TEMPO Interaktif, Ramen adalah hidangan mi khas Jepang. Kebanyakan menggunakan kuah dari kaldu ikan, plus penambahan saus kacang khas Jepang atau miso--penyedap rasa Jepang. Di Jakarta, restoran masakan Jepang yang menyajikan ramen amat banyak. Kebanyakan rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
Sejak Mei tahun lalu, ada satu restoran yang benar-benar menyajikan ramen rasa otentik di Jepang lantaran pemiliknya memang berasal dari Negeri Matahari Terbit itu. Restoran bernama Marutama Ra-Men ini dibuka pertama di Sentral Senayan 1, Jakarta Selatan, dan beberapa bulan kemudian di eX Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Marutama Ra-Men baru hadir di tiga negara, yakni Jepang, Singapura, dan Indonesia. “Semua rasa menu di sini dengan yang di Jepang dan Singapura sama,” kata Juliwina, Marketing and Promotion Executive PT Gading Food, perusahaan yang menggandeng Marutama Ra-Men Jepang membuka cabang di Indonesia.
Semua menu ramen di Marutama menggunakan kuah kaldu ayam. “30 kilogram tulang ayam direbus selama lima jam (hanya) untuk seratus mangkuk ramen,” kata dia. Hasilnya, kuah kaldu ayam amat kental dan mengandung banyak kolagen, bagus untuk merawat kulit.
Porsi ramen di Marutama seharga Rp 52 ribu cukup besar. Di dalamnya menggunakan ausa (sejenis rumput yang diambil dari dasar Sungai Shimanto di Jepang), negi (daun bawang Jepang), dan potongan daging ayam, atau babi bagi yang tidak berpantang. Dagingnya amat lembut. “Kuahnya bikin ketagihan,” kata Gontha Ridho, pelanggan restoran itu.
Penggemar ramen ini mengatakan rasa ramen di Marutama lebih otentik Jepang dibanding yang ada di restoran Jepang lainnya. “Ini bisa dibilang ramen sebenarnya. Kalau di tempat lain, rasanya seperti mi instan,” ujar Gontha yang memberi skor delapan dari skala sepuluh untuk Marutama.
Ada menu khusus di Marutama Indonesia yang (untuk sementara) tidak ada di Jepang dan Singapura, yakni Ebi Ra-men. Tetsuya Kudo, pemilik dan chef Marutama Ra-Men, mencobanya saat awal-awal pembukaan Marutama Indonesia. Ia membuat menu Ebi Ra-men karena, “Kualitas ebi dan udang Indonesia lebih bagus,” kata Juliwina. Respons pelanggan terhadap Ebi Ra-men ini tinggi. Ia terpikir membawanya ke Jepang dan Singapura.
Ebi Ra-men tetap menggunakan kuah kaldu ayam dengan penambahan bubuk ebi dan dua ekor udang. Rasa dan baunya lebih tajam ketimbang Marutama Ra-men. Isinya boleh memilih antara potongan daging babi dan daging ayam. Menu ini menggunakan pemanis irisan daun ketumbar dan yellow lemon, sekaligus agar bau ebi dan udang tidak terlalu tajam. “Rasanya gurih banget, tapi enggak bikin haus,” kata Widia, pelanggan restoran itu.
Selain ramen, Marutama menyajikan makanan pembuka gyoza. Makanan ini mirip siomay dalam versi Jepang. “Di dalamnya berisi daging dan sayuran seperti daun kucai, bawang putih, kol, jahe, dan sawi putih,” kata Manajer Restoran Marutama, Pandu Eko. Pelanggan bisa memilih menu seharga Rp 30 ribu ini direbus atau dibakar. Cara menyantapnya dengan penambahan saus Jepang.
Pandu mengatakan, 80 persen bahan masakan di Marutama Ra-Men menggunakan bahan dari Jepang. Antara lain siodare, yaitu saus Jepang berupa bubuk yang diolah kembali, gula, garam (arazio), dan ausa. “Ada beda rasa kalau pakai gula dan garam lokal,” kata Juliwina menimpali. Adapun bahan lain yang bisa ditemukan di Indonesia tetap dipilih yang berkualitas utama.
Juliwina mengatakan, masakan di Marutama fresh daily. Ia mencontohkan, bahkan untuk kaldu ayam yang menjadi kuah semua ramen benar-benar diperhatikan waktu perebusannya. “Lama sedikit atau mengaduknya salah, kaldu enggak bisa dipakai.” Selain itu, restoran ini bebas monosodium glutamate. Sehingga, seperti yang dikatakan Widia tadi, selain alasan kesehatan, masakan tidak membuat haus.
Menurut Juliwina, penggunaan nama Marutama mengacu kepada kesukaan Tetsuya Kudo dan istrinya kepada olahraga basket. Maru berarti bulat, dan tama bermakna bola. Istri Tetsuya bahkan dulu anggota tim nasional basket Jepang.
ISTIQOMATUL HAYATI
Marutama Ra-Men
Sentral Senayan 1 Basement Floor #10BC Jakarta Selatan
eX Plaza Indonesia, Lantai 2 Unit A-20 Jalan M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta
Buka: Tiap hari pukul 10.00-22.00 WIB
HARGA MENU
Marutama Ra-Men Rp 52.000
Gyoza Rp 30.000
Ebi Ra-Men Rp 69.000
KOMENTAR CHEF
Juliwina, pengelola:
“Lama sedikit atau ngaduknya salah, kaldu enggak bisa dipakai.”
KOMENTAR PELANGGAN
Gontha Ridho, karyawan:
“Ini bisa dibilang ramen sebenarnya. Kalau di tempat lain, rasanya seperti mi instan.”