TEMPO.CO, Jakarta - Tren selfie atau swafoto saat traveling bisa menjadi ancaman serius bagi situs-situs warisan dunia. UNESCO mengeluarkan peringatan bahwa "selfie tourism," di mana wisatawan mengunjungi tempat-tempat terkenal hanya untuk berfoto, berisiko merusak landmark budaya dan sejarah yang penting.
Menurut UNESCO, wisatawan berfokus hanya untuk mengambil foto pada tempat yang dianggap "instagrammable". Hal itu sering kali menyebabkan perilaku yang merusak, seperti melanggar batasan yang ada, memanjat struktur bersejarah, dan merusak lingkungan sekitar. Bahkan fenomena ini juga berdampak pada masyarakat lokal, yang memicu ketegangan akibat lonjakan wisatawan yang sulit diatur.
Baca juga:
Juru bicara UNESCO yang dikutip dari Mirror.co.uk pekan ini mengatakan bahwa dampak dari selfie-tourism bervariasi, tergantung pada tempat tujuan. "Dalam banyak kasus, hal ini telah menyebabkan kepadatan di objek wisata tertentu, menciptakan tekanan pada infrastruktur lokal, dan berkontribusi pada degradasi pengalaman pengunjung secara keseluruhan,” ucap juru bicara UNESCO itu.
Pariwisata Berkelanjutan
Untuk menjaga kelestarian situs-situs bersejarah ini, UNESCO mendorong penerapan kebijakan pariwisata berkelanjutan. Organisasi itu juga mengimbau wisatawan untuk memprioritaskan penghargaan terhadap budaya dan sejarah, bukan sekadar mencari foto sempurna.
UNESCO juga menekankan peran penting para influencer dan platform media sosial dalam menyebarkan pesan tentang pentingnya pariwisata yang bertanggung jawab. Dengan adanya infuencer yang mendidik dan menginspirasi audiens, perilaku wisatawan diharapkan dapat berubah ke arah yang lebih menghormati dan melindungi warisan budaya dunia.
“Influencer memiliki peran yang kuat dalam membentuk tren wisata, dan tindakan mereka dapat menjadi preseden bagi jutaan pengikutnya. Dengan mengedukasi para influencer, kemudian mengedukasi audiens mereka tentang dampak dari aktivitas mereka, UNESCO yakin akan ada perilaku pariwisata yang lebih bertanggung jawab,” ujarnya menambahkan.
Jaga Keselamatan Diri dan Tempat Wisata
Tren swafoto menciptakan kenangan dari setiap perjalanan, namun penting untuk selalu mengutamakan keselamatan diri sendiri serta menjaga kelestarian tempat-tempat yang kita kunjungi. Mengikuti imbauan UNESCO dan menerapkan etika yang baik saat berwisata akan memastikan bahwa situs-situs bersejarah ini tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
“UNESCO mendesak para pengunjung untuk mendekati situs-situs ini dengan rasa hormat dan keingintahuan, mendorong mereka untuk meluangkan waktu untuk benar-benar merasakan keunikan budaya dan warisan destinasi dan mengingat bahwa tindakan mereka berdampak pada pelestarian situs-situs ini dan kesejahteraan masyarakat di sekitar situs tersebut,” kata juru bicara UNESCO.
WILNA LIANA AZ ZAHRA
Pilihan Editor: Aplikasi yang Harus Dihapus Sepulang Traveling ke Luar Negeri