TEMPO.CO, Jakarta - Pernikahan di kapal pesiar bisa jadi pilihan untuk pasangan yang senang berlayar dan menjelajahi lokasi baru. Butuh perencanaan yang matang untuk menyiapkan pernikahan yang sempurna di kapal. Para ahli berbagi wawasan apa saja yang perlu diketahui untuk mempersiapkan acara istimewa tersebut.
Setelah memutuskan untuk menikah di kapal pesiar, Farah Barhorst, direktur perusahaan pelayaran Holland America Line, mengatakan pasangan harus tahu di mana, kapan, dan bagaimana mereka ingin menikah, selain jumlah tamu yang akan diundang.
Beberapa jalur pelayaran membatasi berapa banyak pengunjung yang dapat menaiki kapal yang tidak berlayar dengan rencana perjalanan lengkapnya. Selain itu, pasangan juga harus mempertimbangkan lokasi pernikahan yang mereka inginkan. "Kapasitas tamu juga dibatasi berdasarkan tujuan atau pelabuhan," katanya.
Sementara itu, Rob Clabbers, presiden Q Cruise + Travel mengingatkan agar pasangan mempertimbangkan hukum negara tempat saat menikah dan negara yang mengelola kapal. “Banyak kapal pesiar terdaftar di Bahama, Bermuda, atau Malta. Ini berarti hukum negara [tersebut] akan berlaku untuk upacara apa pun yang dilakukan di atas kapal setelah kapal berada di perairan internasional," ujarnya.
Sebab itu penting untuk menyusun perencanaan dengan baik. Perencana pernikahan, Keith Willard mengatakan banyak pasangan yang mengabaikan surat nikah. Dia mengingatkan kepada para pasangan agar mengurus surat nikah paling tidak 60 hari sebelumnya. Termasuk urusan adminitrasi dengan pelabuhan atau lokasi keberangkatan. Tidak sedikit juga pasangan yang akhirnya menikah resmi di tempat lain dan menyelenggarakan pernikahan di atas kapal pesiar, untuk menghindari kesalahan terkait lokasi dan perizinan.
Berikut ini beberapa tips merencanakan pernikahan di kapal pesiar
1. Pesan lebih awal dan rencanakan lebih awal.
Keith Willard mengatakan pasangan yang sadar biaya akan memesan kamar di kapal pesiar setidaknya sethaun sebelumnya. Sebagian besar perusahaan pelayaran biasanya juga akan memberikan insentif. Sedangkan Allison DePesa, penasihat perjalanan di Marvelous Mouse Travels, menyarankan pasangan mengetahui berapa jumlah tamu, anggaran, waktu perjalanan dan siapa yang dapat bepergian bersama. Ini untuk memastikan pelayaran yang dipilih sesuai dengan kebutuhan, preferensi dan keinginan.
2. Berpikiran positif
“Saat merencanakan pernikahan di laut, sebaiknya Anda berpikiran terbuka,” jelas Barhorst. Tentu saja, ini sejalan dengan menaruh kepercayaan Anda pada perencana pernikahan di kapal pesiar. Dengan begitu, katanya, pasangan akan lebih mudah menikmati waktu bersama selama pelayaran.
3. Pahamilah legalitasnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, legalitas dan ketentuan khusus pernikahan di kapal pesiar sangat bervariasi tergantung pada lokasi kapal terdaftar, pelabuhan persinggahan, dan banyak lagi. Dengan mengingat hal itu, DePesa menyarankan pasangan untuk meluangkan waktu untuk mencari tahu dan memahami persyaratan hukum.
4. Apakah pernikahan di kapal pesiar sesuai keinginan
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra dan menentukan apakah jenis pernikahan ini benar-benar yang diinginkan. Pernikahan di kapal pesiar bukan hanya tentang pasangan yang akan menikah saja. tapi juga pengalaman bersama tmau yang lain.
Willard juga memperingatkan bahwa pernikahan di kapal pesiar dapat berarti lebih sedikit tamu yang mengonfirmasi kehadiran karena faktor-faktor seperti komitmen waktu, keterbatasan anggaran, dan sebagainya.
Tapi kalau sudah memutuskan untuk melanjutkan dengan pernikahan di kapal pesiar, Barhorst menyarankan untuk mengelola ekspektasi para pengiring pengantin juga. "Ini karena struktur pernikahan di kapal pesiar berbeda dari upacara tradisional,” katanya.
TRAVEL + LEISURE
Pilihan editor: Setelah Icon of the Seas, Kapal Pesiar Terbesar Star of the Seas Siap Berlayar 2025