Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Menikmati Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Sumatra Barat. TEMPO/Fachri Hamzah.
Menikmati Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Sumatra Barat. TEMPO/Fachri Hamzah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika ke Sumatra Barat. Museum yang berada di tepian Danau Maninjau ini diresmikan pada 2001.

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka berdiri di atas ketinggian lima meter. Menghadap langsung ke barat, pandangan museum ini tertuju pada  Danau Maninjau, sementara punggungnya mengarah ke timur. Bangunan museum ini dirancang menyerupai rumah gadang yang khas, lengkap dengan atap bergonjong dan ukiran Minang yang memukau.

Museum ini berisikan barang-barang pribadi dari Buya Hamka seperti tongkat, jubah, dan buku-buku. Selain itu juga ada foto-foto Buya Hamka dari masa ke masa. 

Kawasan Museum Kelahiran Buya Hamka ini terdiri 3 bangunan yakni museum, perpustakaan, dan mushola. Di setiap sudut museum terdapat kata-kata Buya Hamka salah satunya berbunyi, "Hidup hanya sekedar hidup, kera di hutan hidup, kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja."

Buku Karya Buya Hamka

Bagi pengunjung yang ingin berbelanja buku karya Buya Hamka juga tersedia di pintu masuk museum. Saat dikunjungi pada Kamis, 12 September 2024, Tempo bertemu dengan Amir Syakib Hamka yang merupakan putra bungsu Buya Hamka. Dia banyak bercerita tentang sejarah berdirinya Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. 

Syakib menjelaskan, jika museum ini didirikan banyak mendapat sumbangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Awalnya orang yang ABIM ini datang untuk mencari sisa puing-puing rumah Buya Hamka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Rumah ini sebenarnya sudah hancur dan dibangun kembali. Pembangunan ini dimulai pada 2000, pendanaannya banyak dari ABIM," kata Syakib sambil menjelaskan koleksi museum.

Syakib juga bercerita tentang koleksi museum  yang didapat dari anak dan cucu Buya Hamka. Sebelumnya koleksi Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka merupakan koleksi pribadi keluarga. "Mengumpulkan koleksi ini tidak mudah," ucapnya.

Menurutnya, pengunjung yang banyak datang ke museum berasal dari Malaysia. Sebab, karya-karya Buya Hamka banyak dijadikan sebagai referensi wajib di lingkungan pendidikannya.”Rata-rata banyak berkunjung dari Malaysia dan Brunei Darussalam,” katanya.

Piihan Editor: Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

1 hari lalu

Museum Negeri Sumatera Selatan / Museum Balaputra Dewa (giwang.sumselprov.go.id)
Museum Negeri Sumatera Selatan Gelar Pameran Sejarah Kemerdekaan selama Dua Bulan

Museum Balaputra Dewa memiliki koleksi sejarah sebanyak 20.709, sebagian di antaranya ditampilkan dalam pameran ini.


Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

2 hari lalu

Albert Hall Museum, Jaipur, India (https://obms-tourist.rajasthan.gov.in)
Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

Museum ini menyimpan banyak artefak penting, di antaranya adalah sarkofagus mumi Tutu dari Mesir berusia 2.346 tahun


Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

6 hari lalu

Clifftown Telephone Museum. Instagram.com/@clifftowntelephonemuseum
Clifftown Telephone Museum, Wisata Unik di Bilik Telepon Terkecil Dunia

Clifftown Telephone Museum di Southend-on-Sea, Essex, Pengunjung dapat menikmati sejarah lokal secara intim dan unik.


Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

8 hari lalu

IShowSpeed mengunjungu Museum Nasional Kamboja, September 2024.
Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

Museum Nasional Kamboja menyesalkan perilaku buruk sekelompok pemuda yang menerobos gerbang dan melompati pagar saat IShowSpeed siaran langsung.


Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

9 hari lalu

Museum of Candy di Dubai (Instagram/@museumofcandy_official)
Museum Permen Pertama di Dunia akan Dibuka di Dubai, Pengunjung bisa Mandi Arum Manis

Museum ini bertujuan untuk membantu orang mempelajari sejarah dan ilmu permen melalui permainan interaktif sampai mencicipi beragam jenisnya.


Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

14 hari lalu

Pita film dan sejumlah memorabilia dipamerkan
Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

Indonesia dan Belanda menandatangani kesepakatan repatriasi atau pengembalian sebanyak 288 benda cagar budaya asal Indonesia


Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

15 hari lalu

Bendera Turki dan gambar pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk dipajang, menjelang pemilihan presiden Turki pada 28 Mei, di Ankara, Turki, 27 Mei 2023. REUTERS/Yves Herman
Artefak dari Perunggu yang Dicuri Lebih dari 40 Tahun Dikembalikan ke Turki

Artefak itu adalah sebuah kline perunggu yakni sebuah sofa persegi panjang yang digunakan di Yunani dan Romawi kuno pada tahun 530 sebelum masehi


Dharma-Kun Diajak ke Museum Sutiyoso, Sebelumnya Ridwan Kamil-Suswono

16 hari lalu

asangan bakal calon DKI Jakarta Gubernur Dharma Pongrekun (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Kun Wardana (tengah) melihat koleksi museum bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso (kanan) di Museum Bang Yos, Jatikarya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/9/2024). Pada pertemuan tersebut Dharma Pongrekun-Kun Wardana berdiskusi tentang kondisi Jakarta dan meminta nasihat Sutiyoso sebagai bekal maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Dharma-Kun Diajak ke Museum Sutiyoso, Sebelumnya Ridwan Kamil-Suswono

Mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso mengajak bakal pasangan calon Dharma-Kun mengunjungi museum miliknya. Apa saja isi museumnya?


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

18 hari lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

23 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.