TEMPO Interaktif, Jakarta - Bagi Anda penikmat daging bebek, pastilah tidak sulit menemukan penganan tersebut di Jakarta. Di pinggir jalan Ibu Kota beragam tenda penjual daging bebek banyak tersebar. Bahkan sejumlah restoran yang mengangkat menu utama bebek sudah bermunculan.
Sesuai dengan namanya, Bebek Bakar Bumbu Rujak, sebelum dibakar daging unggas itu terlebih dahulu diuleni sambal ala rujak. Hasilnya, semeriwing bumbu rujak tercium dari daging bebek yang berwarna kehitaman. Dilengkapi dengan taburan serundeng, sedikit kuah kari daging bebek di atas nasi, dan cabai merah ulek, tak ayal menu ini membuat air liur menetes.
Ketika mulut mulai mengecap, nyes... rasa manis daging bebek melebur dengan pedasnya sambal rujak. Satu kecapan masih bisa tahan, tapi di kunyahan ketiga rasanya ubun-ubun sudah mulai gatal. Gelas berisi air pun tidak bisa jauh dari jangkauan tangan.
Judulnya juga cabe ijo, tidak mengherankan bila kita mendapati pemandangan ulekan cabai hijau menutupi daging bebek. Dan seperti tidak puas dengan kemampuan pedas si cabai hijau, Cak Topa menambahkan secawan kecil ulekan cabai merah. Perpaduan cabai hijau dan merah itu membuat rasa pedas Bebek Goreng Cabe Ijo tidak perlu lagi dipertanyakan. Pedasnya sanggup membuat Anda mengeluarkan air mata.
"Pisangnya benar-benar empuk. Tapi sebaiknya satu dessert pisang bakar ini untuk dua orang karena porsinya banyak," kata seorang pengunjung, Vennie.
Dan bagi penikmat bebek pedas, lidah Anda akan terpuaskan di sini.
CORNILA DESYANA
