TEMPO.CO, Jakarta - Kalau traveling ke Seoul, kini bisa langsung mengikuti program tur Seoul City Hall. Sebelumnya wisatawan harus reservasi dulu kalau ingin mengunjungi bangunan penting tersebut. Pemerintah setempat juga merenovasi beberapa bagian gedung agar pengunjung lebih nyaman.
Tur Seoul City Hall tersedia empat sesi harian mulai hari Selasa hingga Jumat. Setiap sesi berdurasi 40 menit. Selama tur, wisatawan akan dipandu dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, dan Jepang. Bagi pengunjungi berkelompok kecil juga tersedia pra-reservasi online.
Program reservasi
Tur menjelajahi gedung balai kota Seoul itu sempat dihentikan saat pandemi Covid-19 tahun 2020. Sebelumnya wisatawan dapat langsung mengunjungi gedung tersebut tanpa reservasi. Saat tur dibuka kembali pada Juli 2022, wisatawan harus resevasi lebih dulu melalui situs web resmi Visit Seoul.
Reservasi untuk individu dapat dilakukan hingga tiga hari sebelumnya, dan hingga lima hari ke depan untuk tur kelompok. Jika kurang dari tiga reservasi yang dilakukan untuk slot waktu tertentu, tur dapat dibatalkan secara otomatis. Tur akhir pekan juga tersedia melalui pra-reservasi online, dengan dua hingga tiga tur dioperasikan setiap hari dari Selasa hingga Minggu, tidak termasuk hari Senin. Selain itu, setiap tur, yang diatur melalui reservasi online, berlangsung selama 70 menit.
Layanan tur
Semakin meningkatnya jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Seoul City Hall, pemerintah kota juga telah meningkatkan layanan pengunjung dengan memberikan komentar dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Pengunjung dapat meminta komentar multibahasa melalui reservasi online. Selain itu, salah satu dari empat tur harian akan menampilkan komentar bahasa Inggris. Layanan ini tersedia pada pukul 11 pagi pada hari Selasa dan Kamis, dan pada jam 3 sore pada hari Rabu dan Jumat.
Pemerintah kota baru-baru ini merenovasi lobi gedung perkantoran untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi pengunjung. Ruang ini telah diubah menjadi pusat budaya di mana orang dapat bersantai dan bereksplorasi, beralih dari fungsi sebelumnya sebagai gedung perkantoran yang sangat administratif.
Tur ini menawarkan pandangan menyeluruh ke seluruh bangunan, termasuk lobi lantai pertama yang baru direnovasi, dirancang sebagai ruang penyembuhan di dalam kota. Lee Dong-ryul, kepala Biro Administrasi Pemerintahan Metropolitan Seoul, menekankan potensi tur ini untuk menyoroti signifikansi sejarah dan arsitektur bangunan tersebut.
"Bangunan publik lebih dari sekedar pusat administrasi. Tapi juga merupakan tempat wisata yang menarik. Saya berharap Balai Kota Seoul akan menjadi tempat bersejarah dan masa depan kota ini bersatu," katanya seperti dikutip dari laman Korea Times.
Sorotan dari program ini mencakup desain bangunan ramah lingkungan, yang menggunakan energi terbarukan untuk 60 persen kebutuhan pemanas dan pendinginnya, dan Perpustakaan Metropolitan Seoul, yang dulunya merupakan gedung Balai Kota. Perpustakaan ini secara khusus menampilkan sejarah Seoul modern dan kontemporer.
Sedangkan lobi gedung baru menampilkan pengalaman unik bagi pengunjung, seperti taman dalam ruangan, dinding media besar, area layanan sipil terbuka yang telah direnovasi, dan kafe robot ramah lingkungan.
Atraksi populer dalam tur ini termasuk kantor walikota tua, yang dipugar dengan bahan bangunan asli, ruang pameran bekas Balai Kota, dan taman atap yang menawarkan pemandangan landmark seperti Istana Deoksu dan Menara N Seoul.
Pilihan editor: Hiking Diminati Wisatawan Asing, Seoul Berencana Buka Pusat Wisata di Gunung Gwanak