TEMPO.CO, Seoul - Salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi saat bertandang ke Seoul, Korea Selatan, adalah Seoul City Hall alias Balaikota Seoul. Ada banyak hal yang bisa diserap dari kawasan ini.
Dari segi arsitektur, bangunan balaikota Seoul adalah perpaduan dari masa lalu dan masa depan dari sebuah kota besar. Bangunan asli didirikan pada 1926 dan itu menjadi daya tarik tersendiri. Pada tahun 2012, walikota Seoul yang baru menjabat setahun, Park Won Soon, menjadikan bangunan bersejarah itu sebagai perpustakaan kota.
Inovasi Park tak hanya berhenti sampai di situ. Dia menunjuk sebuah perusahaan arsitektur Korea untuk membangun gedung baru bergaya postmodern di komplek yang sama. Bagunan baru ini dirancang untuk perkantoran, dan 38 persen areanya dipersembahkan untuk warga sebagai area publik.
Bangunan baru itu berupa gedung kaca raksasa dengan desain yang terinspirasi dari atap rumah tradisional Korea, lazim disebut Hanok. "Warga yang berkunjung ke sini bisa menuliskan pesan berisi aspirasi pada walikota," kata salah seorang warga Seoul, Sae Yang Park di Seoul, yang ditemui Selasa, 18/9.
Bangunan setinggi 48 lantai itu juga dimaksudkan sebagai gedung ramah lingkungan yang hemat energi. Tercatat, 28 persen energi yang digunakan untuk kebutuhan gedung berasal dari perangkat ramah lingkungan, seperti panel surya.
Desain gedung juga bisa menghasilkan bayang-bayang sedemikian rupa. Sehingga kawasan ini tetap sejuk saat musim panas, dan tetap hangat di musim dingin.
Untuk mmanjakan viasul, gedung ini dilengkapi vertical garden (taman tegak), yakni dinding yang ditanami lebih 70 ribu tanaman dari lantai satu hingga tujuh. Vertical garden ini pernah dicatat sebagai taman tegak terbesar di dunia versi Guinness World Records.
Taman tegak itu selain berfungsi sebagai penghasil oksigen, juga menjadi penyerap debu, menjaga temperatur udara, serta kelembaban.
Bagi pecinta seni, anda tak akan merasa ditinggalkan saat melancong ke balaikota. Di sana ada instalasi seni Metaseosa: SeoBeol karya Jeon Su-cheon. Karya itu terdiri dari pipa perak yang terbentang dari bawah hingga atas. Lalu ada balon-balon serta awan yang disusun setinggi 40 meter.
Karya ini merupakan visualisasi sejarah panjang Seoul. Kota ini memang sudah jadi ibu kota selama 2.000 tahun. Pendeknya, di Balaikota Seoul, warga benar-benar bisa merasakan relaksasi lahir dan batin.
ANTARA