Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Ikuti Arak-arakan Gotong Toapekong yang DIgelar 12 Tahun Sekali

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Warga keturunan Tionghoa mengikuti kirab budaya Gotong Toapekong di Kota Tangerang, Banten, Sabtu, 21 September 2024. Kirab budaya yang digelar setiap 12 tahun sekali atau setiap tahun naga tersebut merupakan tradisi masyakat Tionghoa di Kota Tangerang dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Warga keturunan Tionghoa mengikuti kirab budaya Gotong Toapekong di Kota Tangerang, Banten, Sabtu, 21 September 2024. Kirab budaya yang digelar setiap 12 tahun sekali atau setiap tahun naga tersebut merupakan tradisi masyakat Tionghoa di Kota Tangerang dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Gotong Toapekong prosesi yang digelar 12 tahun sekali, terulang kembali hari ini 21 September  2024. Masyrakat keturunan Tionghoa Tangerang, atau yang dikenal Cina Benteng mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw.

Lautan manusia berjubel  mendekati Joli yang ditandu berisi patung sang Dewi Kwan Im Hud Couw. Sebagai Dewi Welas Asih, masyarakat Tionghoa sepanjang jalan dilewati arak-arakan, mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada seraya mengayunkan berulang-ulang.

Salah satunya adalah Nio Chandra, 27 tahun, warga Karawaci. "Sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih semoga kami semua dan rakyat Indonesia  selalu dalam kasih sayang dan sejahtera," kata Nio.  

Nio mengingat, 12 tahun silam saat Gotong Toapekong dirayakan, usianya saat itu 15 tahun. Dia juga diajak ayah dan ibunya menyaksikan prosesi tersebut. "Saya sudah tiga kali  menyaksikan, 24 tahun silam saya masih usia 3 tahun. Saya masih ingat digendong ayah melihat barongsai suasananya tidak berubah berjubel-jubel seperti saat ini," ujar Nio.

Pemain barongsai asal Sukabumi, Niko, juga merasakan hal sama seperti Nio. "Ini perayaan sukacita, kami datang untuk mencari keberkahan Dewi Kam In," kata Niko.

Dia dan tim barongsai Gie Say dari Vihara Widhi Sakti, Sukabumi, Jawa Barat yang ikut pawai arak-arakan Gotong Toapekong berjumlah 60 orang. "Kami datang menginap di Sekolah Buddhi dan sudah bersiap sejak pagi buta. Rasa kedamaian mengalahkan penat. Kami bahagia," kata Niko.

Foto udara suasana kirab budaya Gotong Toapekong di Kota Tangerang, Banten, Sabtu, 21 September 2024. Kirab budaya yang digelar setiap 12 tahun sekali atau setiap tahun naga tersebut merupakan tradisi masyakat Tionghoa di Kota Tangerang dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta

Rute arak-arakan Gotong Toapekong

Meski panas terik matahari menyengat, arak-arakan yang menyedot perhatian khalayak ramai baik wisatawan lokal hingga mancanegara itu tetap berjalan dengan baik. Tim medis pun siaga di sepanjang jalan, manakala ada peserta pawai yang jatuh pingsan.

Ratusan peserta pawai dimulai dari marching band, barongsai dari Klenteng Boen Tek Bio, peserta berkebaya adat Bali, kelompok rebana mengenakan busana muslim, ada kelompok agama Nasrani, dan Budhis dengan pakaian jubah, beberapa kelompok barongsai jalan beriringan diikuti Joli Dewi Kwan Im dan patung Dewa lainnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang jalan dilalui anak-anak  kecil juga mengulurkan angpao kepada Killin.  Dalam tradisi Tionghoa, Killin adalah  barongsai berkasta tinggi, karena dianggap tunggangan dewa.

Arak-arakan Gotong Toapekong itu menelusuri Jalan Cilangkap menuju Jalan Kali Pasir, bertolak dari Klenteng Boen Tek Bio menempuh  jalan belakang  Masjid Agung Al-Ittihad menuju pertigaan Kiasnawi (depan Pendopo Bupati Tangerang) di Jalan Kisamaun.

Kemudian melalui Jalan Kisamaun menuju Jalan A. Dimyati (GOR Tangerang) melewati Jalan M.T Haryono sampai di pertigaan Bank Mandiri Pasar Lama/Sumber Kaca di Jalan Kisamaun. Kemudian dari Jalan Kisamaun melewati pertigaan Litang Khongcu Bio dan berakhir di Klenteng Boen Tek Bio lagi.

Warga keturunan Tionghoa memberi angpao pada penari naga saat menyaksikan kirab budaya Gotong Toapekong di Kota Tangerang, Banten, Sabtu, 21 September 2024. Kirab budaya yang digelar setiap 12 tahun sekali atau setiap tahun naga tersebut merupakan tradisi masyakat Tionghoa di Kota Tangerang dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta

Warisan Budaya Tak Benda 

Ketua Badan Pengurus Perkumpulan Boen Tek Bio, Ruby Santamoko mengatakan  Perayaan prosesi 12 tahun  Gotong Toapekong ini sangat istimewa,  "karena  baru ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang," kata Ruby.

Dua belas tahun silam, ritual Gotong Toapekong dirayakan pada Sabtu, 6 Oktober 2012. Kala itu Tempo juga menyaksikan ribuan  masyarakat  baik tua, muda, besar, kecil bersuka ria mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw. Arak-arakan dimulai dari Klenteng Boen Tek Bio di Pasar Lama Jalan Bhakti Sukasari ke Klenteng Boen San Bio di Jalan Moch Toha.

Pilihan editor: Gunung di Cina Dipasangi Eskalator untuk Memudahkan Pengunjung, Warganet Protes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arak-arakan Gotong Toapekong 12 Tahun Sekali, Magnet Wisata Warisan Budaya Tak Benda

3 jam lalu

Ribuan Orang  Ikut Ritual Gotong Toapekong,  mengarak patung  Dewi Kwan Im Hud Couw sebagai prosesi setiap 12 tahun sekali  tradisi masyarakat  peranakan Tionghoa Tangerang ( China Benteng), Sabtu 21 September  2024. TEMPO | AYU CIPTA
Arak-arakan Gotong Toapekong 12 Tahun Sekali, Magnet Wisata Warisan Budaya Tak Benda

Prosesi 12 tahun sekali Gotong Toapekong digelar hari ini 21 September 2024, warga Tionghoa Tangerang akan mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Chouw


372 Petugas Jaga Keamanan Arak-arakan Gotong Teopekong

7 jam lalu

Warga keturunan Tionghoa mengikuti arak-arakan gotong Toapekong pada Kirab Ritual Peh Gwee  di Tangerang, Banten, 31 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
372 Petugas Jaga Keamanan Arak-arakan Gotong Teopekong

372 petugas disiapkan untuk pengamanan arak-arakan Gotong Toapekong prosesi 12 Tahunan YMS Kwan In Hud Couw perkumpulan Boen Tek Bio Tahun 2024.


Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

10 jam lalu

Warga keturunan Tionghoa mengikuti arak arakan gotong Toapekong pada Kirab Ritual Peh Gwee di Tangerang, Banten, 31 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

Ritual Gotong Toapekong masyarakat Tionghoa yakni mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw sebagai prosesi setiap 12 tahun sekali.


Kasus Pemalsuan Surat Tanah di Tangerang, Polda Banten Perpanjang Masa Tahanan Kades Wanakerta

15 jam lalu

Kepala Desa Wanakerta Tumpang Sugian (baju oranye) saat ditangkap tim unit Harda dan Bangda Direktorat Kriminal Umum Polda Banten. Foto : istimewa
Kasus Pemalsuan Surat Tanah di Tangerang, Polda Banten Perpanjang Masa Tahanan Kades Wanakerta

Polda Banten telah mengungkap motif dan modus yang dilakukan tersangka Tumpang Sugian dalam kasus pemalsuan surat tanah tersebut.


Anak Jatuh dari Apartemen di Tangerang, Polisi: Korban Ditinggal dan Dikunci Sendirian dalam Kamar

2 hari lalu

Ilustrasi anak meninggal, theage.com.au
Anak Jatuh dari Apartemen di Tangerang, Polisi: Korban Ditinggal dan Dikunci Sendirian dalam Kamar

Seorang anak tewas setelah jatuh dari apartemen saat ditinggal ayahnya yang hendak menjemput istri pulang kerja di Tangerang.


Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

2 hari lalu

Kue bulan dengan kuning telur asin yang baru saja dipanggang terlihat di sebuah perusahaan makanan bernama Saikoh di Yokohama, Jepang, 30 September 2020. Festival Pertengahan Musim Gugur atau juga disebut Festival Kue Bulan jatuh pada 1 Oktober tahun ini. Xinhua/Du Xiaoyi
Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

Kue bulan, atau yue bing, memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah ada selama lebih dari 3.000 tahun.


4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

3 hari lalu

Pembukaan Mooncake Festival di Old Shanghai, Jakarta, Jumat 13 September 2024. (dok. Istimewa)
4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

Mooncake Festival 2024 di Jakarta rayakan keragaman budaya melalui seni, kuliner, dan persatuan masyarakat.


Pencurian di Rumah Kosong di Tangerang, Maling Gasak Uang dan Perhiasan Total Rp478 Juta

4 hari lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. Baraondanews.it
Pencurian di Rumah Kosong di Tangerang, Maling Gasak Uang dan Perhiasan Total Rp478 Juta

Pencurian terjadi saat pemilik rumah sedang berlibur ke Dieng, Jawa Tengah


Ditinggal Berlibur ke Dieng, Rumah Warga Tangerang Dibobol Maling, Uang dan Emas Dibawa Kabur

5 hari lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. shutterstock.com
Ditinggal Berlibur ke Dieng, Rumah Warga Tangerang Dibobol Maling, Uang dan Emas Dibawa Kabur

Rumah warga di Tangerang dibobol maling saat ditinggal liburan ke Dieng.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Ada Potensi Hujan di Wilayah Tangerang

6 hari lalu

Ilustrasi BMKG. Shutterstock
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Ada Potensi Hujan di Wilayah Tangerang

Setelah tanpa hujan merata kemarin, bagaimana cuaca Jabodetabek hari ini? Simak prediksi BKMG berikut ini.