Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Padukan Wine dengan Makanan Asia  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
"Salaca Wine" atau wine salak di CV Dukuh Lestari di Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Karangasem, Bali. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Jeannie Cho Lee mungkin masih asing di Indonesia. Tapi, di dunia kuliner, dia mendapat tempat terhormat. Prestasinya adalah menjadi orang Asia pertama yang mendapat gelar Master of Wine dari Institute Master of Wine di Inggris. Perempuan kelahiran Seoul, Korea Selatan, ini memang tidak main-main dalam menekuni bidangnya.

Awalnya, ia bekerja sebagai pekerja media di Hong Kong. Dengan gelar master dari Harvard University, ia bergelut pada isu ekonomi. Kemudian ia mulai menulis soal kuliner dan minuman anggur. Dari sinilah Jeannie semakin berfokus menggeluti dunia wine. Pertengahan bulan lalu, ia sempat berbicara dengan CNNGO soal bagaimana cara memadukan masakan Asia dengan wine.

Sudah dua buku yang ia terbitkan soal itu, yaitu Asian Palate dan Mastering Wine for Asian Palate. Menurut dia, wine memainkan dua peran dalam budaya Asia. “Wine bisa menurunkan tempo makan budaya Asia,” katanya. “Kita makan terlalu cepat.” Selain itu, cara makan Asia dengan negara Barat berbeda. “Di Asia, orang makan secara komunal, jadi dengan sebotol anggur bisa berbagi rasa yang sama.”

Tapi ia tidak mau membuat orang pusing bagaimana cara memadukan wine dengan makanan Asia. Menurut dia, seperti hidup, kesempurnaan hanya ilusi. “Kalau tidak cocok dengan makanan tertentu, lupakan saja,” ujar Jeannie. “Jangan minum wine ketika Anda makan makanan yang terlalu pedas.” Pelajari cara mengambil jeda saat mengunyah. Kalau sepertinya makanan tidak cocok dengan anggur, bersihkan mulut dengan seteguk air atau teh.

Ia mencontohkan, ketika makan bebek peking Cina, coba padukan dengan pinot noir dari Burgundy, Prancis. Rasa saus plum yang manis cocok dengan minuman yang berasal dari anggur berwarna hitam tersebut. Kalau menyukai nasi briani India yang pedas, bisa memadukannya dengan anggur Italia, Nebbiolo. Keasaman minuman tersebut bisa mengurangi rasa rempah-rempah yang berlebihan.

Makanan Jepang juga cocok berpadu dengan wine. Misalnya, udang goreng tepung atau tempura. Rasanya yang gurih, menurut Jeannie, bisa berkurang dengan minuman anggur berbahan dasar pinot noir, misalnya Volnay. Daging mentah tuna yang berlemak atau toro bisa dimakan bersama anggur merah Burgundy level tertinggi, Grand Cru.

Untuk masakan Korea, misalnya bulgogi, rasanya memang sangat gurih. Cara memasaknya, daging sapi dipotong tipis, lalu dipanggang dengan saus berbahan kecap, minyak wijen, bawang putih, dan bawang bombai. Anggur dari Australia yang agak pedas, Chateaunef-du-Pape, bisa menjadi pilihan untuk menemani makanan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan Asia Tenggara juga bisa tersaji bersama wine. Misalnya, nasi ayam hainan Singapura. Bergantung pada level kepedasannya. Anggur putih, yang rasa buah-buahannya kuat, misalnya Pinot Gris dari Alsace, Prancis, cocok untuk menemani makanan tersebut. Bihun goreng seafood dari Thailand bisa dinikmati dengan anggur putih Spanyol yang manis, jenis albarino atau rueda verdejo.

Sayangnya, Jeannie tidak menyebutkan makanan Indonesia sebagai contoh. Malah rendang masuk kategori makanan Malaysia. Wine yang cocok untuk berpadu dengan rendang, menurut dia, berjenis pedas, misalnya Shiraz dari Australia. (Baca: Koran.tempo.co)


SORTA TOBING

Berita Lain:
18 Anggaran ''Ajaib'' Dinas DKI Miliaran Rupiah  
Hugh Jackman Gunakan Status Selebritasnya
''Ayo Temukan Sang Koruptor''  
Aguilera dan Sting Galang Dana Badai Sandy
ICW: Hambalang Sandera KPK. Tuntaskan!


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

6 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

8 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

10 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

12 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

14 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

22 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

24 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

27 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

28 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.