Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

image-gnews
Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah selesai direvitalisasi selama tiga bulan terakhir, dari April hingga Juni 2024 lalu.

Museum yang kini dikelola lembaga khusus Indonesian Heritage Agency (IHA) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu pun telah merumuskan tarif baru tiket pengunjung serta berbagai kepentingan terkait di dalamnya.

Jika sebelum revitalisasi tiket masuk pengunjung Rp 3.000 per orang untuk pengunjung dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak, lantas berapa harga tiket masuknya?

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono

Tiket masuk Museum Benteng Vredeburg

Indonesian Heritage Agency  pertengahan Juli ini mengumumkan keputusan untuk penyesuaian tarif masuk seluruh unit museum itu akan efektif mulai 1 Agustus 2024. 

Namun khusus untuk tarif masuk akses utama Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta diberlakukan mulai 19 Juli 2024.

"Untuk tarif masuk pengunjung sekarang mulai dari Rp 10.000 per orang," kata Rosyid Ridlo, selaku Penanggungjawab Unit Museum Benteng Vredeburg, di Yogyakarta, Selasa 16 Juli 2024.

Penyesuaian tarif masuk itu, kata Rosyid mengacu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2024, Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya pada Kemendikbudristek.

Rosyid mengatakan keputusan ini untuk meningkatkan fasilitas dan layanan di seluruh museum, yang tingkat kunjungannya tiap tahun tertinggi di Indonesia atau sekitar 600 ribuan wisatawan.

Meskipun ada perubahan tarif untuk pengunjung reguler, Rosyid menyatakan tetap fokus menjadikan museum sebagai pusat pendidikan sejarah yang terjangkau bagi pelajar dan institusi pendidikan. Caranya dengan menyediakan tarif khusus untuk kebutuhan edukasi dan penelitian.

“Untuk pelajar dan institusi pendidikan yang berkunjung akan mendapatkan tarif khusus," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono

Tak hanya itu, Rosyid mengatakan Museum Bentemg Vredeburg juga mengenakan tarif sampai Rp.0 alias gratis kepada kelompok tertentu.

Termasuk penyandang disabilitas, tamu negara, yatim piatu, lanjut usia, masyarakat kurang mampu secara ekonomi dan kelompok yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rosyid mengatakan museum bersifat not for profit tidak berarti museum tidak boleh sama sekali mendapatkan dana dari masyarakat atau pengunjung. Akan tetapim museum diperbolehkan menarik uang dalam bentuk tiket misalnya, untuk keberlangsungan museum itu sendiri.

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono

Peninggalan kolonial tertua

Rizki A Ramadhana selaku perwakilan Masyarakat Cagar Budaya (MCB) menuturkan Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu peninggalan kolonial tertua di kota Yogyakarta.

"Museum ini memuat lebih dari tujuh ribu benda bersejarah, termasuk peralatan rumah tangga dan peralatan perang, serta benda-benda yang pernah digunakan oleh tokoh proklamator Indonesia, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta," kata dia.

Museum Benteng Vredeburg kini tak hanya menyajikan wahana night museum sesungguhnya. Wisatawan bisa menikmati berbagai hiburan seperti water fountain, sound lighting hingga video mapping.

Selain itu museum ini juga telah dilengkapi ruang-ruang santai, untuk makan dan minum dengan pemandangan bangunan heritage Kantor Pos Indonesia, Bank Indonesia dan Bank BNI di Titik Nol Kilometer. Ada pula co-working space dan coffee shop yang bisa dimanfaatkan wisatawan.

Pilihan editor: Serunya Menyimak Pameran Foto di Ruang Terbuka Museum Benteng Vredeburg Yogya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

10 jam lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Selatan Ingin Bangun Pusat Hiburan untuk Menarik Lebih Banyak Wisatawan Asing

Pemerintah Korea Selatan ingin menyaingi Hollywood dengan mendirikan pusat industri hiburan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

14 jam lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

1 hari lalu

Moldova. eufordigital.eu
Jarang Didatangi Wisatawan, Moldova Tawarkan Wisata Kebun Anggur hingga Warisan Budaya

Moldova mungkin negara yang asing jarang terdengar. Padahal negara ini menyimpan banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

1 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Nikmati Suasana Istana Gyeongbokgung Malam Hari pada 9 September

Istana Gyeongbokgung akan kembali dibuka malam hari mulai 9 September hingga 27 Oktober 2024


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

2 hari lalu

Polisi berjaga setelah polisi Jerman melepaskan tembakan ke arah seorang tersangka setelah melihat seseorang yang tampaknya membawa pistol di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di pusat kota Munich, Jerman, 5 September 2024. REUTERS/Anja Guder
Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

Polisi Jerman menembak mati seorang pria dalam baku tembak di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di Munich


Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

2 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Tiga Fasilitas Penting Bagi Wisatawan saat Memilih Maskapai Penerbangan

Menurut studi terbaru ada tiga hal yang menjadi prioritas utama bagi wisatawan saat memilih maskapai penerbangan


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

3 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila