Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

image-gnews
Aksi PKL Teras Malioboro 2 memprotes rencana relokasi yang akan dilakukan Pemda DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta Rabu (11/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi PKL Teras Malioboro 2 memprotes rencana relokasi yang akan dilakukan Pemda DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta Rabu (11/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pedagang kaki lima (PKL) yang menempati area Teras Malioboro 2 saat ini kian cemas menanti nasib karena lapaknya akan dipindahkan ke lokasi baru oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam waktu dekat. Lokasi baru ini dinilai tak ideal untuk berjualan.

Pada Rabu, 11 September 2024, ratusan PKL dari Teras Malioboro 2 untuk ketiga kalinya, turun ke jalan Malioboro hingga Kantor Gubernur DIY memprotes rencana relokasi itu. Satu hal perjuangan para PKL Malioboro kali ini adalah melaporkan persoalan itu ke organisasi internasional UNESCO bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. 

Bagian dari Sumbu Filosofi

UNESCO menjadi sasaran pengaduan para PKL itu karena organisasi itu yang menetapkan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Kawasan Malioboro tempat mereka mengais rezeki, merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta itu.

“Kami sedang menyiapkan materi untuk mengadukan persoalan ini ke UNESCO,” kata perwakilan PKL Teras Malioboro 2 yang juga Ketua Paguyuban Pedagang Tri Dharma Upik Supriyati pada Kamis, 12 September 2024.

Para PKL menilai, Pemda DIY selama ini bersikap sepihak dalam relokasi jilid kedua yang akan memindahkan pedagang dari Teras Malioboro 2 ke lokasi kampung Beskalan dan Ketandan. Kedua lokasi itu menjorok ke dalam perkampungan. Sementara PKL mendesak bisa tetap mencari rezeki dengan penataan yang tak memindahkan lokasi jauh dari Malioboro seperti di selasar atau Teras Malioboro 2 saat ini.

Penataan Kawasan

Menurut para pedagang, Pemda DIY dalam janjinya ke UNESCO sebelum menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta, akan melibatkan masyarakat untuk penataan kawasan itu.

Namun, ketika PKL berupaya meminta adanya ruang dialog untuk membahas rencana relokasi itu, sampai saat ini tak kunjung berhasil. Mereka merasa selalu dilemparkan ke Pemerintah Kota Yogyakarta yang tak punya kewenangan.

“Jadi kami akan melaporkan persoalan yang kami rasakan selama ini, terutama soal partisipasi dan kesejahteraan dalam rencana relokasi ini,” kata Upik. "Kami sudah bersurat berkali-kali ke Pemda DIY untuk berdiskusi terbuka dan menemukan solusi bersama soal rencana relokasi PKL, namun tak direspons."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Staf Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Muhammad Raka Ramadan selaku kuasa hukum Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma membenarkan, materi pengaduan soal kondisi relokasi PKL Malioboro ke UNESCO sudah masuk tahap penyusunan. Pihaknya belum membeberkan apakah aduan itu akan dilayangkan ke UNESCO pekan ini atau tidak.

“Semua materi sedang proses penyusunan, bila hendak dikirim akan kami kabarkan, yang jelas kami akan melaporkan persoalan soal partisipasi dan kesejahteraan PKL itu,” kata dia.

Tak Bisa Kembali ke Malioboro

Adapun lokasi Teras Malioboro 2 akan digunakan Pemda DIY untuk membangun proyek baru semacam museum bernama Jogja Planning Gallery atau JPG.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pada Rabu (11/9) menuturkan, tuntutan pedagang kembali berjualan di selasar atau trotoar Malioboro tidak bisa dipenuhi.

"Tidak bisa (kembali ke selasar), selasar itu bukan punya mereka (pedagang),” kata Sultan.

Pilihan Editor: Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

9 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

11 jam lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

1 hari lalu

Event olahraga mencatut HUT Kota Yogyakarta yang diduga digelar oknum PNS batal digelar di Alun Alun Kidul Minggu (6/10). Dok.istimewa
Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

Asosiasi penyelenggara event yang tergabung dalam Ivendo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti batalnya event senam, jalan sehat, dan sepeda gembira yang mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta di Alun Alun Kidul atau Alkid, Minggu 6 Oktober 2024.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

1 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

1 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

1 hari lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

Dari Festival Kebudayaan Yogyakarta hingga Beringharjo Great Sale akan meramaikan Yogyakarta selama Oktober 2024.


Semakin Diminati, Kereta Api dari Yogyakarta dan Solo Angkut 5 Juta Penumpang

1 hari lalu

Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images
Semakin Diminati, Kereta Api dari Yogyakarta dan Solo Angkut 5 Juta Penumpang

Daop 6 Yogyakarta mencatat peningkatan volume angkutan penumpang hingga triwulan 3 tahun 2024 ini secara signifikan.


HUT Yogyakarta ke-268: Profil Sri Sultan Hamengkubuwono I Pendiri Ngayogyakarta Hadiningrat

2 hari lalu

Sri Sultan Hamengkubuwono I. Keraton.perpusnas.go.id
HUT Yogyakarta ke-268: Profil Sri Sultan Hamengkubuwono I Pendiri Ngayogyakarta Hadiningrat

Perayaan HUT Yogyakarta yang ke-268 tidak lepas dari peran dan jasa Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai pendiri kota ini. Berikut profilnya.


Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

2 hari lalu

Kora Baalbek, Lebanon. Wikipedia
Serangan Israel Menyasar Kota Baalbek Cagar Budaya di Lebanon yang Dilindungi UNESCO

Serangan Israel tertuju kepada Kota Baalbek, salah satu kompleks bangunan bersejarah yang dilindungi UNESCO di Lebanon.


Ribuan Warga Padati Wayang Jogja Night Carnival di Tugu Yogyakarta

2 hari lalu

Gelaran  Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta, Senin petang, 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Padati Wayang Jogja Night Carnival di Tugu Yogyakarta

Wayang Jogja Night Carnival menjadi puncak perayaan ulang tahun ke-268 Kota Yogyakarta.