Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

image-gnews
Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogykarta - Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir atau TPA Piyungan awal Mei 2024 lalu. Kondisi sampah tak tertangani ini berpotensi mencoreng Yogyakarta sebagai Kota Wisata yang semestinya bersih dari sampah.

TPA Piyungan yang selama 28 tahun terakhir menjadi tumpuan pembuangan sampah dari Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta telah overload, sehingga ditutup permanen oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY.

Penutupan TPA Piyungan pun ternyata membuat pemerintah kabupaten/kota turut kalang kabut menangani volume sampah yang masuk. Depo-depo sampah, terutama di Kota Yogyakarta penuh dan tak terangkut. Sampah dari warga pun dibuang sembarangan ketika depo0depo itu tak bisa lagi menampung.

Kerja sama dengan Bantul

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul akhirnya bersepakat dalam mengelola sampah secara bersama.

Pada Jumat 17 Mei 2024 di Kompleks Kantor Gubernur DIY Kepatihan, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meneken kerjasama pengelolaan sampah di wilayahnya disaksikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Kerja sama dua pemerintah daerah ini diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan sampah secara mandiri," kata Sultan.

Sultan menuturkan, Kota Yogyakarta yang wilayahnya sangat padat pemukiman jelas tidak memungkinkan untuk menambah lahan untuk mengelola sampah. Sedangkan Kabupaten Bantul wilayahnya masih memadai.

"Kota Yogyakarta tidak punya lahan, lalu bekerjasama untuk melakukan proses pengolahan sampahnya di Kabupaten Bantul," kata Sultan.

Pengelolaan sampah dua pemerintah daerah itu akan dilakukan di tempat pengolahan sampah terpadu atau TPST Bawuran. Di lokasi itu sampagh juga bisa diolah sehingga menghasilkan produk dengan nilai ekonomis bagi masyarakat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan mengimbau pihak lurah bisa lebih berperan dalam upaya pengelolaan sampah di wilayah. "Lurah punya tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing, sebab Kalurahan ini juga sudah dibantu anggaran sebesar Rp100 juta," kata Sultan.

Pengolahan sampah 100 ton per hari

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul siap mengelola sampahnya secara mandiri dan menjadi mitra dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Sebagai skema transisi, saat ini telah dibangun Intermediate Treatment Facility atau ITF Pusat Karbonasi dengan menempatkan peralatan pengolahan sampah yang mampu mengolah sampah sampai dengan 100 ton per hari.

"Sampah yang diterima dari kota nantinya dilakukan pemilahan, kemudian dikarbonasi untuk sampah yang bersifat residual. Dengan demikian sampah akan selesai, tuntas ditempat itu dan ini akan meningkat secara untuk skala dan kapasitas pengelolaannya," ungkapnya.

Menurut Halim, untuk sementara ini pihaknya baru akan mengoptimalkan sampai dua modul saja dengan kapasitas 50 ton. Secara bertahap nantinya kapasitas pengolahan akan dimaksimalkan sampai 100 ton. Pengolahan yang lebih modern juga tengah disiapkan di sebelah TPST Bawuran, yakni mengolah sampah menjadi papan yang bisa digunakan di sektor industri lanjutan.

Melalui program Bantul Resilient Green City, proses pembangunan akan terus dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pengolah sampah yang mampu mengolah hingga 200 ton per hari. Selain itu juga akan diproduksi sampah organik itu pupuk kompos yang akan dimanfaatkan untuk memberikan dukungan ke lumbung mataram DIY," katanya. 

Adapun Penanggung jawab Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, proses pengiriman sampah ke Bantul untuk diolah sudah dilakukan sejak pertengahan April 2024 lalu. 

"Total sampah yang belum tertangani dan kami kerja samakan dengan Bantul ada sekitar 60 ton, jadi harapannya tidak ada lagi sampah yang tersisa di Yogyakarta. Mesin (pengolah sampah) dari Bantul dan modalnya kami membeli jasa. Ini juga salah satu solusi kami lantaran lahan sempit di kota," kata Singgih. 

Pilihan editor: Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

4 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

3 hari lalu

Situs Gunung Gamping di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

Hamengku Buwono I pernah bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.