Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pamunjeom, Wisata Perang Dingin di Korea

image-gnews
Tentara Korea Utara berjaga-jaga di Panmunjom, perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan (3/6). Korea Utara  telah membuat rudal jarak jauh yang dapat mencapai Alaska dan akan melakukan uji coba. Foto: AP/ Lee Jin-man
Tentara Korea Utara berjaga-jaga di Panmunjom, perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan (3/6). Korea Utara telah membuat rudal jarak jauh yang dapat mencapai Alaska dan akan melakukan uji coba. Foto: AP/ Lee Jin-man
Iklan

TEMPO.CO, Korea - Temperatur 35 derajat celcius di luar, nyaris sama panasnya dengan suasana di dalam bus berpendingin yang berhenti di Camp Bonifas, kawasan pemeriksaan yang berjarak 400 meter dari perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada Jumat, 3 Agustus 2012. Seorang tentara masuk dan meminta tiap penumpang bus untuk menyiapkan paspor, meneken surat pernyataan, mengecek kerapian pengunjung, dan berulang kali melarang untuk mengambil foto.

Jumat terik itu, Tempo mendapat kesempatan untuk singgah ke Demilitarized Zone (DMZ), daerah penanda masih terjadinya perang dingin di era globalisasi. "Perang" antara satu bangsa, satu pulau, dengan medan perbatasan sepanjang 250 kilometer dan lebar 4 kilometer di Semenanjung Korea.

Ada dua pengecekan untuk masuk ke kawasan Panmujeom atau Join Security Area. Pertama di gerbang utama dan kedua adalah Camp Bonifas. Bonifas adalah tempat yang dinamai dari anggota pasukan Amerika yang gugur dalam insiden pembunuhan Kapak tahun 1976, Kapten Arthur G. Bonifas.

Sepanjang perjalanan ke Bonifas, dari sisi kiri akan terlihat sebuah desa. Aneh pada awalnya, karena sebuah desa bernama Tae Sung Dong (Mencapai Kota yang sukses) berada di sebuah kawasan militer. "Di seberang desa ini ada Desa Gijeong-dong milik Korea Utara, biasa disebut desa propaganda," ujar Kim Heejong, pemimpin tur kami.

Menurut perempuan yang sudah dua kali berkunjung ke DMZ, dua desa berseberangan itu adalah proyek dua negara yang baku pamer bahwa mereka hidup sejahtera. "Saling kompetisi lah istilahnya," kata Heejong. Kalau sudah sampai Panmunjeom, pengunjung bisa menyaksikan Desa Gijeong-dong dari kejauhan.

Tiba di Bonifas, kami pun masih menunggu sekitar 15 menit. Hari itu jadwal memang padat, dan rombongan kami adalah grup terakhir yang tiba sekitar pukul 3 petang. Sebelum berkeliling, pengunjung harus meneken surat pertanyaan. Isinya antara lain menguraikan identifikasi pasukan, pengunjung, dan pewarta Korea Utara, aturan pengunjung dari Korea Selatan, dan kawasan terlarang untuk mengambil gambar.

Yang menarik adalah ada larangan mengejek atau bertindak abnormal pada pengunjung atau pasukan Korea Utara. Karena itu bisa dianggap sebagai propaganda sehingga pasukan dari negara di bawah pimpinan Kim Jong Un itu berhak untuk menyerbu jiran mereka.

Beres urusan administrasi, pimpinan tur diambil alih oleh seorang kopral dari Tentara Korea Selatan. Kopral Won, pemuda yang tengah menjalani wajib militer, mengawali tur dengan menjadi penutur film sejarah Panmujom.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rombongan kemudian berganti bus milik JSA menuju garda terdepan pertemuan dua pasukan, Panmunjeom atau JSA. Tak boleh ada notes, tas, bahkan paspor. Hanya kamera bekal untuk melihat pasukan Korea Utara. Cukup sepuluh menit perjalanan, tapi karena baru pertama, rasanya mencengangkan. Apalagi Kopral Won acap memberi peringatan jika ada anggota rombongan yang berdiri maupun mengabadikan kawasan sepanjang jalan.

Waktu bus JSA berhenti di tujuan, kami diharuskan berbaris membentuk dua banjar sebelum memasuki Freedom House, gedung untuk menerima pelancong yang berdiri sejak 1998. Gedung ini tepat berseberangan dengan gedung Panmungak milik Korea Utara yang dibangun pada 1969. "Ada kesepakatan, gedung yang dibangun setelah Panmungak, tingginya tidak boleh melewati bangunan mereka," ujar Kopral Won.

Tepat di belakang Freedom House, Kopral Won memberi waktu sepuluh menit untuk mengambil gambar tentara Korea Utara di Panmungak. Ada empat bangunan konferensi yang memisahkan Panmungak dan Freedom House. Dua bangunan di ujung kanan kiri yang berwarna abu-abu adalah milik Korea Utara, sisanya yang berwarna biru di tengah adalah milik Korea Selatan.

Jumat sore itu ternyata Panmungak sepi pengunjung dan hanya ada satu tentara dari Negara Komunis itu. Waktu rombongan datang, tentara oposisi langsung meneropong tamu tetangganya. Ketika dirasa cukup mengamati rombongan kami, tentara Korea Utara kembali sigap berjaga. Bagi pengunjung yang memiliki kamera dengan lensa pembesar bisa menangkap aktivitas tentara tetangga lebih jelas.

Dari belakang Freedom House, sampailah ke tur terakhir, gedung konferensi. Di dalam gedung biru sudah ada dua tentara yang berjaga. Pengunjung bisa melihat meja perundingan dua pimpinan negara serumpun itu. Ada mikrofon kecil di atas meja dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa, dua saksi bisu unifikasi yang masih mimpi.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Seorang pengunjung bermain perahu layar pada saat sunset atau matahari terbenam di Pulau Boracay, Filipina, 17 Januari 2016. REUTERS/Charlie Saceda
Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.


Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Suasana di Pulau Rottnest, Australia Barat. Tourism Western Australia
Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.


Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Pemandangan dari atas bukit di Fairy Lake Leisure Farm, Taiwan. (Dewi Rina)
Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.


Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Lee dan istrinya,  pemilik perkebunan Persimmon Brother Farm, Taiwan (Dewi Rina)
Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.


Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Singapore River Cruise yang memiliki panjang 5 meter dan lebar 3 meter melintasi sungai di Singapura yang tidak memiliki gelombang sehingga membuat nyaman para wisatawan. Tempo/Maria Rita
Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.


Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Sejumlah wisatawan asing mengunakan kinomo santai
Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.


Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ulah Manusia, Tembok Besar Cina Rusak Parah
Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.


Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Tembok Besar Cina
Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.


Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Presiden Jokowi berpose serupa dengan patung lilin dirinya di Museum Madame Tussauds di Hong Kong, 1 Mei 2017. Kehadiran figur Jokowi di Madame Tussauds merupakan permintaan dari pengunjung dan survei yang dilakukan pihak museum.  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.


Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Pemerintah Cina membangun jalan dengan lantai kaca berbentuk tapak kuda (skywalk), menjorok sejauh 27 meter dari tebing di Chongqing, di Barat Daya Cina. dailymail.co.uk
Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.