Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepenggal Kisah Keseganan Gus Dur Memasuki Makam Sunan Gunung Jati

image-gnews
Kompleks makam Sunan Gunung Jati di Cirebon pada hari pertama Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah atau Senin, 2 Mei 2022. Kompleks makam terbagi dua, yaitu Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung. TEMPO/Abdi Purmono
Kompleks makam Sunan Gunung Jati di Cirebon pada hari pertama Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah atau Senin, 2 Mei 2022. Kompleks makam terbagi dua, yaitu Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

Beragamnya etnis peziarah

Makam Sunan Gunung Jati nyatanya tak hanya diziarahi oleh suku, agama atau etnis tertentu. Saat Tempo datang ke makam, ada satu keluarga (lima orang) Tionghoa yang khusyuk dan khidmat bersembahyang di depan pintu gerbang ketiga (Pintu Pasujuduan atau Sela Matangkep) makam Sunan Gunung Jati, dengan dipimpin kepala keluarga. Ritual mereka akhiri dengan menaburkan kembang ziarah dan menaruh beberapa ikat tanaman selasih di depan Pintu Pasujudan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu keluarga Tionghoa berziarah di makam Sunan Gunung Jati di Astana Gunung Sembung, Cirebon, pada hari pertama Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah atau Senin, 2 Mei 2022. Para peziarah diperbolehkan berziarah sampai depan pintu ketiga atau Pintu Pasujudan yang terkunci. TEMPO/Abdi Purmono

Meski dengan sopan menolak menyebutkan nama, peziarah itu mengaku berasal dari Jakarta. Katanya, mereka baru saja melaksanakan sembahyang arwah leluhur dan sudah tiga kali mereka melakoni sembahyang arwah di makam Sunan Gunung Jati. Tujuannya, selain untuk menghormati salah seorang istri Sunan Gunung Jati sebagai leluhur, juga untuk mendapatkan keberkahan atau ngalap berkah, kelancaran usaha, dan kelimpahan rezeki.

Menurut dia, banyak orang Tionghoa melakukan ritual di makam Sunan Gunung Jati. Pihak pengelola tidak melarang dan bersikap biasa-biasa saja lantaran ritual tersebut sudah lumrah dilakukan warga Tionghoa di hari-hari tertentu. 

“Mohon maaf, Mas, nama saya tak usah disebut. Saya tak mau kegiatan kami jadi omongan tak enak oleh orang-orang di luar sana yang tidak tahu apa-apa. Yang penting niat dan tujuan kami ke sini baik dan tidak merugikan siapa pun,” kata si bapak. 

Luthfi menyatakan para peziarah datang dari banyak daerah. Suku, ras dan agamanya pun beragam. Makanya, Luthfi dan juru kunci lainnya tidak merasa heran melihat kehadiran orang-orang Tionghoa di dalam kompleks makam Sunan Gunung Jati. 

Menurut Luthfi, jumlah orang yang menziarahi makam Sunan Gunung Jati pada 1 Syawal atau hari pertama Idulfitri sedikit. Kebanyakan peziarah berasal dari keluarga empat keraton di Cirebon. Sedangkan masyarakat biasa menziarahi pemakaman umum, termasuk pemakaman umum yang berada di dalam kompleks makam Sunan Gunung Jati.

Biasanya, masyarakat berbondong-bondong berziarah di makam Sunan Gunung Jati pada hari ketiga Idulfitri. Para peziarah hanya diperbolehkan ziarah sampai depan depan Pintu Pasujudan. Untuk orang asing nonmuslim, termasuk orang Tionghoa, disediakan area khusus di sebelah barat makam. Orang Tionghoa mendominasi kelompok peziarah nonmuslim. 

“Orang-orang Cina berziarah ke sini bukan hanya untuk menghormati Sunan Gunung Jati, tapi juga untuk menghormati salah seorang istri beliau yang beretnis Tionghoa,” kata Luthfi, persis yang dikatakan si bapak Tionghoa tadi. 

Dalam buku Atlas Wali Songo ditulis strategi dakwah yang dijalankan Sunan Gunung Jati adalah memperkuat kedudukan politik sekaligus memperluas hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon, Banten dan Demak melalui pernikahan. 

Sunan Gunung Jati menikahi enam orang perempuan dalam waktu yang tidak bersamaan, misalnya menikah lagi setelah seorang istrinya meninggal dunia. 

Salah seorang istrinya perempuan Cina bernama Ong Tien, yang menurut legenda adalah putri kaisar Cina dari Dinasti Ming yang bernama Hong Gie. Karena putri kaisar, maka Ong Tien digelari nama Nyi Mas Rara Sumanding, atau disebut Putri Petis. Pasangan Kanjeng Sunan dan Ong Tien dikaruniai seorang putra yang meninggal semasa bayi. Tak lama setelah kematian bayinya, Ong Tien wafat. 

Jadi, menurut Luthfi, “Bagi sebagian saudara kita yang orang Cina yang berziarah ke sini, Putri Ong Tien dan Sunan Gunung Jati itu leluhur mereka.”

Kisah Gus Dur di makam Sunan Gunung Jati

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

6 hari lalu

Deretan becak yang mangkal di Keraton Kacirebonan, Cirebon. Becak-becak ini akan dilibatkan menjadi becak wisata dalam rangka pengembangan kampung wisata Kacirebonan. TEMPO/Ivansyah
Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

Pengembangan kampung wisata Kacirebonan melibatkan tukang becak yang mangkal di sekitar keraton


Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

12 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (paling kiri) meninjau Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9 Maret 2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)
Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

Rata-rata harian jumlah penumpang kereta api Daop 3 Cirebon mencapai lima ribu orang.


Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

12 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Cirebon (Instagram/@wbkejawanan)
Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

14 hari lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

17 hari lalu

Pesantren Benda Kerep adalah salah satu pesantren tua di Cirebon yang masih berdiri hingga kini.
Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

Lebaran ketupat digelar setelah dilakukan puasa 6 hari di bulan Syawal


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

20 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


Ziarah Kubur dan Tradisi Tanaman Selasih di Bulan Syawal

20 hari lalu

Ade, penjual tanman selasih di kawasan TPU Jabang Bayi, Kota Cirebon. Tanaman sellsih dipercya masyarakt Cirebon dan sekitarny menjadi bunga yang wajib dibawa pada ziarah kubur di bulan Syawal sehingga bermunculan penjual dadakan yang menjual tanaman selasih. Ivansyah
Ziarah Kubur dan Tradisi Tanaman Selasih di Bulan Syawal

Tradisi ziarah kubur saat bulan Syawal di Cirebon dan di wilayah yang dipengaruhi oleh ajaran Sunan Gunung Jati, dengan membawa tanaman selasih


Polres Cirebon Selidiki Penyebab Kematian Empat Teknisi di CSB Mall

21 hari lalu

Kondisi ruang saluran tangki septik di CSBM, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 11 April 2024, usai penemuan mayat empat teknisi. (ANTARA/Fathnur Rohman)
Polres Cirebon Selidiki Penyebab Kematian Empat Teknisi di CSB Mall

Tim medis rumah sakit dan Satreskrim Polres Cirebon Kota sudah mengumpulkan data dari proses otopsi keempat jenazah korban.


Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

22 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu