Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

image-gnews
Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023). (ANTARA/Luqman Hakim)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta akan menggelar rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, prosesi puncaknya berupa Garebeg atau Grebeg Maulud pada Senin, 16 September 2024. Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Prosesi Miyos Gangsa telah digelar pada 9 September 2024. Prosesi ini dilakukan dengan sepasang Gamelan Sekati keramat Keraton bernama Guntur Madu dan Nagawilaga dibawa abdi dalem Kanca Abrit dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gedhe.

Pada prosesi ini, Gamelan Sekati dibunyikan secara bergantian oleh Abdi Dalem Wiyaga Kawedanan Kridhamardawa sebanyak tiga kali sehari, pada pukul 08.00-10.00, 14.00-17.00, dan 20.00-23.00 WIB selama sepekan sampai Ahad, 15 September. 

Prosesi ini dilakukan tepat sebelum dilaksanakannya prosesi Kondur Gangsa pada Ahad petang, 15 September.

Numplak Wajik

Di tengah rentang prosesi Miyos Gangsa dan Kondur Gangsa itu, ada prosesi Numplak Wajik yang digelar Keraton di Panti Pareden, Kompleks Magangan Keraton Jumat, 13 September sore. Prosesi Numplak Wajik berupa menuangkan adonan wajik sebagai isi bakal gunungan putri untuk diarak dan dibagikan saat Gerebeg. 

Tradisi Numplak Wajik ini bermakna kehidupan yang diawali dari rahim seorang ibu yang biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum acara Gerebeg Maulid.

Rentang waktu antara Miyos Gangsa hingga Kondur Gangsa inilah yang kerap dikenal dengan nama Sekaten. 

Aturan Ikut Miyos Gangsa

Keraton Yogyakarta mengumumkan terdapat beberapa ketentuan dalam peringatan Gerebg Maulid ini. Pada prosesi Miyos Gangsa, akan dilaksanakan pembagian udhik-udhik (uang recehan) oleh Utusan Dalem Keraton Yogyakara. Masyarakat dapat berpartisipasi dan menyaksikan secara tertib dari halaman Kamandungan Lor (Keben Keraton).

Pakaian yang dikenakan bebas rapi dan tidak diperkenankan mengenakan celana pendek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prosesi pembagian udhik-udhik oleh Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X akan dilakukan saat Kondur Gangsa, Ahad malam, 15 September di halaman Masjid Gedhe.

Selama pelaksanaan Sekaten, Kawedanan Pengulon akan menggelar pengajian selepas asar dan isya di Kagungan Dalem Masjid Gedhe serta
terbuka untuk umum.

Keraton Yogyakarta Ditutup

Dalam rangka pelaksanaan Garebeg Mulud, kompleks Wisata Kedhaton Keraton Yogyakarta ditutup untuk umum selama satu hari yakni Senin 16 September 2024. Lalu malam hari setelah prosesi Garebeg Mulud akan digelar Bedhol Songsong berupa Pergelaran Wayang Kulit dengan dalang Cermo Suwondo di Pagelaran Keraton Yogyakarta.

Putri sulung Raja Keraton Yogyakarta, yang menjabat Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menuturkan terdapat tujuh gunungan yang dipersiapkan dalam Gerebeg Maulud ini.

"Untuk Gerebeg ini ada tujuh gunungan yang disiapkan untuk dibagikan, yang mengandung makna pemberian dari Ngarsa Dalem (Raja Keraton) untuk masyarakat," kata GKR Mangkubumi di sela prosesi Numplak Wajik, Jumat.

Gunungan Grebeg Mulud

Gunungan tersebut terdiri dari lima jenis yang berisikan hasil bumi, wajik, dan rengginang. Gunungan yakni Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan. 

Selain perlambang pemberian sang raja kepada rakyatnya, gunungan juga merupakan wujud syukur kepada Sang Kuasa dalam bentuk uborampe yang dibagikan ke masyarakat luas.Gunungan itu akan dibagikan di beberapa lokasi yaitu di Masjid Gedhe, Kompleks Kepatihan, Kadipaten Pura Pakualaman dan Ndalem Mangkubumen.

Pilihan Editor: Sejarah dan Proses Grebeg Maulud, Makna Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

13 jam lalu

Ajang Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.


Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

17 jam lalu

Sterilisasi kawasan Bong Suwung yang berada di sisi barat Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

18 jam lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

2 hari lalu

Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.


Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

2 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg-Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

Pameran di jalanan bertajuk Mahakarya Batik Humanity in Harmony, memeriahkan Hari Batik Nasional.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

2 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

2 hari lalu

Brigjen Katamso. Wikipedia
Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.


Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

2 hari lalu

Satpol PP Kota Yogyakarta menertibkan manusia silver pasca viral aksi gebrak mobil pengguna jalan gara gara tak diberi uang. Dok. Satpol PP Kota Yogyakarta
Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta tengah memburu pengemis dengan dandanan tubuh diwarnai serba perak atau kerap disebut manusia silver yang belakangan viral di media sosial.