Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Wisatawan menaiki Unta saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, 15 Desember 2022. Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Wisatawan menaiki Unta saat berwisata gurun pasir di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis, 15 Desember 2022. Wisata berkeliling gurun menggunakan kendaraan offroad, ATV serta menaiki unta tersebut diminati wisatawan mancanegara selain tujuan wisata lain seperti Burj Khalifa dan Museum of The Future. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama Teluk berencana meluncukran visa turis terpadu, mirip dengan gaya Schengen di Eropa, akhir tahun ini. Visa yang disebut dengan GCC Grand Tours itu akan berlaku di enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait. Pelancong bisa menjelajahi negara-negara tersebut selama 30 hari hanya dengan satu visa. 

Menteri Ekonomi Uni emirat Arab Abdulla bin Touq Al Marri mengumumkan hal tersebut pada pekan lalu. 

“Dalam sebuah langkah signifikan yang bertujuan untuk menyederhanakan logistik perjalanan dan mendorong pariwisata, Dewan Kerjasama Teluk telah memberikan lampu hijau untuk visa turis terpadu yang akan memungkinkan para pelancong untuk mengunjungi keenam negara tersebut. Melalui visa GCC Grand Tours, yang sedang kami kerjakan dan ingin selesaikan, akan memungkinkan wisatawan untuk menghabiskan lebih dari 30 hari di wilayah tersebut," kata dia, seperti dilansir dari Business Standard.

Menurut Gulf News, Khalid Jasim Al Midfa dari Otoritas Perdagangan dan Pariwisata Sharjah (SCTDA), mengatakan sistem tersebut harus sudah ada pada akhir tahun ini. 

“Pada akhir tahun ini, seluruh sistem harus sudah ada. Banyak orang dan tim, yang dipimpin oleh Kementerian Ekonomi di UEA dan kementerian lain di negara lain, berupaya tanpa lelah untuk mewujudkannya dengan cara terbaik,” kata Al Midfa.

Memululskan Birokrasi Wisatawan

Inisiatif ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan birokrasi yang selama ini menghalangi wisatawan untuk menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya enam negara anggota GCC, termasuk kota-kota tujuan wisata dunia seperti Dubai, Abu Dhabi, Doha, dan Muscat dengan lebih mudah dan lebih hemat biaya.

Sebelumnya, wisatawan harus mengurus visa terpisah untuk setiap negara GCC yang ingin mereka kunjungi. Namun, dengan pengenalan visa terpadu ini, proses permohonan visa akan dipermudah melalui sistem e-visa yang lebih efisien. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang berencana mengunjungi beberapa negara Teluk dalam satu perjalanan.

Persetujuan visa terpadu ini merupakan langkah bersejarah yang mencerminkan komitmen negara-negara GCC untuk meningkatkan kerja sama dan memperdalam hubungan di bidang pariwisata dan berbagai sektor lainnya.

Meningkatkan Pariwisata Teluk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Pariwisata Saudi Ahmed Al Khateeb menekankan bahwa persetujuan ini akan meningkatkan status negara-negara Teluk sebagai tujuan wisata global yang terkemuka.

Setelah diluncurkan akhir tahun ini, perusahaan perjalanan diharapkan untuk mengembangkan paket perjalanan yang mencakup beberapa tujuan GCC, dengan fokus pada memperpanjang masa tinggal wisatawan di wilayah tersebut.

Para menteri negara-negara GCC telah menyetujui rencana ini dengan suara bulat pada pertemuan di Muscat pada 5 Oktober tahun lalu. Mereka sedang mencari masukan lebih lanjut mengenai rencana visa ini pada bulan Desember, dan penerapannya akan dimulai segera setelah semua mekanisme yang diperlukan telah tersedia.

Matthew Boyd, Manajer Pengembangan Bisnis di Sovereign Middle East, menegaskan bahwa Visa GCC Grand Tours akan mendorong bisnis dan pariwisata di kawasan ini dengan memberikan kemudahan masuk dan perjalanan ke seluruh negara anggota Teluk.

Dengan peluncuran visa GCC Grand Tours, wisatawan dapat menantikan pengalaman perjalanan yang lebih lancar dan menyenangkan di enam negara Teluk tanpa hambatan birokrasi yang sebelumnya ada. Perjalanan tanpa batas menanti di keindahan alam, budaya, dan kemegahan arsitektur yang ditawarkan oleh negara-negara GCC.

PUTRI ANI | TRAVEL AND LEISURE ASIA | BUSINESS STANDARD | GULF NEWS

Pilihan Editor: Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

11 jam lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Perpres Bebas Visa Kunjungan Sudah Terbit, Apa Untungnya Bagi Pariwisata Kepri?

4 hari lalu

Ikon Batam jembatan Barelang Kota Batam menjadi lokasi populer untuk wisman berswafoto. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Perpres Bebas Visa Kunjungan Sudah Terbit, Apa Untungnya Bagi Pariwisata Kepri?

Perpres tentang bebas visa kunjungan itu dinilai menggairahkan kembali sektor pariwisata, terutama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara


UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi dari Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu, 17 Juli 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.


Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

5 hari lalu

Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera di luar markas Partai AK, di Ankara, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

Turki secara resmi telah meminta untuk bergabung dengan kelompok negara-negara emerging market BRICS


Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

8 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di dek kapal induk amfibi Dixmude yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Prancis di Toulon, Prancis, 9 November 2022. REUTERS/Eric Gaillard
Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

Presiden Emmanuel Macron pada Kamis membela keputusan untuk memberikan kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov.


Apakah Pacar CEO Telegram Pavel Durov Menjadi Penyebab Penangkapannya?

11 hari lalu

Yulia Vavilova. hindustantimes.com
Apakah Pacar CEO Telegram Pavel Durov Menjadi Penyebab Penangkapannya?

Yulia Vavilova telah terlihat bersama Pavel Durov beberapa kali dan juga berada di jet pribadi bersamanya ketika mereka mendarat di Paris.


UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

11 hari lalu

Seorang peserta aksi unjuk rasa tunggal memperagakan plakat untuk menarik perhatian terhadap penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, di dekat kedutaan Prancis di Moskow, Rusia, 25 Agustus 2024. Slogan pada plakat tersebut berbunyi:
UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

Uni Emirat Arab secara resmi meminta agar Pemerintah Prancis memastikan pendiri Telegram Pavel Durov menerima semua layanan konsuler


CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Bersama Perempuan Berusia 25 Tahun, Siapa Dia?

11 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Bersama Perempuan Berusia 25 Tahun, Siapa Dia?

Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov dikaitkan dengan seorang perempuan yang ditangkap bersamanya.


CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

12 hari lalu

CEO Telegram, Pavel Durov. businessinsider.com
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

Belum ada konfirmasi resmi dari aparat Prancis mengenai penangkapan CEO Telegram Pavel Durov


Paspor Hilang saat Traveling ke Luar Negeri, Ini yang Harus Dilakukan

13 hari lalu

Ilustrasi Paspor. TEMPO/Fardi Bestari
Paspor Hilang saat Traveling ke Luar Negeri, Ini yang Harus Dilakukan

Paspor hilang di luar negeri perlu segera diganti dengan yang baru atau membuat surat perjalanan laksana paspor.