Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

Reporter

image-gnews
Menikmati sunset yang indah dan menakjubkan di pantai Tanjung Aru, Kinabalu, Sabah Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.
Menikmati sunset yang indah dan menakjubkan di pantai Tanjung Aru, Kinabalu, Sabah Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.
Iklan

TEMPO.CO, Sabah - Sejumlah destinasi wisata di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia  ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai mancanegara saat libur  Imlek tahun ini. Wisatawan didominasi dari Cina, Korea, Hongkong, Amerika dan Indonesia.  

Di Kota Kinabalu banyak destinasi wisata alam yang menantang sekaligus menawarkan keindahan alam dan memberikan pengalaman yang menakjubkan. Tempo menjajal sejumlah tempat wisata alam di Kota Kinabalu yang cukup ramai dikunjungi turis seperti arung jeram atau rafting, meniti jembatan gantung Tamparuli yang bernilai sejarah,  jembatan kaca yang menegangkan hingga menikmati sunset di Tanjung Aru yang eksotis.  

Menaklukan Rasa Takut di Kiulu White Water Rafting 

Kiulu White Water Rafting merupakan destinasi wisata  populer di Sabah, Malaysia yang terletak di Sungai Kiulu,  berjarak  sekitar 68 kilometer dari Kota Kinabalu atau menempuh 1-2 jam perjalanan dari Kota Kinabalu, ibu kota Sabah.

Meskipun wisata ini cukup ekstrem, namun rafting di sungai ini cukup menyenangkan bagi semua tingkat keahlian, mulai dari pemula hingga yang berpengalaman. Sebab, rafting di Sungai Kiulu  tidak terlalu sulit karena level kesulitan dan arus sungai bisa disesuaikan dari level 1,2 dan 3. Sehingga wisata arung jeram ini cocok untuk keluarga dan mereka yang ingin menikmati alam Sabah tanpa terlalu banyak tantangan. "Tak seseram yang dibayangkan, ternyata saya berani dan berhasil menaklukan rasa takut saya," ujar Natasha, 24 tahun, salah satu turis yang ikut dalam rafting tersebut kepada Tempo, Kamis 9 Februari 2024.  

Gadis berambut panjang dan berkulit putih ini mengaku memiliki fobia kedalaman air alias takut tenggelam sejak kecil. Dia sengaja ikut rafting ini untuk mengatasi rasa takutnya. "Saya juga tadi berenang di area rafting yang aman untuk berenang," ujarnya dengan napas lega. 

Rafting di Sungai Kiulu memungkinkan peserta untuk menikmati pemandangan alam yang indah, termasuk hutan hujan tropis, tebing-tebing batu kapur, dan pedesaan yang hijau. Perjalanan rafting biasanya berlangsung sekitar 1-2 jam, tergantung pada rute yang dipilih dan kondisi sungai pada hari itu. Di area yang tenang dan tidak begitu dalam, peserta rafting diperbolehkan turun dari perahu dan berenang. 

Wisata ini cukup aman karena dipandu oleh profesional dibidangnya. Sebelum rafting dimulai peserta akan diberikan instruksi keselamatan. Setiap peserta juga akan dilengkapi dengan peralatan keselamatan, termasuk pelampung dan helm.

Suasana Kiulu Whute Water Rafting, Kinabalu, Sabah, Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH hARDJONO. 

2.  Menaklukan Jembatan Kaca Bungalio Hills 

Awalnya Sisil Prisilia ragu dan merasa takut ketika kakinya menjejak ke jembatan kaca Bungalio Hills, salah satu tempat wisata  di Kota Kinabalu, Sabah Malaysia. Namun, gadis 25 tahun berkulit putih ini tetap berjalan lurus dengan pandangan ke depan melintasi jembatan kaca setinggi 80 kaki  itu. 

Berlahan namun pasti, dengan percaya diri ia melangkahkan kakinya menginjak satu demi satu bagian kaca jembatan. Diapun mampu berjalan sampai diujung bagian tengah jembatan kaca setebal 2,8 milimeter itu yang merupakan area paling curam. "Kuncinya jangan melihat ke bawah dan berjalan lurus," ujarnya kepada Tempo

Lama kelamaan, Prisilia mengaku merasa nyaman berjalan diatas kaca  sepanjang 1,2 kilometer itu. Selanjutnya, dia  bersama teman temanya dengan bebas mengabadikan momen foto, video dengan berbagai pose. 

Tur Jembatan Kaca di Kinabalu merupakan salah satu atraksi wisata yang menarik di Sabah, Malaysia. Jembatan kaca terletak di Taman Buaya Teratai, Kundasang, di sekitar kaki Gunung Kinabalu, salah satu gunung tertinggi di Asia Tenggara. 

Jembatan kaca ini merupakan jembatan yang melintasi lembah di antara bukit-bukit dan memiliki lantai kaca transparan yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan di bawahnya. Tur jembatan kaca menawarkan pengalaman unik berjalan di atas ketinggian dengan pandangan langsung ke lembah di bawahnya. Bagi yang memiliki ketakutan ketinggian, pengalaman ini bisa sangat menantang, tetapi memberikan kepuasan tersendiri setelah berhasil melewati jembatan. Dari jembatan kaca, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk Gunung Kinabalu, lembah hijau, dan hutan tropis yang subur. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jembatan kaca ini biasanya dapat dicapai dengan berjalan kaki atau naik mobil dari Kundasang, dan merupakan bagian dari tur yang tersedia di sekitar kawasan wisata Gunung Kinabalu. 

Wisatawan sedang meniti Jembatan Kaca Bungalio Hills, salaj satu wisata alam di Kinabalu, Sabah, Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.

3. Melatih Keseimbangan di Atas Jembatan Gantung Tamparuli  

Jembatan Gantung Tamparuli adalah salah satu landmark terkenal di Tamparuli, sebuah kota kecil yang terletak di Sabah, Malaysia. Jembatan ini melintasi Sungai Tamparuli dan menjadi salah satu atraksi wisata bersejarah dan  populer di Kota Kinabalu. 

Namun, untuk bisa berjalan di atas jembatan yang terbuat dari kayu dan digantung dengan tali baja ini pengunjung harus bisa menjaga keseimbangan tubuh. Sebab, jembatan akan bergoyang ketika ada yang menginjak dibagian lainnya. Jika tidak segera mengimbangi dan berpegang  ke dinding jembatan tubuh bisa terjatuh. 

Menurut pemandu wisata Adrian Migiu, jembatan Gantung Tamparuli dibangun saat zaman penjajahan Inggris dan menjadi bagian penting dari infrastruktur lokal Sabah. Awalnya dibangun sebagai jembatan gantung sederhana untuk memfasilitasi transportasi dan akses penduduk setempat. "Sempat rusak dan dibangun dan difungsikan kembali," kata Adrian.  

Jembatan ini memiliki desain yang khas dengan struktur gantung yang kokoh. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang menakjubkan sambil melintasi jembatan ini. Selain itu, jembatan ini juga menjadi spot yang populer untuk berfoto. 

Suasana di jembatan gantung Tamparuli di Kinabalu, Sabah. Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.

4. Menikmati Sunset yang Eksotis di Tanjung Aru 

Matahari perlahan tenggelam di balik cakrawala ketika senja beranjak berganti malam. Sekitar pukul 18.00, berlahan langit Tanjung Aru, Sabah, Malaysia berubah  menyisakan jejak warna-warni yang memukau. Langit berubah menjadi paduan gradasi biru, oranye, dan merah yang memancarkan keindahan alam yang tiada tara. "Sunset yang sangat indah, saya sangat suka menghabiskan sore di sini," ujar William, salah seorang wisatawan kepada Tempo, Kamis 8 Februari 2024. 

Selain William, ada ribuan orang yang sejak sore sudah berkumpul di sepanjang pesisir Tanjung Aru untuk menantikan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler. 

Salah satu spot yang paling menarik untuk mengambil momen sunset indah ini di area pantai kawasan Hotel Shangrila Sabah. Pengunjung berkumpul di pinggir pantai, duduk di atas rumput, di atas tanggul laut hingga memenuhi kursi-kursi kafe dan restoran yang berjejer di pinggir pantai itu. Semakin petang, jumlahnya pengunjung semakin banyak.  

Tanjung Aru adalah sebuah pantai yang terkenal di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Selain menawarkan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan di sekitar pantai terdapat berbagai fasilitas wisata seperti restoran, kafe, dan warung makan lokal yang menyajikan hidangan laut segar. 

Pilihan Editor: Tarik 2,8 Juta Wisatawan, Sabah Siapkan Medical Tourism di Kota Kinabalu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajahi Kekayaan Budaya dan Kuliner Malaysia Lewat Serial Perjalanan

13 hari lalu

Perjalanan Justin Bratton dan Selina Lo di Malaysia dalam travelogue Unfading Memories. dok. AXN
Menjelajahi Kekayaan Budaya dan Kuliner Malaysia Lewat Serial Perjalanan

Serial perjalanan Unfading Memoirs, menyajikan perjalanan menarik di Malaysia, dari Sarawak, Sabah, Kuala Lumpur hingga Penang


Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

29 hari lalu

Warga Suku Bajo memasukkan air bersih pegunungan kedalam jerigen dengan alat angkut perahu di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 1 Juni 2021. Suku Bajo yang bermukim di sekitar laut berswadaya membeli pipa untuk mendapatkan air bersih dari pegunungan. ANTARA FOTO/Jojon
Polisi Malaysia Interogasi Aktivis Pembela Suku Bajo yang Rumahnya Dibakar Pemerintah

Polisi Sabah di Malaysia menangkap dan menginterogasi seorang aktivis yang membela Suku Bajo, yang diusir dan rumahnya dibakar oleh otoritas setempat.


Melihat Keindahan Kulon Progo dari Ketinggian Puncak Widosari dan Kebun Teh Tritis

30 hari lalu

Patung Widosari di area masuk Puncak Widosari, Kulon Progo, DI Yogyakarta (ANTARA/Fitra Ashari)
Melihat Keindahan Kulon Progo dari Ketinggian Puncak Widosari dan Kebun Teh Tritis

Di Puncak Widosari Kulon Progo, ada batu besar yang jika dilihat dari barat tampak seperti wajah manusia.


6 Rekomendasi Wisata Alam Ramah Anak di Bandung

30 hari lalu

Wisatawan memberi makan rusa di area penangkaran rusa di Kampung Cai Ranca Upas, Desa Alamendah,Bandung, Jawa Barat, 14 Mei 2016. Kawasan wisata alam cocok untuk keluarga menikmati libur di akhir pekan. TEMPO/Prima Mulia
6 Rekomendasi Wisata Alam Ramah Anak di Bandung

Wisata alam ramah anak di Bandung raya terletak di bagian utara dan bagian selatan. Ini rekomendasinya


Indonesia AirAsia Tambah 2 Rute Internasional, Terbang Langsung dari Denpasar ke Phuket dan Kinabalu

43 hari lalu

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan kode QZ 526 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK) mendarat dengan sukses di Bandara Internasional Kota Kinabalu (BKI) pada Selasa 6 Februari 2024, pukul 15.55   waktu setempat. TEMPO /JONIANSYAH HARDJONO
Indonesia AirAsia Tambah 2 Rute Internasional, Terbang Langsung dari Denpasar ke Phuket dan Kinabalu

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membuka dua rute internasional yang terbang langsung dari Denpasar ke Phuket, Thailand dan Denpasar ke Kota Kinabalu, Malaysia.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Alam Kelas Dunia di Sukabumi

27 Mei 2024

Wisatawan beraksi di atas papan seluncurnya saat bermain surfing di pantai Cimaja, Sukabumi, Jawa Barat, 26 Desember 2015. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang menjadi tujuan peselancar lokal dan internasional sat menikti liburan Natal dan Tahun Baru. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Alam Kelas Dunia di Sukabumi

Sukabumi memiliki potensi wisata alam yang disebut-sebut kelas dunia.


10 Tempat Wisata Alam di Jakarta yang Asri, Ada Pantai Hingga Hutan Mangrove

23 Mei 2024

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park. Foto: Canva
10 Tempat Wisata Alam di Jakarta yang Asri, Ada Pantai Hingga Hutan Mangrove

Ada banyak tempat wisata alam di Jakarta yang bisa Anda kunjungi saat libur long weekend seperti ini. Berikut ini daftarnya.


7 Tempat Wisata Alam di Bogor yang Murah, Tiketnya Mulai 10 Ribu

22 Mei 2024

Lembah Tepus. FOTO/Instagram/lembahtepus
7 Tempat Wisata Alam di Bogor yang Murah, Tiketnya Mulai 10 Ribu

Persiapan long weekend, tempat wisata alam di Bogor ini bisa jadi pilihan untuk berlibur. Harga tiketnya terjangkau, mulai dari Rp10 ribuan.


Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

14 Mei 2024

Seekor orangutan masuk ke kafe di Sabah, Malaysia, untuk mencari minuman dingin di tengah cuaca panas. Facebook
Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

25 April 2024

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.