TEMPO.CO, Jakarta - Santorini, salah satu pulau populer di Yunani, mulai kewaalahan menghadapi lonjakan wisatawan. Pemerintah setempat mulai aktif untuk mengatasi overtourism. Terutama yang diakibatkan kapal pesiar yang berlabuh di pulau yang terkenal karena pemandangan matahari terbenam dan pemandangan gunung berapi yang menakjubkan itu.
Walikota Santorini Nikos Zorzos mengatakan ada beberapa langkah untuk mengelola jumlah wisatawan yang melimpah. Termasuk kemungkinan penerapan biaya akses wisata, seperti yang diterapkan di Venesia baru-baru ini, “Saya akan menyambut biaya akses wisata dengan senang hati, asalahkan dana tersebut dialokasikan kepada pemerintah setempat,” katanya seperti dikutip dari laman Express UK..
Menurut Zorzos, mengatur arus pengunjung sangat penting untuk memastikan baik penduduk maupun wisatawan dapat menikmati pulau tersebut. Namun ia juga menekankan bahwa pembangunan yang berlebihan menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap keberlanjutan Santorini sebagai tujuan wisata.
Santorini dapat menampung sekitar delapan ribu pengunjung per hari selama musim puncak, asalkan kedatangan wisatawan tersebar dari waktu ke waktu, berdasarkan studi tahun 2018 yang dilakukan oleh Universitas Aegean, yang dipimpin oleh Profesor Lekkakou.
Untuk mengelola kedatangan kapal pesiar dengan lebih efektif dan mencegah kepadatan berlebih, Santorini memperkenalkan kembali sistem alokasi dermaga digital yang diterapkan sebelumnya. Sistem yang diluncurkan pada masa jabatan Zorzos sebelumnya, menggunakan kriteria kualitatif seperti ukuran kapal dan dampak lingkungan untuk mengatur kedatangan kapal pesiar. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dengan memprioritaskan kapal yang berencana tinggal lebih lama di pulau tersebut.
Musim panas ini, Santorini mempredikasi selama 63 hari jumlah pengunjung akan tinggi. Namun, melalui negosiasi dengan perusahaan pelayaran, jumlah hari yang penuh sesak itu pun berkurang setengahnya. Walikota Zorzos tetap yakin bahwa pulau tersebut dapat memenuhi batasan pengunjung harian yang disarankan jika kedatangan kapal pesiar diatur waktunya dengan cermat.
Selain mengatur jumlah pengunjung, Zorzos juga menganjurkan kontrol yang lebih ketat terhadap pembangunan gedung. Dia telah meminta pemerintah Yunani untuk menghentikan pembangunan lebih lanjut di luar rencana kota dan memberlakukan batasan pada fasilitas akomodasi baru. "Sumber daya yang terbatas seperti air dan listrik, tidak dapat menopang pertumbuhan yang tidak terkendali," ujarnya.
Penduduk Santorini memang belum protes terhadap overtourism, seperti destinasi wisata Eropa lainnya. Namun mereka khawatir akan kemacetan lalu lintas dan kurangnya tempat parkir. Pemerintah pun merencanakan jalan bypass baru dan tempat parkir untuk mengatasi masalah ini, serta memperpanjang musim turis untuk mengurangi kepadatan di musim panas.
Walikota Zorzos percaya jika strategi tersebut diterapkan dan mendapat dulungan masyakarakat, dapat melindungi identitas unik Santorini. Selain itu juga memastikan daya tariknya yang berkelanjutan sebagai destinasi utama Yunani.
Pilihan editor: Wisatawan Kapok Liburan ke Santorini yang Indah, Kenapa?