TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara di Eropa memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya melihat keindahan pemandangan aurora borealis atau cahaya utara (Northern Light). Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu.
Menurut astronom sekaligus pendiri Go Stargazing, Neill Sanders, peningkatan peluang lebih besar untuk melihat aurora borealis disebabkan kondisi siklus matahari saat ini. "Periode tahun 2024 hingga 2025, matahari akan mencapai puncak aktivitasnya dalam siklus matahari 11 tahun," katanya seperti dilansir dari laman UK.
Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah bintik matahari di permukaan. Bintik matahari ini menyimpan energi, yang pada akhirnya memunculkan penampakan aurora borealis yang menakjubkan. Semakin banyak bintik matahari semakin besar peluang untuk melihat aurora borealis.
Destinasi terbaik untuk melihat aurora borealis
Perusahaan pelayaran Fred Olsen, membagikan destinasi terbaik bagi wisatawan yang ingin melihat pemandangan aurora borealis. Destinasi yang paling terbaik adalah Rhodes di Yunani.
Rhodes merupakan pulau terbesar di Yunani. Kota ini memiliki pengaruh besar terhadap sejarah Mediterania, Gotik dan Ottman, sehingga ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Populasi kota ini rendah berarti polusi cahayanya sedikit. Biasanya hanya ada sedikit awan yang menutupi pemandangan langit malam hari. Tapi selain pemandangan malam hari, wisatawan juga bisa menjelajahi sejarah Mediterania di pulau ini saat siang hari. Ada banyak jalan sempit yang dibangun pada abad pertengahan untuk ditelusuri. Bahkan sekedar bersantai di salah satu pantai di pulau itu.
Selain Rhodes, tujuan lain yang direkomendasikan Fred Olsen bagi wisatawan yang ingin melihat aurora borealis adalah Hvar, sebuah pulau di Kroasia. Hvar mendapat rata-rata lebih dari 2.700 jam sinar matahari setiap tahunnya. Termasuk kota paling cerah di Kroasia.
Tingkat polusi cahaya yang rendah memungkinkan pengunjung dengan mudah mengamati langit saat malam hari. Sementara di siang hari wisatawan dapat mengunjung gereja St. Stephen, berjalan-jalan di ladang lavender, mencicipi anggur lokal, dan menikmati cuaca cerah di pantai.
Destinasi terakhir yang direkomendasikan Fred Olsen untuk berburu aurora borealis adalah Korula, pulau Kroasia lainnya. Kota utamanya terletak di ujung timur laut di sebrang semenanjung Pelješac. Korula merupakan salah satu pusat abad pertengahan di Laut Adriatik. Jumlah wisatawannya lebih sedikit dibanding Dubrovnik, sehingga polusi cahaya yang sedikit dapat menikmati malam yang cerah.
Di siang hari, wisatawan dapat mengunjungi Katedral St Mark yang indah, bersama St Bartholomew dan St Jerome dengan arsitektur tradisional Dalmatioan. Di seberang katedral ada City Museum, yang terletak di istana Venesia abad ke-16.
EXPRESS | TIME OUT | LONELY PLANET
Pilihan editor: Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka