Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

image-gnews
Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta tak hanya terkenal dengan jajaran pantai yang indah ataupun hutan alam. Di kawasan Baros, Tirtohargo, Kretek, ada pula spot wisata bernama Kano Maritim Mangrove Baros yang layak dijajal karena murah meriah namun menawarkan sensasi seru.

Sepanjang perjalanan wisata dengan kano ini, pengunjung dimanjakan pemandangan hamparan hutan mangrove yang hijau membentang seluas kurang lebih empat hektare. Hamparan sawah nan hijau dan angin yang berhembus memberi sensasi sejuk saat berada di kawasan ini. Pengunjung juga bisa menyaksikan beragam jenis burung yang tinggal seperti burung kuntul, bahkan satwa lain seperti biawak.

Spot wisata yang mulai dirintis sejak 2022 ini menawarkan pengunjung menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas yang kaya keanekaragaman hayati. 

Paket wisata

Spot ini sekaligus mempromosikan ekowisata, konservasi mangrove, dan memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat lokal. Wisatawan bisa mencoba beberapa paket wisata yang ditawarkan. 

"Ada dua paket menurut durasi, yaitu rute panjang berjarak dua kilometer, waktu tempuh satu jam dengan biaya Rp 50 ribu per orang dan rute pendek berdurasi sekitar setengah jam dengan jarak 500 meter dengan biaya Rp 25 ribu per orang," kata Ketua Pengelola Wisata Kano Maritim Baros Ari Saputra, Ahad, 28 April 2024.

Pada paket rute panjang, wisatawan bisa mendapatkan minuman serta mi instan. Pengunjung akan mendapatkan foto dokumentasi gratis pada kedua paket tersebut.

Ari menambahkan, keselamatan wisatawan tetap prioritas utama dalam wahana ini. Pengelola menyiagakan delapan orang untuk memandu setiap wisatawan yang menggunakan kano. Pengunjung juga dilengkapi dengan perlengkapan keamanan seperti pelampung dan helm.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemandu ini juga sekaligus memberikan edukasi tentang jenis-jenis pohon yang dilewati sepanjang perjalanan," kata dia. 

Wisatawan dibatasi

Saat ini, wahana yang telah memiliki 13 kano itu tetap melakukan pembatasan jumlah wisatawan maksimal 50 hingga 60 wisatawan per hari agar lingkungan tetap terjaga.

Wisata kano ini merupakan inisiatif warga setempat sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19 silam. Awalnya banyak sekali investor dari luar yang berminat mengembangkan wisata dengan menjual pemandangan di kawasan tersebut. Namun, setelah dievaluasi, jika diserahkan kepada investor, warga hanya menjadi penonton.

Lalu tercetus ide membuat wahana itu sehingga wisatawan bisa menikmati pemandangan alam dari bawah atau dari atas air sungai dengan menaiki perahu karet. 

Pemerintah DI Yogyakarta pun turut membantu dengan menggelontorkan dana keistimewaan bagi warga untuk melengkapi peralatan, mencakup 10 kano, 11 dayung, 10 pelampung, 22 pasang sepatu, dan 10 helm.

Pilihan Editor: H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

9 jam lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

18 jam lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

18 jam lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

20 jam lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

1 hari lalu

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net
Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

1 hari lalu

Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu malam, 11 Mei 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.


Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

2 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

KLHK telah menahan tersangka kejahatan lingkungan itu dan menitipkannya di Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat.


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.