Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Barak Tentara Kuliner Bandung  

image-gnews
Dapur BOMB. twitter/@dapurbomb
Dapur BOMB. twitter/@dapurbomb
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ingin menikmati sensasi makan ala tentara? Datang saja ke Dapur Bomb di kawasan Jalan Cihampelas Bandung. Di tempat makan yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan di Bandung ini, pengunjung serasa berada di wilayah militer barak tentara dalam film peperangan.

Begitu masuk, pengunjung akan disambut  pramusaji berperawakan tinggi dan tegap menggunakan setelan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Mulai dari rompi anti peluru, kaos berwarna hijau Army, celana PDL loreng, sepatu boot di atas mata kaki, hingga aksesori seperti kantong senjata yang melingkar di kiri dan kanan pinggang. Meski berdandan serdadu perang, tapi pelayanan para 'pasukan' ini tetap ramah dan murah senyum.

Suasana barak tentara kian terasa ketika memasuki ruangan berbentuk persegi panjang yang berkapasitas sekitar 40 orang itu. Kursi dan meja panjang terbuat dari kayu berderet mengisi ruangan. Di atas meja terdapat kotak penyimpanan peluru yang dijadikan wadah tisu. Peta dunia ditempel di dinding bersanding dengan dengan foto menu makanan. Kemudian, di pojokan ruangan berdiri box peluru terbuat dari besi setinggi sekitar 100-150 meter.

"Ide ini berawal dari cita-cita saya menjadi tentara yang tidak kesampaian. Kebetulan suka kuliner, akhirnya saya coba aplikasikan jadi konsep tempat makan saja," kata Zaky Bangun, pemilik dan pengelola Dapur Bomb pada Tempo beberapa waktu lalu.

Baca jugaBerbekal Resep Rumahan, Black Garlic Raih Omset Miliaran

Demi mendapatkan suasana yang nyata seperti wilayah militer, semua interiornya berasal dari peralatan tentara asli yang sudah tidak terpakai lagi. "Kami mencari pernak-pernik militer asli dari kolektor, kemudian memanfaatkannya menjadi pelengkap peralatan makan dan yang lainnya," ujar dia.

Wastafelnya juga terbuat dari lemari besi bekas tempat penyimpanan senjata dan bahan peledak. Bekas granat, helm, dan tempat minum ala tentara pun menghiasi meja kasir yang dijaga oleh seorang tentara perempuan. Bukan hanya itu, para pengunjung juga bisa melihat aksi para Komandan Dapur, sebutan untuk chef DapurBomb, ketika tengah menunjukkan strategi memasak. Konsep dapur terbuka yang dibatasi oleh kaca transparan tersebut menarik antusias pengunjung karena para staf dapurnya memasak dengan mengenakan setelan ala ABRI dan teroris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Konsep dapurnya kreatif. Walaupun ahli masaknya pakai atribut lengkap seperti mau perang, saya tidak merasa terganggu. Lucu," ujar Anne Rufaidah, salah seorang konsumen yang memesan menu andalan, Oseng Bomb dan Avocado Bomb.

Penamaan menu makanan yang disajikan juga sesuai dengan tema yang diusung, seperti : Oseng Bomb, Nasi Goreng Bomb, Tahu Bomb, Tahu Tower, Asam Iga Klandestin, Ayam Tempur Kuning, Bebek Teror dan Bakmi Ranjau. BOMB yang dimaksud dalam penamaan menu tersebut merupakan kepanjangan dari Bukan Oseng Mercon Biasa. Khusus menu nasi goreng disediakan tingkatan level kepedasan, mulai dari kopral (pedas), sersan (lebih pedas) hingga kapten (super pedas).

Nugraha Laksana, Office Manager Dapur Bomb menjelaskan istilah militer dalam menu makanan, salah satunya Asam Iga Klandestein. "Maksudnya itu bahan utama Iga yang diracik dengan strategi masak yang khusus, layaknya strategi tempur dalam peperangan," tambahnya. Sementara untuk minuman, yang menjadi jagoan tempurnya: Avocado Bomb, Fire in The Hole, Lychee Tropper, Alasca Ice Tea, Thai Tea, serta minuman segar dan panas lainnya.

Baca juga: 'Rogue One: A Star Wars Story' Rajai Box Office Libur Natal

Dapur Bomb buka setiap Minggu-Kamis pukul 21.00-22.00 WIB, Jumat 13.00-23.00 dan Sabtu 10.00-23.00. Harga menunya dimulai dari Rp 8000-Rp 30.000. Sembari menyantap hidangan di tengah barak, pengunjung juga disuguhkan tayangan film perang. Kian memperkuat sensasi makan ala tentara. Selamat menyantap kuliner di barak.

RISANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

32 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.