TEMPO.CO, Jakarta - Apa jadinya piknik di ruang terbuka dan ikonik seperti di Champs-Elysees, salah satu jalan ikonik di Paris, Prancis? Minggu, 26 Mei 2024 waktu setempat, ribuan orang akan mendapat kesempatan untuk merasakan pinik di jalanan tersebut.
Acara piknik yang diberi nama le grand piquenique itu mendapat sambutan luar biasa. Sekitar 273 ribu orang mendaftarkan diri untuk mendapatkan kesempatan itu, namun hanya 4.000 orang yang dipilih. Mereka yang terpilih dapat membawa teman lainnya hingga enam orang.
Pikinik massal
Dalam acara ini, mereka dapat duduk di atas tikar kotak-kotak merah putih sepanjang 216 meter. Karpet terbesar di dunia ini konon terbuat dari 25 potong serat daur ulang, yang dirakit oleh 150 orang. Mereka juga akan mendapat makanan kemasan gratis yang disediakan dari penyelenggara. Sedangkan waktunya, mereka dapat memilh antara pukul 12.00 dan pukul 14.00.
Piknik massal ini sebagai bagian dari inisiatif untuk memberikan kehidupan baru jakanan ikonik tersebut. Marc-Antoine Jamet, presiden penyelenggara, Komite Champs-Elysees, menekankan tujuan acara tersebut untuk menarik warga Paris kembali ke jalan raya tersebut, yang telah menjadi identik dengan tempat berbelanja dan bersantap kelas atas. Padahal kawasan ini lebih dari sekedar untuk belanja tapi pusat kehidupan bagi warga Paris dan wisatawan.
Seperti tahun lalu, di mana jalanan itu menjadi tuan rumah kompetisi mengeja yang diikuti ribuan orang. Acara pinik ini pun diharapkan dapat menarik perhatian banyak orang. Sebab, patronase lokal di jalan tersebut mengalami penurunan, yang ditunjukkan penutupan bioskop bersejarah UGC Normandie, yang dibuka pada tahun 1937.
Landmark ikonik Paris
Champs-Elysees merupakan salah satu jalan yang paling terkenal di dunia. Letaknya tepat di jantung kota Paris, Prancis. Jalanan bersejarah ini membentang sepanjang hampir dua kilometer dari Place de la Concorde hingga Arc de Triomphe yang megah.
Seperti dikutip dari laman Parisjetaime, sebelum menjadi jalan terindah Champs-Elysees dulunya adalah rawa. Dimulai pada abad ke-17 André Le Nôtre, tukang kebun Raja Matahari, yang menelusuri jalur aslinya. Jalanan ini pun semakin berkemabang seiiring berjalannya waktu.
Salah satu destinasi wisata di Paris, Champ-Elysees dikunjungi hampir 300 ribu orang setiap hati. Biasanya wisatawan yang mengunjunginya datang untuk mengagumi monumen megahnya, menikmati berbelanja, atau mengikuti kemeriahan acara perayaan besar yang diselenggarakan di sini.
Deretan toko merek-merek mewah hingga yang toko pakaian siap pakai dapat ditemukan di sepanjang jalan. Sambil berjalan menyusurinya wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Prancis yang menggugah selera.
TIMES OF INDIA | PARIS JETAIME
Pilihan editor: Olimpiade Paris 2024, Museum Ini Tawarkan Kesempatan Menginap di Ruangan Ikonik