TEMPO.CO, Jakarta - Swedia menduduki peringkat teratas negara dengan kualitas hidup terbaik di dunia, menurut laporan US News. Sementara di peringkat kedua dan ketiga ditempati Norwegia dan Kanda.
Dalam pemilihan sebagai negara dengan kualitas hidup terbaik, US News mempertimbangkan faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi, keamanan, kualitas sistem pendidikan publik, layanan kesehatan, dan keramahan keluarga.
Sementara kualitas hidup menjadi salah satu parameter untuk mengukur negara terbaik di dunia, Swedia berada di urutan ketiga. Sedangkan untuk tujuan sosial, bisnis, kewirausahaan dan ketangkasna, negara ini termasuk dalam 10 besar.
Menurut laporan US News, Swedia beroperasi dengan model yang mirip dengan negara-negara Nordik lainnya, yang sangat kapitalistik dengan sebagian besar pengeluaran digunakan untuk pelayanan publik. Bahkan orang Swedia mendapat manfaat dari layanan kesehatan universal gratis dan pendidikan tinggi.
Masih dari laporan tersebut, diketahui bahwa masyarakat Swedia termasuk yang paling dermawan di dunia. Mereka menyumbangkan sekitar satu persen produk domestik bruto untuk program bantuan kemanusiaan setiap tahunnya.
The Organisation for Economic Cooperation and Development, yang merilis Better Life Index dengan membandingkan kesejahteraan antar negara, melaporkan bahwa Swedia saat ini melebihi rata-rata dalam hal pendapatan. Termasuk pekerjaan, pendidikan, kesehatan, kualitas lingkungan, hubungan sosial, keterlibatan masyarakat, keselamatan, dan kepuasan hidup.
Menurut hasil survei yang mengevaluasi kualitas hidup kota-kota di Eropa, Stockholm, ibu kota Swedia, termasuk dalam 10 besar yang memberikan kemudahan mencari pekerjaan.Swedia juga dikenal sebagai negara yang memperjuangkan keberlanjutan dan kehidupan ramah lingkungan. Negara ini juga selalu berada dalam peringkat 10 besar negara paling bahagia di dunia.
Daya tarik Swedia
Swedia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjunginya. Baik untuk pecinta sejarah dan budaya terutama peradaban kuno, hingga pemandangan alam yang magis. Dengan garis lintang utara, musim-musim yang khas di Swedia ditentukan oleh banyaknya atau tidak adanya cahaya matahari.
Misalnya di musim panas, siang hari terasa lebih panjang karena matahari tidak pernah terbenam selama sebulan atau lebih di Lingkaran Arktik utara. Sebaliknya di musim dingin, matahari tidak pernah terbit selama beberapa minggu. Namun ini menjadi daya tarik tersendiri, karena lanskap yang tertutup salju, langit bertaburan bintang, hingga penampakan aurora borealis di hamparan salju Lappland.
Tentu waktu terbaik untuk mengunjungi Swedia saat musim dingin. Di antara bulan November dan Maret wisatawan dapat mencari peluang melihat aurora borealis di bagian utara negara itu. Selain berburu aurora borealis, wisatawan juga dapat bermain ski sambil menuruni bukit.
Di musim sepi, pertengahan April-Mei, dan September-pertengahan Oktober, wisatawan bisa mendapatkan harga yang lebih murah, untuk akomodasi dan lainnya. Tak hanya itu, sekitar bulan Mei, suhu di Swedia lebih nyaman. Pemadangan pun berubah menjadi hamparan tanaman hijau dan bunga liar yang bermekaran.
TRAVEL+LEISURE | LONELY PLANET
Pilihan editor: Wisatawan Sering Mengira Swedia sama dengan Swiss, Ini Perbedaannya