Juru bicara Kebun Binatang Gembira Loka, Eros Yan Renanda menambahkan untuk pakan satwa non-endemik, Kebun Binatang Gembira Loka memang harus mendatangkan pakannya dari luar Indonesia. Misalnya untuk koleksi pinguinnya yang selama ini dijatah ikan ikan Capelin seperti hearing, macarel, dan smelt yang berasal dari Amerika. "Untuk ikan stok pakan pinguin memang dari luar. Namun kami sudah stok dalam jumlah besar dan cukup untuk beberapa bulan ke depan," ujar Eros.
Sebelum mendatangkan pinguin itu, Kebun Binatang Gembira Loka sendiri memang sudah menyiapkan tandon khusus untuk penyimpanan stok pakan yang biasanya disiapkan untuk kebutuhan selama kurang lebih setengah tahun. Eros menuturkan, walau operasional kebun binatang tetap besar selama masa pandemi ini, belum pernah terbesit rencana untuk menjual atau menukar koleksi satwa yang ada demi menutupi beban pengeluaran.
"Kami adalah lembaga konservasi, tidak akan menjual atau menukar satwa yang ada demi bertahan," kata Eros. "Kasarnya, kami (para karyawan) selama ini hidup dari satwa-satwa itu. Masak saat susah seperti ini kami menyia-nyiakan mereka."
Eros menuturkan meskipun dari koleksi satwa ada yang berlebih jumlahnya seperti reptil, ia memastikan tidak satu ekor pun dijual. "Penjualan satwa itu akan melanggar prinsip utama yang kami pegang sebagai lembaga konservasi, itu tidak mungkin kami lakukan," ujarnya.
Justru di masa kunjungan nol persen ini, Kebun Binatang Gembira Loka masih sempat membantu pasokan pakan ke kebun binatang lain di Indonesia. Seperti yang sudah dilakukan kepada Medan Zoo beberapa waktu lalu dalam bentuk bantuan pakan.
Selain penyesuaian soal pakan satwa, Kebun Binatang Gembira Loka juga mengerem sebagian program pembangunan infrastruktur dan wahana yang sudah direncanakan tahun 2020 akibat pandemi. Tahun 2020 ini kebun binatang yang memiliki empat jenis koleksi satwa mulai burung, reptil, malalia, dan ikan itu sebenarnya akan menggarap tiga proyek fisik senilai miliaran rupiah untuk pengembangan kebun binatang itu.
Proyek fisik itu antara lain perampungan Zona Cakar II untuk koleksi hewan karnivora, pemindahan kolam tangkap, kolam sentuh dan terapi ikan, serta pembangunan pusat souvenir, pintu keluar dan kafe. "Yang kami tunda pembangunannya untuk proyek kafe dan pintu keluar, lainnya tetap kami lanjutkan dengan penyesuaian," ujar Eros.
Penyesuaian proyek yang dimaksud misalnya jika ada wahana yang biasanya dindingnya memakai ornamen, maka kali ini tidak diberi ornamen terlebih dulu. Proyek-proyek itu sebagian tetap berlanjut karena diantaranya sudah selesai 60 persen lebih seperti Zona Cakar II yang ditarget rampung dua pekan sebelum Lebaran tahun 2020 ini.
Adapun penyesuaian bidang promosi, Eros mengatakan Kebun Binatang Gembira Loka menghentikan semua pengeluaran untuk promosi. Karyawan yang masih bekerja, yang memiliki pengetahuan di bidang multimedia, diberi tugas memproduksi sendiri materi promosi secara digital melalui media sosial.
"Masa pandemi ini kami terus membuat konten video blog untuk disiarkan melalui Youtube tentang keseharian Gembira Loka di masa pandemi. Sehingga publik juga tahu informasi terbaru kebun binatang ini tanpa harus keluar rumah," ujar Eros.
Survei internal dari 60 anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) menunjukkan sebanyak 92,11 persen kebun binatang dalam pemberian pakan satwanya akan bertahan kurang dari satu bulan. Sedangkan kebun binatang yang mampu bertahan menyediakan pakan selama jangka waktu 1- 3 bulan sebanyak 5,26 persen. Adapun kebun binatang yang mampu menyediakan pakan lebih dari 3 bulan hanya berkisar 2,63 persen.