Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Candi Gedong Songo, Wisata Sejarah di Kompleks Candi Abad ke-7

image-gnews
Wisatawan menunggangi kuda di lokasi Wisata Candi Gedongsongo, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 29 Desember 2016. Pumlah kunjungan mengalami peningkatan sekitar 35 persen dari hari biasa seiring musim liburan sekolah, Hari Raya Natal, serta menjelang Tahun Baru 2017. ANTARA/Aji Styawan
Wisatawan menunggangi kuda di lokasi Wisata Candi Gedongsongo, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 29 Desember 2016. Pumlah kunjungan mengalami peningkatan sekitar 35 persen dari hari biasa seiring musim liburan sekolah, Hari Raya Natal, serta menjelang Tahun Baru 2017. ANTARA/Aji Styawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata Gedong Songo merupakan sebutan untuk komplek candi yang terletak di lereng Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

Komplek Candi Gedong Songo ini dibangun berderet-deret dari bawah hingga puncak perbukitan di lereng gunung Ungaran. Disarikan dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, nama Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa yaitu Gedong yang artinya bangunan dan Songo yang berarti sembilan.

Baca: Wisata ke Candi Gedong Songo dengan Berkuda

Kompleks Candi Gedong Songo Abad ke-7 M

Pertama kali keberadaan candi-candi ini diketahui oleh Loten pada tahun 1740 M. Kemudian 100 tahun setelahnya, pada 1840 dilaporkan oleh Th. Stamford Raffles sebagai Candi Banyukuning. Namun dalam bukunya yang berjudul The History of Java (1817), Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama "Gedong Pitoe" karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. 

Arkeolog-arkeolog Belanda lalu berbondong-bondong untuk melakukan penelitian candi ini, salah satunya Van Stein Callenfels (1908 M) dan Knebel (1911 M). Dalam penelitian mereka ditemukan dua kelompok candi lain, sehingga nama canti diubah menjadi Gedong Songo.

Namun tak seperti namanya, Gedong Songo kini hanya hanya terdapat lima kelompok candi yang masih utuh. Letak kelima kelompok candi tersebut pun berpencar, seperti Candi Gedong I yang terletak paling bawah hingga Candi Gedong V yang terletak paling atas.

Dilansir dari petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, bagian bawah atau alas candi menggambarkan alam manusia, lalu bagian tengah candi menggambarkan alam yang menghubungkan alam manusia dan alam dewa, sedangkan bagian atas atau puncak candi menggambarkan alam para dewa.

Tiap bangunan candi pada komplek Percandian Gedong Songo didirikan di puncak-puncak bukit yang berbeda. Landskap seperti ini dikaitkan dengan konsep Triloka dalam tradisi Hindu. Batas masing-masing candi memanfaatkan pagar yang dibuat oleh Belanda yang sekarang menjadi pagar kawat berduri atau tanaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli memperkirakan kawasan Gedong Songo dibuat semasa Candi Dieng, atau dalam kurun waktu abad ke-7 sampai ke-9 Masehi di masa Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Lama.

Selain candi, di komplek ini wisatawan juga dalam menikmati kolam pemandian air hangat yang mengandung kadar belerang cukup tinggi, tepatnya di antara Candi Gedong III dan Candi Gedong IV. Mandi atau berendam dengan air hangat yang mengandung belerang dipercaya dapat mengobati penyakit gatal-gatal maupun penyakit kulit lainnya.

Selain itu keindahan alam serta suasana sejuk hawa pegunungan yang terbebas dari polusi udara, menjadikan kompleks Candi Gedong Songo ini menjadi kawasan wisata. Wisatawan tak hanya dapat menikmati wisata sejarah, namun sekaligus wisata alam. 

ANNISA FIRDAUSI 

Baca juga: Semarang Tak Hanya Kota Lama, Ini Dia Destinasi Hitsnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 hari lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

3 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

28 Februari 2024

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok


15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

12 Februari 2024

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park. Foto: Canva
15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park.


Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

11 Februari 2024

Menikmati sunset yang indah dan menakjubkan di pantai Tanjung Aru, Kinabalu, Sabah Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.
Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

Di Kota Kinabalu banyak destinasi wisata alam yang menantang sekaligus menawarkan keindahan alam dan memberikan pengalaman yang menakjubkan.


Taman Nasional Baluran Ditutup Sebulan untuk Kunjungan Wisatawan

11 Januari 2024

Rusa timor (cervus timorensis) bersama kera ekor panjang (macaca fascicularis) mencari makan di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Taman Nasional Baluran Ditutup Sebulan untuk Kunjungan Wisatawan

Penutupan sementara aktivitas kunjungan wisata Taman Nasional Baluran selain untuk pemulihan kawasan juga untuk evaluasi kunjungan wisata.


4 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Tahun Baru di Pekanbaru

1 Januari 2024

Bebek-bebek air di danau buatan di objek wisata Alam Mayang. Foto: @alammayangpekanbaru
4 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Tahun Baru di Pekanbaru

Sejumlah destinasi wisata menarik di Pekanbaru, Riau cocok dikunjungi untuk mengisi libur tahun baru. Di mana saja?


Berkunjung ke TWA Punti Kayu Palembang, Menikmati Udara Segar dan Pemandangan Asri

29 Desember 2023

Di dalam Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, terdapat wahana perahu kayu untuk menyusuri Sungai Seluang. PJ Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan PJ Walikota Palembang Ratu Dewa mencoba fasilitas tersebut pada Jumat, 29 Desember 2023. TEMPO/Parliza Hendrawan
Berkunjung ke TWA Punti Kayu Palembang, Menikmati Udara Segar dan Pemandangan Asri

TWA Punti Kayu direkomendasin sebagai tempat wisata keluarga dan kantor dengan fasilitas seperti area kemping, outbond, juga tempat rapat dan pesta.


Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

22 Desember 2023

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahyono dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto saat pembukaan booth Toyota di Museum Angkut Nasional di Malang, Jawa Timur, Rabu, 20 Desember 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

Liburan akhir tahun bisa jadi momentum untuk menjauhkan anak dari gawai.


Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Alam di Jakarta untuk Libur Nataru

13 Desember 2023

Sejumlah pemuda pemudi berpacaran di Taman Waduk Ria Rio, Jakarta, Minggu 25 Januari 2015. Pemprov DKI harus lebih memperhatikan ruang publik ini agar fungsi utama dari taman ini tidak bergeser menjadi tempat mesum ataupun tindak kriminal. TEMPO/Subekti
Rekomendasi 7 Destinasi Wisata Alam di Jakarta untuk Libur Nataru

7 destinasi wisata alam ini bisa jadi pilihan untuk dikunjungi jika ingin habiskan libur Nataru di Jakarta