Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Dua orang wisatawan duduk di depan bangunan Lawang Sewu, di Semarang, Jawa Tengah, 24 september 2018. Dahulu gedung ini  merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Tempo/Rully Kesuma
Dua orang wisatawan duduk di depan bangunan Lawang Sewu, di Semarang, Jawa Tengah, 24 september 2018. Dahulu gedung ini merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Tempo/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini masyarakat Kota Semarang sedang merayakan milad ke-477 tahun kotanya, tepatnya pada 2 Mei 1547 Sultan Hadiwijaya resmi mengesahkan kota pusat perbelanjaan di pulau Jawa ini.. Semarang adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Lantas bagaimana sejarah lahirnya Kota Semarang?

Sejarah lahirnya Kota Semarang

Dilansir dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan. Di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan.

Bagian kota Semarang Bawah yang sekarang merupakan lautan pada masa dahulu. Kini, pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong atau Gedung Batu.

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang dalam bahasa Jawa berarti Asem Arang, sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II, kelak disebut sebagai Sunan Bayat. Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang.

Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman resmi semarangkota.go.id, salah satu catatan sejarah yang paling dikenal bisa jadi adalah peristiwa pertempuran lima hari di Semarang pada masa kemerdekaan tahun 1945, yang kemudian dikenang melalui monumen Tugu Muda yang terletak di tengah Kota Semarang.

Dalam perisiwa pertempuran lima hari, dikisahkan bagaimana pemuda Kota Semarang dengan hebatnya berani menyerang tentara Jepang yang tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan peristiwa heroik pemuda Kota Semarang pada tanggal 15-19 Oktober 1945 tersebut seakan menjadi pembuka babak baru perjuangan Indonesia, yang setelahnya diwarnai dengan peristiwa-peristiwa heroik lainnya seperti perisitiwa Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945, hingga peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946.

Sayangnya, selain kisah kepahlawanan pertempuran lima hari di Kota Semarang tersebut, hampir tak ada catatan sejarah lainnya yang umum dikenal oleh masyarakat dan dibanggakan. Maka wajar ketika orang kebanyakan hanya mengenal kehebatan Kota Semarang sebatas Tugu Muda saja. Selebihnya bahkan orang lebih mengenal Kota Semarang lewat lantuan lagu lawas berjudul Jangkrik Genggong dengan penggalan liriknya yang terkenal, Semarang Kaline Banjir.

Kota Semarang Ketinggalan, ungkapan tersebut kemudian menjadi kalimat yang familiar diucapkan, bukan hanya oleh orang dari luar Kota Semarang, tetapi juga bahkan oleh masyarakatnya sendiri. Ungkapan tersebut tentu saja tak aneh bila melihat kondisi Kota Semarang yang sempat menjadi daerah pusat kegiatan perdagangan di Pulau Jawa pada jaman kolonial ini, kemudian justru tak berkembang dengan baik seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini tentu saja yang kemudian membuat Kota Semarang dulu tak pernah luput dari kritik dari berbagai pihak.

SEMARANGKOTA.GO.ID | DPAD.JOGJAPROV.GO.ID
Pilihan editor: Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengawalnya Ancam Wartawan, Atta Halilintar Minta Maaf dan Memecatnya

2 hari lalu

(Dari kiri) Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram/@attahalilintar
Pengawalnya Ancam Wartawan, Atta Halilintar Minta Maaf dan Memecatnya

Atta Halilintar menyampaikan permintaan maaf atas perilaku pengawalnya yang mengancam wartawan saat melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan, kemarin.


Pelajar Nonton Demo Turunkan Jokowi di Semarang Ditangkap Polisi

11 hari lalu

Pasukan Brimob Polda Jawa Tengah menembaki mahasiswa dengan gas air mata untuk membubarkan massa aksi di Jalan Pemuda, Semarang, Senin 26 Agustus 2024. Selain water canon polisi juga menghujani mahasiswa dengan gas air mata untuk membubarkan mereka, yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Pelajar Nonton Demo Turunkan Jokowi di Semarang Ditangkap Polisi

Sementara itu, 33 peserta demonstrasi mendapatkan perawatan di rumah sakit. Mereka menderita sakit akibat gas air mata seperti sesak nafas.


33 Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Dirawat di Rumah Sakit

11 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
33 Demonstran Turunkan Jokowi di Semarang Dirawat di Rumah Sakit

Para korban aksi turunkan Jokowi itu mengalami sesak nafas hingga luka bocor di kepala.


Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang, KPK Periksa 10 Camat

14 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. KPK mengajukan pencegahan terhadap 5 orang untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri pada Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI yang berlaku untuk 6 bulan ke depan sebagai kebutuhan proses penyidikan, 2 orang pihak swasta Kusnadi dan Dona Berisa, 3 orang advokat Simeon Petrus, Dony Tri Istiqomah dan Yanuar Prawira Wasesa dalam penyidikan perkara dugaan suap penetapan anggota DPR RI periode 2019 - 2024 dengan tersangka politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku, yang hingga saat ini dalam pelarian dan menjadi buronan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) KPK.  TEMPO/Imam Sukamto
Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang, KPK Periksa 10 Camat

Komisi Pemberantasan Korupsi telah memeriksa 10 saksi dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah.


Warga Semarang Upacara 17 Agustus di Atas Laut sebagai Kritik atas Kerusakan Lingkungan

21 hari lalu

Warga membentangkan bendera merah putih saat mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam limpasan air laut ke daratan atau banjir rob di Dusun Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis, 17 Agustus 2023. Dalam Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, warga mengampanyekan ancaman krisis iklim serta menyuarakan tuntutan penyelesaian dan solusi pemerintah mengenai masalah kerusakan lingkungan pesisir setempat yang terancam hilang tenggelam akibat kenaikan air laut disertai penurunan muka tanah. ANTARA/Aji Styawan
Warga Semarang Upacara 17 Agustus di Atas Laut sebagai Kritik atas Kerusakan Lingkungan

Nelayan di Kota Semarang sengaja menggelar upacara 17 agustus di lokasi tersebut untuk menyuarakan kondisi laut yang semakin rusak.


Polisi Selidiki Kematian Mahasiswa Universitas Diponegoro di Kamar Indekos

23 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Polisi Selidiki Kematian Mahasiswa Universitas Diponegoro di Kamar Indekos

Polisi menyelidiki kematian seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.


Ukraina akan Kerahkan Robot Anjing dalam Pertempuran Garis Depan

29 hari lalu

Robot anjing yang dapat difungsikan sebagai senjata dan pengintaian ini mendapat julukan senjata robot era Terminator dengan pengendalian jarak jauh.  Twitter/@Ghost Robotics
Ukraina akan Kerahkan Robot Anjing dalam Pertempuran Garis Depan

Ukraina akan segera mengerahkan anjing robot di garis depannya, menggantikan tentara untuk misi berbahaya seperti memata-matai parit Rusia


Yoyok Sukawi Unggul atas Hevearita dan Dico Ganinduto dalam Survei Pilkada Semarang

31 hari lalu

Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi memberikan pernyataan pers seputar Timnas Indonesia U-17 dalam konferensi pers di Media Center Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Solo, Jawa Tengah, Jumat, 17 November 2023.Foto: Istimewa (PSSI)
Yoyok Sukawi Unggul atas Hevearita dan Dico Ganinduto dalam Survei Pilkada Semarang

Peta politik di Pilkada Semarang berubah sejak Wali Kota Semarang Hevearita tersandung kasus dugaan korupsi.


Usut Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Semarang, KPK Periksa 8 Anak Buah Wali Kota Hevearita

33 hari lalu

Ilustrasi KPK. ANTARA
Usut Pengadaan Barang dan Jasa Pemkot Semarang, KPK Periksa 8 Anak Buah Wali Kota Hevearita

KPK masih terus melanjutkan pemeriksaan dugaan korupsi di Pemkot Semarang. 8 anak buah Wali Kota Hevearita diperiksa.


Dugaan Korupsi Hevearita, Penyidik KPK Kembali Periksa Ketua Gapensi Semarang

36 hari lalu

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan belum menjalani penahanan diperiksa sebagai saksi dimintai keterangan dan pengetahuannya, dalam penyelidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait kegiatan pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk proyek tahun 2023 di lingkungan Pemerintahan Kota Semarang. TEMPO/Imam Sukamto
Dugaan Korupsi Hevearita, Penyidik KPK Kembali Periksa Ketua Gapensi Semarang

KPK kembali memeriksa Ketua Gapensi Semarang dalam kasus dugaan korupsi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.