Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Doa Bersama Pedagang Teras Malioboro setelah Ricuh

image-gnews
Para PKL Malioboro Yogyakarta menggelar doa bersama pasca kericuhan, Minggu (14/7). Tempo/Pribadi Wicaksono
Para PKL Malioboro Yogyakarta menggelar doa bersama pasca kericuhan, Minggu (14/7). Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarya - Ratusan pedagang di area pusat kaki lima Jalan Malioboro, Teras Malioboro 2, Yogyakarta  menggelar doa bersama dengan bersila sambil menyalakan lilin, Minggu petang, 14 Juli 2024. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan dan belasungkawa atas kejadian Sabtu, 13 Juli petang, saat pagar area itu ditutup paksa petugas hingga memicu demonstrasi dan kericuhan.

“Aksi doa ini sebagai bentuk belasungkawa atas ricuh yang terjadi Sabtu malam,” kata kuasa hukum para pedagang dari Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Muhammad Raka Ramadhan.

Raka menuturkan, kericuhan yang terjadi pada Sabtu malam tak sekadar pedagang yang kecewa pagar area itu ditutup sehingga mereka tak bisa berjualan di selasar jalur pedestrian Malioboro dan wisatawan tak bisa masuk.

Protes Relokasi Jilid 2

Aksi pedagang nekat berjualan di selasar pedestrian yang sudah dilarang sejak 2022 silam itu, dilakukan sebagai bentuk protes terkait rencana relokasi jilid 2 pada 2025 mendatang.

Dari informasi yang diterima pedagang, pada 2025 pedagang akan dipaksa pindah ke lokasi baru yakni Beskalan dan Ketandan. Meski lokasi baru ini masih di ruas Jalan Malioboro, letaknya lebih menjorok ke dalam.

Padahal, kata mereka, di lokasi saat ini yakni Teras Malioboro 2 yang tak terlalu jauh menjorok dari pinggir Jalan Malioboro saja, pendapatan pedagang sudah menurun drastis. Dikhawatirkan, dengan rencana relokasi baru nanti, pedagang kian kehilangan penghasilan.

Raka mengatakan, para pedagang hanya menuntut agar rencana relokasi jilid 2 dilakukan secara transparan. 

“Selama ini pedagang tak dilibatkan, tak diajak diskusi maupun komunikasi, tiba-tiba muncul rencana relokasi,” kata dia.

Menurutnya, pedagang hanya ingin komunikasi terbuka dua arah dalam relokasi, karena para pedagang menjadi pihak yang terdampak kebijakan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selama tuntutan pedagang belum dipenuhi kami akan terus bergerak, baik aksi, audiensi," kata dia.

Sejak kawasan Malioboro mulai direvitalisasi pada medio 2020, sejumlah kebijakan dibuat termasuk pendataan pedagang kaki lima. Pedagang yang awalnya berjualan di pinggiran trotoar sisi timur dan barat jalan, mulai awal 2022 dilarang berjualan di trotoar lagi. Mereka dipindahkan secara terpusat ke dua lokasi yang masih berada di pinggir Jalan Malioboro, yakni di Teras Maliobo 1 yang terletak di seberang Pasar Beringharjo dan Teras Malioboro 2 yang terletak di utara DPRD DIY. 

Jalur Pedestrian Bukan untuk Berjualan

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Ekwanto yang menemui pedagang menyatakan penutupan pagar Teras Malioboro 2 untuk mencegah pedagang kembali berjualan di selasar pedestrian yang merupakan tempat pejalan kaki.

"Kami (melakukan penutupan pagar Teras Malipboro) karena melihat teman-teman mulai membawa dagangan ke luar (untuk berjualan di selasar pedestrian)," kata Ekwanto.

Ekwanto menuturkan, sesuai fungsi yang telah diatur, pedestrian Malioboro tidak boleh dipergunakan lagi untuk berjualan. Hal ini sudah dilarang sejak awal 2022 silam.

"Sesuai tugas pokok fungsi kami, kami menegakkan peraturan itu," kata dia.

Pilihan Editor: Gunungan Oleh-Oleh Yogyakarta Setinggi 11 Meter Pecahkan Rekor Dunia dan MURI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

3 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

3 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

4 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.


Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.


Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

4 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Mobilitas Wisatawan Tinggi, Yogyakarta Waspadai Penularan Cacar Monyet

Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pun diimbau turut mewaspadai penularan kasus cacar monyet yang kembali mencuat belakangan ini.


Mengenang Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia 35 Tahun Lalu

5 hari lalu

Paus Yohanes Paulus II. Getty Images
Mengenang Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia 35 Tahun Lalu

Sebelum Paus Fransiskus, Paus Yohanes Paulus II pernah berkunjung ke Indonesia 35 tahun silam, berikut situasi kunjungannya saat itu.