TEMPO.CO, Jakarta - Piza merupakan salah satu hidangan populer di dunia. Makanan Italia ini berupa kombinasi roti pipih panggang dengan topping yang beragam. Meski berasal dari Italia, makanan ini menyebar ke Amerika Serikat pada awal abad ke-20 bersama para imigran dari negara asalnya. Setelah itu, piza meledak di Amerika, dan menyebar di seluruh negeri. Salah satu menu piza yang terkenal adalah pizza margherita.
Pizza margherita merupakan hidangan Neapolitan (khas Italia) yang ikonik dengan topping tomat, mozzarella, dan kemangi yang sesuai dengan warna bendera Italia. Piza ini memiliki cerita panjang di balik penamaannya.
Sejarah pizza margherita
Dikisahkan, pada tahun 1889 saat Ratu Italia Margherita mengunjungi Napoli dan berjalan-jalan di pusat kota. Ratu Margherita dan suaminya, Raja Umberto I atau HUmbert I, mencium aroma kelezatan dari sebuah restoran piza. Setelah itu, koki yang juga merupakan pemilik toko, Raffaele Esposito, diundang pasangan kerajaan tersebut untuk memasak hidangan bagi mereka ke Istana Capodimonte.
Esposito dan istrinya, Maria Giovanna Brandi, menyediakan tiga piza yang berbeda, namun salah satunya belum memiliki nama. Ia membuatnya berdasarkan warna bendera Italia, yakni menampilkan tomat merah, mozarella putih, dan kemangi segar sebagai aksen warna hijau.
Setelah itu, kepala Layanan Meja Rumah Tangga Kerajaan, Camillo Gali, menyampaikan surat kepada pasangan tersebut bahwa ia mengonfirmasi bahwa sang ratu menikmati piza yang telah dibuatkan. Di antara piza yang disajikan, sang ratu disbeut paling suka piza dengan warna merah, putih, dan hijau. Maka Esposito pun menamainya sesuai nama ratu tersebut, dan lahirlah hidangan khas Neapolitan yang klasik.
Ada versi lain kisah asal mula piza ini. Salah satunya, dikatakan bahwa ini merupakan daya tarik populer sebagai motif dongeng seorang ratu yang mencicipi makanan rakyat jelata, yang mengandung nuansa politik di dalamnya.