi hanya tujuh yang berpenghuni. Selain 21 pulau ini, Taka Bonerate memiliki enam bungin—gundukan pasir tanpa tumbuhan.

Di antara pulau berpenghuni itu, Latondu Besar adalah pulau terluas, yakni 125 hektare. Tapi justru Jinato adalah pulau dengan penduduk terbanyak, yakni 1.260 jiwa. Menurut Kepala Desa Jinato, Abdullah, masyarakat di kawasan didominasi dari Bugis, sebagian kecil lainnya dari Selayar. Karena itu, bahasa keseharian mereka adalah bahasa Bugis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

8 November 2022

Tebing Romantis di Tana Toraja. Dok. Facebook.com
Menikmati Indahnya Hamparan Permadani Hijau di Tebing Romantis Tana Toraja

Tebing Romantis disebut sebagai salah satu surga tersembunyi di Tana Toraja.


Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

4 Oktober 2022

Bupati Bantaeng H Ilham Azikin dan Kadisparbud Sulsel Muh Jufri mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) menandatangani prasasti Desa Wisata Campaga masuk dalam 50 Desa Wisata Anugrah Desa Wisata (ADWI) 2022 di lokasi wisata Erbol, Desa Campaga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Rabu, 7 September 2022. ANTARA/Suriani Mappong
Sulawesi Selatan Jadi Provinsi dengan Usulan Desa Wisata Terbanyak ADWI 2022

Salah satu desa wisata di Sulawesi Selatan yang masuk ADWI 2022 adalah desa wisata Campaga.


Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

28 Mei 2022

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memberi sambutan saat pemasangan rel kereta api Trans Sulawesi Railways tahap1  di Desa Lalabata, Kabupaten Barru, Sulsel, 13 November 2015. Pemasangan rel kereta api pertama di Luar Pulau Jawa dan Sumatera tersebut akan menghubungkan Kota Makassar dan Kota Parepare sepanjang 145 km dan ditargetkan rampung pada tahun 2018. TEMPO/Hariandi Hafid
Sulsel Siapkan Objek Wisata di Sepanjang Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan bagian dari jalur Trans Sulawesi yang akan menghubungkan berbagai kota.


Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

13 Januari 2022

Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, diusulkan menjadi  lokasi balap mobil listrik Extreme E 2022 di Indonesia 2022. Tim Indonesia akan diwakili Team Teechetah dalam perhelatan tersebut. FOTO: Team Teechetah
Kepulauan Selayar Tawarkan 10 Destinasi Wisata Bahari yang Memukau

Kepulauan Selayar meruoakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki alam bahari memukau.


Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

11 Desember 2021

Coto Gagak, milik Jamaluddin, di Jalan Gagak Makassar. TEMPO/Farid Wajdi
Jalan-jalan ke Makassar Tak Lengkap Jika Tak Cicip 5 Kuliner ini

Makassar tak hanya memiliki beragam destinasi wisata menarik, tapi juga variasi kuliner yang nikmat dan khas.


Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

7 Desember 2021

Puluhan wisatawan lokal berenang di air terjun Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 17 Juli 2017. TEMPO/Subekti.
Dilanda Banjir, Taman Wisata Alam Bantimurung Tutup Sementara

Potensi hujan deras disertai angin kencang sebelumnya diprediksi oleh BMKG akan melanda kawasan wisata Bantimurung.


Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

18 November 2021

Teman Bus Mamminasata akan Dikembangkan Layani Rute ke Objek Wisata Makassar

Program Teman Bus ini merupakan penyediaan layanan transportasi massal yang lebih nyaman dan aman untuk masyarakat.


Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

16 November 2021

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peletakan batu pertama pembangunan Cimory Dairyland di Parangloe Kab.Gowa, Sulsel, Senin (15/11/2021). ANTARA Foto/HO-Humas Gowa
Cimory Dairyland akan Hadir di Gowa, Tempat Rekreasi dan Pengolahan Susu

Cimory Dairyland di Kabupaten Gowa akan dibangun sebagai destinasi wisata sekaligus industri pengolahan susu.


Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

6 November 2021

Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berfoto saat meninjau salah satu lorong di Makassar yang akan dijadikan program
Pikat Wisatawan, Makassar akan Hadirkan 5.000 Lorong Wisata

Program lorong wisata di Kota Makassar akan dimulai pada 9 November di 15 kecamatan.


Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

28 Oktober 2021

ano Kalimpaa atau yang dikenal dengan Danau Tambing, di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali dibuka sejak 23 Oktober 2021. (ANTARA/Kristina Natalia)
Danau Tambing di Lore Lindu Dibuka Lagi, Ada Aturan Baru bagi Pengunjung

Dalam pembukaan ini, pengelola Danau Tambing melakukan uji coba layanan pengunjung melalui pendaftaran secara daring.