TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata di Yunani tengah menjadi sorotan dunia karena kepadatannya. Pulau-pulau populer seperti Santorini dan Mykonos disebut sudah tidak nyaman lagi bagi penduduk setempat maupun turis, terutama di musim puncak liburan musim panas.
Pada Ahad, 8 September 2024, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengungkap rencananya mengenakan retribusi sebesar 20 euro atau sekitar Rp342 ribu kepada pengunjung kapal pesiar ke Santorini dan Mykonos selama musim panas puncak. Ini merupakan upaya untuk mencegah pariwisata berlebihan atau overtourism di pulau-pulau itu.
Pendorong perekonomian Yunani
Yunani sangat bergantung pada pariwisata, yang merupakan pendorong utama perekonomian negara tersebut. Negara ini masih dalam tahap pemulihan dari krisis selama satu dekade. Namun, beberapa destinasi terpopulernya, termasuk Santorini, berisiko hancur oleh pariwisata massal. Santorini merupakan pulau indah dengan desa-desa unik dan pantai-pantai yang masih asri dan dihubi 20.000 penduduk tetap.
Dalam konferensi pers sehari setelah menguraikan kebijakan ekonomi utamanya untuk 2025, Mitsotakis mengklarifikasi bahwa pariwisata yang berlebihan hanya menjadi masalah di beberapa destinasi.
“Yunani tidak memiliki masalah pariwisata berlebihan yang bersifat struktural… Beberapa destinasinya memiliki masalah yang signifikan selama minggu-minggu atau bulan-bulan tertentu dalam setahun, yang perlu kita atasi,” katanya.
Membebani Santorini dan Mykonos
Mitsotakis menjelaskan bahwa wisatawan dengan kapal pesiar telah membebani Santorini dan Mykonos sehingga diperlukan intervensi pemerintah.
Pendapatan pariwisata Yunani mencapai sekitar 20 miliar euro atau sekitar Rp341,7 triliun pada 2023. Sebagian karena kedatangan wisatawan yang jumlahnya hampir 31 juta.
Pajak turis rencananya akan digunakan untuk melindungi destinasi-destinasi ini, terutama untuk perbaikan infrastruktur lokal. Pemerintah Yunani juga berencana untuk memperkenalkan peraturan tentang kedatangan kapal pesiar dan mengatasi masalah lingkungan di pulau-pulau tersebut.
Pulau-pulau kecil khawatir kena imbas
Pembatasan wisatawan di Santorini dan Mykonos menyebabkan beberapa pulau kecil khawatir berimbas kapal pesiar mengalihkan pelayarannya. Amorgos, pulau yang tenang dengan populasi 2.000 jiwa, baru-baru ini menerima kapal pesiar besar pertamanya. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya pada infrastrukturnya yang terbatas dan pantai-pantainya yang kecil.
Wali Kota Konstantinos Revinthis dari Serifos, pulau kecil lainnya, menyatakan bahwa pulaunya tidak dapat menampung banyak orang yang datang dari kapal pesiar. "Kami tidak memiliki infrastruktur untuk menampung begitu banyak orang," katanya.
Pendekatan Yunani mengikuti tren Eropa dalam mengelola pariwisata massal. Kota-kota lain seperti Venesia, Barcelona, dan Amsterdam telah memberlakukan pembatasan pada kapal pesiar untuk melindungi lingkungan dan masyarakat setempat dari dampak buruk jumlah wisatawan yang besar.
REUTERS | TRAVEL AND TOUR WORLD
Pilihan Editor: Wisatawan Kapok Liburan ke Santorini yang Indah, Kenapa?