Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban yang berkuasa di Afganistan berupaya menarik lebih banyak turis ke negara tersebut. Mereka dikabarkan melatih pasukan khusus untuk mempromosikan pariwisata. Negara ini tengah mengembangkan sektor pariwisata untuk meningkatkan perekonomian. 

Afghanistan dinobatkan sebagai negara paling berbahaya di dunia dengan skor terendah pada Indeks Perdamaian Global selama enam tahun terakhir, meskipun tingkat kekerasannya makin menurun. Negara ini juga masuk dalam peta risiko 2024 dengan tingkat peringatan tertinggi untuk keamanan. 

Kunjungan wisatawan asing meningkat

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata negara itu meningkat. Pada 2021, terdapat 691 wisatawan asing memasuki negara itu. Saat itu pasukan AS dan Inggris menarik diri dan meninggalkan Afganistan dengan Taliban. Pada 2022, angkanya meningkat menjadi 2.300. Tahun lalu, kedatangan internasional naik lagi menjadi 7.000.

Menurut Euronews, hal ini disebabkan oleh meningkatnya koneksi penerbangan dengan hub seperti Dubai dan kebanggaan yang timbul saat berlibur ke tujuan yang tidak biasa. Negara itu memang tidak memiliki rute langsung dengan bandara utama Tiongkok, Eropa, atau India dan sebagian besar maskapai penerbangan menghindari wilayah udara Afghanistan. Namun, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Afghanistan berasal dari Cina. 

Adapun beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, masih mengeluarkan travel warning ke Afganistan untuk warganya.

Infrastruktur buruk

Selain isu keamanan, ada alasan lain yang membuat wisatawan enggan ke Afganistan yakni infrastruktur. Menurut Daily Express, Afganistan memiliki infrastruktur yang buruk sehingga membuat turis sulit bepergian ketika sampai di sana. Fasilitas wisata seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tamu asing. 

Sulit mendapatkan visa 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah lain adalah visa yang sulit didapat. Meskipun banyak wisatawan yang tertarik, mereka harus melalui proses mendapatkan visa yang tidak mudah mengingat tidak banyak negara lain yang mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah, bahkan ada yang sudah memutuskan hubungan diplomatik.

Meskipun demikian, Mohammad Saeed, kepala Direktorat Pariwisata di Kabul, menegaskan bahwa pengembangan sektor ini merupakan prioritas penguasa Afganistan saat ini dan ia bekerja sama dengan kementerian untuk menemukan solusi terhadap masalah visa, misalnya bakal menerapkan skema visa-on-arrival.

DAILY EXPRESS | TRAVEL TOMORROW 

Pilihan Editor: Destinasi Wisata di Afganistan Terpukul karena Taliban dan Pandemi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikuti Jepang dan Korea, Taiwan Luncurkan Visa Digital Nomad

1 hari lalu

National Center for Traditional Arts merupakan ruang untuk melestarikan seni tradisional Taiwan. Foto: @taiwantourismbureauid
Ikuti Jepang dan Korea, Taiwan Luncurkan Visa Digital Nomad

Taiwan juga akan mempermudah pekerja asing yang terampil dan berpenghasilan tinggi untuk mendapatkan tempat tinggal tetap di negara tersebut.


Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

2 hari lalu

Ji Chang Wook/Traveloka
Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

Ji Chang Wook ungkapkan antusiasmenya dalam mempromosikan pariwisata bersama Traveloka dan terpukau oleh sambutan hangat masyarakat Indonesia.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Menikmati Keroncong Sembari Plesiran di Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta

5 hari lalu

Gelaran Keroncong Plesiran Di Kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan Bantul Yogyakarta Sabtu, 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menikmati Keroncong Sembari Plesiran di Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta

Suasana malam di kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan semarak dengan sejumlah musisi lintas genre menyemarakkan gelaran Keroncong Plesiran 2024


Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

5 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Sleman Yogyakarta Jumat 19 Juli 2024.  Tempo/Pribadi Wicaksono
Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Kota Yogyakarta bisa segera masuk jaringan Kota Kreatif UNESCO.


Respon Sandiaga Uno Soal Musibah Helikopter Jatuh di Bali Bawa Wisatawan Asing

6 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan knalpot
Respon Sandiaga Uno Soal Musibah Helikopter Jatuh di Bali Bawa Wisatawan Asing

Sandiaga Salahuddin Uno merespon musibah helikopter wisata yang jatuh di Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024.


Destination Thailand Visa Peluang Digital Nomad dan Wisatawan Tinggal Lebih Lama

9 hari lalu

Phang Nga, Thailand. Unsplash.com/Marrti Salmi
Destination Thailand Visa Peluang Digital Nomad dan Wisatawan Tinggal Lebih Lama

Thailand memperkenalkan Destination Thailand Visa atau DTV, yang memungkinkan digital nomad serta wisatawan tinggal lebih lama


Cara Mendapatkan KITAS di Indonesia untuk WNA Beserta Syarat dan Biaya

9 hari lalu

Khusus WNA, ketahui cara mendapatkan KITAS di Indonesia. Foto: Canva
Cara Mendapatkan KITAS di Indonesia untuk WNA Beserta Syarat dan Biaya

Khusus WNA, ketahui cara mendapatkan KITAS di Indonesia. Berikut ini syarat dan rincian biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan KITAS.


6 Warga Asing Tewas di Hotel Mewah Bangkok, PM Thailand Perintahkan Penyelidikan

9 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengunjungi Hotel Grand Hyatt Erawan, di mana diyakini sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas, di Bangkok, Thailand, 16 Juli 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
6 Warga Asing Tewas di Hotel Mewah Bangkok, PM Thailand Perintahkan Penyelidikan

Seorang pejabat polisi menepis laporan sebelumnya di media Thailand bahwa enam warga asing itu tewas dalam penembakan


Tradisi Keboan di Desa Aliyan Banyuwangi, Mempertahankan Tradisi dan Meningkatkan Pariwisata

10 hari lalu

Tradisi Keboan Desa Aliyan, Banyuwangi. Foto: Angelina Tiara Puspitalova
Tradisi Keboan di Desa Aliyan Banyuwangi, Mempertahankan Tradisi dan Meningkatkan Pariwisata

Tradisi Keboan di Desa Aliyan, Banyuwangi yang mengekspresikan rasa syukur suku osing atas berkah yang diterima sepanjang tahun.