Motif politik di balik piza
Dilansir dari National Geographic, diceritakan bahwa hanya kebetulan Umberto dan Margherita sedang berada di Naples. Surat yang diberikan kepala Layanan Meja Makan Rumah Tangga Kerajaan ini adalah motif politik untuk mendekatkan diri mereka dengan orang-orang Neapolitan yang telah terganggu dengan pajak tinggi Kerajaan Italia yang baru.
Cerita lain dari kisah piza ini yaitu setelah Roma masuk ke era baru kerajaan pada 1870, raja Italia adalah Umberto I dengan Margherita sebagai permaisurinya. Pada tahun pertama, ia selamat dari pembunuhan Napoli, dan hadirlah makanan yang menjadi pemersatu piza Neapolitan, yang sesuai dengan warna bendera Italia. Makanan itu kemudian dipuji serta dinamai oleh sang ratu.
Sejarawan makanan juga menemukan beberapa lubang dalam kisah tersebut. Dikatakan bahwa makanan Italia tersebut sudah ada sejak tiga dekade sebelum kunjungan kerajaan ke Napoli. Pada kumpulan esai pada 1853 tentang adat sitiadat Neapolitan, penulis Emanuele Rocco menggambarkan piza margherita ini.
Disebutkan pula bahwa Ratu Margherita tidak pernah memakan piza ini karena sikap masyarakat yang negatif pada masa itu. Pada buku yang ditulis jurnalis Matilde Serao pada akhir abad ke-19, The Belly of Naples, digambarkan bahwa masyarakat memandang piza pada masa itu sebagai makanan yang sangat murah.
Surat kabar Gazette yang menerbitkan berita kerajaan tidak menyebutkan kunjungan ratu atau surat Galli kepada Esposito. Sampel tulisan tangan Galli telah dibandingkan dengan tanda tangan surat yang dikirim ke Esposito, tidak ada kecocokan.
Tipuan untuk meningkatkan bisnis
Teori lainnya adalah Brandi bersaudara yang mencoba menghidupkan bisnis mereka sehingga membuat sebuah tipuan, setelah restoran tersebut berganti nama menjadi Pizzeria Brandi pada 1932. Namun kisah bangsawan yang menyantap makanan kaki lima ini telah tersebar di seluruh Italia.
Saat ini restoran piza Esposito dan Brandi masih beroperasi dan masih bernama Pizzeria Brandi. Kebenaran atas kisah pizza margherita masih dipertanyakan, tetapi pada 1989, dalam rangka peringatan 100 tahun penamaan piza tersebut, sebuah plakat peringatan diletakkan di dinding luar restoran tersebut.
LAYYIN AQILA | NATIONAL GEOGRAPHIC
Pilihan Editor: Casa Alba Ristorante Tawarkan Cita Rasa Makanan Italia Otentik di Pusat Jakarta