Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berburu Kuliner Makassar, dari Coto hingga Kapurung

image-gnews
Aneka Coto Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Aneka Coto Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.COMakassar - Tentu saja di Kota Makassar cukup mudah menemukan rumah makan dengan menu utama coto Makassar. Masakan yang konon sudah ada sejak tahun 1940-an ini memang seperti wajib dicoba, utamanya bagi para pelancong. Di antara tebaran rumah makan itu, salah satu yang kondang adalah RM Coto Ranggong yang berdiri sejak tahun 1960-an.

Di rumah makan milik Pieter Tansil, 80 tahun, ini, coto Makassar masih dimasak menggunakan tungku tanah liat (kendi). Menurut Anthon, 46 tahun, putra Pieter, itulah yang menyebabkan masakan mereka menjadi lezat. "Itu berpengaruh pada rasa,” katanya, pertengahan Desember lalu.

Anthon pun membeberkan resep pembuatan coto Makassar-nya. Kata dia, bahan-bahan yang dipakai adalah daging sapi, usus, hati, paruh, pipi, jantung, dan lidah. Sedangkan bumbunya serai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, jintan, garam halus, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. "Dagingnya asli lokal langsung dari pemotongan.”

Meskipun rumah makan ini menyediakan beberapa menu lain (nasi campur dan gado-gado), coto Makassar tetap menjadi primadona. "Pelanggan di sini dari warga biasa hingga pejabat. Pak SBY juga pernah datang dulu saat menjabat presiden periode pertama," ujar Anthon.

Baca juga:
Ke Solo, Tak Lengkap kalau Tak Menikmati Sate Kere
Menikmati Lembutnya Austin Spare Ribs untuk Natal
Jalur Rempah Kuliner Indonesia

Rumah Makan Coto Ranggong terletak di Jalan Ranggong, sekitar 200 meter dari Pantai Losari, dan buka mulai pukul 08.00. Pelanggan dapat menebus satu porsi coto dengan harga Rp 25 ribu. Awalnya, ada tiga warung coto di lokasi ini. Namun yang masih bertahan hingga kini hanya Coto Ranggong.

Wendy, 26 tahun, salah seorang pengunjung, mengaku sangat suka makan coto di sini. Menurut dia, selain rasanya yang menggugah selera, tempatnya juga asyik. "Serasa berada di zaman dulu karena bangunannya masih bangunan lama," tuturnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemuda asal Kabupaten Gowa ini mengatakan, meski jauh dari tempat tinggalnya, ia sering datang ke Coto Ranggong. "Karena cotonya beda dari yang lain. Rasanya benar-benar alami dan rempah-rempahnya begitu terasa di lidah," ucapnya. 

Tempat lain untuk menikmati coto Makassar adalah RM Coto Daeng, yang terletak di Jalan Pengayoman, tepatnya di belakang Mal Panakkukang Makassar. Di sini daging dan rempah-rempah bumbu coto dimasak menggunakan kuali besar dari aluminium. Pemanasnya menggunakan kompor gas. "Kami tidak memasak pakai kendi dan kayu bakar," ujar Sartina, 23 tahun, salah satu karyawati di sana.

Meski demikian, dia melanjutkan, bumbu atau rempah-rempah yang digunakan hampir sama dengan semua penjual coto. "Rasanya tidak jauh beda dengan yang dimasak pakai kendi. Cuma memang kuahnya jauh beda," kata Sartina. RM Coto Daeng juga banyak digemari pencinta kuliner, khususnya coto. Tempatnya selalu terlihat ramai. "Paling banyak pengunjung itu kalau hari libur."

Selain coto, pelancong bisa mengunjungi beberapa kuliner di Makassar, seperti kapurung, makanan khas Palopo. Makanan ini terbuat dari sagu dan banyak digemari masyarakat. Untuk mendapatkannya juga mudah, antara lain di Jalan Mappanyukki, tak jauh dari Stadion Mattoangin.

Namun, jika ingin mencicipi seafood, pengunjung bisa mendatangi RM Paotere yang ada di dekat Pelabuhan Paotere. Rumah makan itu berada disudut pusat kota, tepatnya Jalan Sabutung di pinggir Jalan Tol Reformasi.

DIDIT HARYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

3 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

5 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

6 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

12 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

16 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

25 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

27 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

28 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

28 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.