Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belanda Harusnya Menyesal, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir Diasingkan ke Banda Neira

image-gnews
Mesin ketik Sutan Syahrir dan foto keluarga terletak di atas meja di rumah pengasingannya, di Banda Neira, Senin (14/10). Belanda mengasingkan dua tokoh kemerdekaan ini karena sikap kritisnya terhadap pemerintah Belanda pada 1 Februari 1936. TEMPO/Ayu Ambong
Mesin ketik Sutan Syahrir dan foto keluarga terletak di atas meja di rumah pengasingannya, di Banda Neira, Senin (14/10). Belanda mengasingkan dua tokoh kemerdekaan ini karena sikap kritisnya terhadap pemerintah Belanda pada 1 Februari 1936. TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBanda Neira yang berlokasi di Kepulauan Banda, Maluku Tengah ini menyajikan panorama yang mengindahkan penglihatan dan pikiran. Kepulauan ini dihiasi oleh pasir putih yang menawan. Kepulauan ini pun sangat terkenal namanya di kalangan Bangsa Eropa kala itu karena menjadi ladang utama buah pala.

Selain keindahan alamnya, pulau ini juga menyajikan keistimewaan dalam segi sejarah Indonesia. Berikut ini adalah keistimewaan Banda Neira dalam sejarah Indonesia yang mungkin belum diketahui banyak orang.

Fakta Sejarah di Banda Neira

1. Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Banda Neira

Mengutip Indonesian Banda, Jan Pieterszoon Coen dari Batavia ke Banda Neira untuk menaklukkan kepulauan itu. Pada 27 Februari 1627, Coen sampai di Banda Neira. Setibanya di sana, ia langsung melancarkan serangan meriam ke kubu pertahanan penduduk pinggir pantai sehingga tidak memerlukan waktu lama ia berhasil menaklukkan Banda Neira. 

J.P. Coen pun langsung memerintahkan pasukannya untuk membakar rumah-rumah penduduk. Selain itu, ia menghabisi sekitar 60 persen populasi rakyat asli Banda. Terdapat salah satu tindakan Coen yang paling tragis, yaitu mengeksekusi mati 40 orang kaya Banda Neira dengan cara memotong perut dan tubuh menjadi empat bagian. 

2. Pulau Run di Banda Neira ditukar dengan pulau milik Belanda

Sebelum dikuasai Belanda, Pulau Run adalah pulau yang diberikan orang kaya Banda Neira, Datuk Putih kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Namun, demi mengamankan hasil monopoli pala di Banda Neira, Belanda menukarkan pulau jajahannya bernama New Amsterdam untuk mendapatkan Pulau Run. Dengan alasan, Inggris pun meng-iya-kan melakukan pertukaran pulau dengan New Amsterdam (sekarang Manhattan). Kejadian ini diceritakan dalam naskah Perjanjian Breda 1667.

3. Banda Neira mengenal industri pariwisata sejak abad ke-19

Mengutip Sejarah Maluku: Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon, Abdullah Baadilla sebagai seorang pengusaha kapal motor yang membuka jalur pos Banda-Gresik menjadi pelopor kegiatan industri pariwisata di tempat ini. Kapal tersebut tidak hanya mengantar pos, tetapi juga penumpang. Saat waktu tertentu, kapalnya disewa para turis mancanegara untuk pergi mengunjungi Banda Neira. Bahkan pecinta alam, seperti Alfred Wallace dan Henry Ogg Forbes pernah menjadi penumpang kapal Abdullah Baadilla menuju Banda Neira dan menuliskan prosa yang indah tentang kepulauan di timur Indonesia ini.

4. Bung Hatta dan Sutan Sjahrir mendirikan sekolah di Banda Neira

Saat Bung Hatta dan Sutan Sjahrir berada dalam masa pembuangan di pulau ini, mereka membangun sekolah sore. Para siswanya merupakan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan ke sekolah Belanda. Para siswa pun yang bersekolah ditempat Hatta dan Sjahrir tidak dipungut bayaran sama sekali. Bahkan, kadang siswa dari sekolah Belanda juga mengikuti pelajaran di sekolah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Gudang perkebunan pala yang perdagangannya dimonopoli Belanda

Banda Neira adalah kepulauan yang menyimpan segudang lahan pala dan dikembangbiakkan baik oleh para warga lokal. Namun setelah Belanda membuka ladang Pala di Banda Neira, mereka menawarkan orang  bermodal untuk membeli lahan produktif yang tersedia. Para budak yang merupakan warga lokal Banda Neira dipekerjakan untuk mengurus setiap lahan yang ada di sana dengan upah tidak sebesar kerja kerasnya. 

Ironisnya, Belanda malah mengambil untung banyak dalam perdagangan ini. Belanda membeli pala dengan harga per kilogram 2,6 stuvier dan dijual di negeri asalnya dengan harga 150 stuvier.

6. Banda Neira rawan bencana

Banda Neira memiliki gunung api yang berada di tengah kepulauan dengan puncak tertingginya mencapai 600 meter dari permukaan laut. 

Saat Belanda menduduki Banda Neira, gunung api tersebut beberapa kali meletus. Bencana paling parah terjadi pada 1638. Sebagian besar orang mengasumsikan bahwa bencana ini sebagai kutukan dari kekejaman Belanda di Banda Neira.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Destinasi Wisata Unggulan Banda Neira Terdapat di Pecahan Mata Uang Rp 1.000

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) berjabat tangan dengan Menlu Belanda Menlu Belanda Hanke Bruins Slot (kanan) di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Jumat (22/9/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta dukungan Belanda pada rencana keanggotaan Indonesia di OECD


Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

2 hari lalu

Pasar Malam Sekaten di Yogyakarta. Dok.istimewa.
Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

Keraton Yogyakarta awal mulanya menyelenggarakan prosesi Hajad Dalem Sekaten untuk menyiarkan agama Islam melalui pendekatan budaya.


Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

3 hari lalu

Suasana car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 27 Agustus 2023.  Data IQAir menunjukkan saat yang sama kualitas udara Jakarta tidak sehat. Tempo/Advist K.
Sudah Berlangsung sejak 2001, Ini Sejarah Car Free Day di Indonesia

Car Free Day yang pertama kali digelar Jakarta pada 2001 mengadopsi konsep dari Belanda dengan tujuan berbeda.


Awal Mula Hadirnya Car Free Day yang Diperingati Setiap 22 September

3 hari lalu

Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day). Tempo/Tony Hartawan
Awal Mula Hadirnya Car Free Day yang Diperingati Setiap 22 September

Car Free Day dilakukan sebagai bentuk dorongan bagi pengendara mobil untuk tidak menggunakan mobil selama satu hari.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

4 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina


Museum Nasional Pastikan Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda Tidak Terdampak Kebakaran

7 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu, 16 September 2023. Sebanyak 14 unit mobil dan 56 personil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api yang membakar salah satu gedung Museum Nasional. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Museum Nasional Pastikan Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda Tidak Terdampak Kebakaran

Prioritas Museum Nasional saat ini untuk mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda bersejarah.


Profil Daud Beureueh, Pejuang yang Dicap Pemberontak Asal Pidie Aceh

9 hari lalu

Daud Beureueh. Foto : wikipedia
Profil Daud Beureueh, Pejuang yang Dicap Pemberontak Asal Pidie Aceh

Pada 17 September 1899 hari kelahiran tokoh pejuang kemerdekaan asal Aceh, Daud Beureueh. ia pejuang yang kemudian lakukan pemberontakan.


Deretan Pastry Khas Indonesia Hasil Perpaduan dengan Makanan Prancis

9 hari lalu

Sarah Edna Fadilah Ramadhani, mahasiswi Indonesia yang belajar di Fakultas Kedokteran Bashkir State Medical University, Kota Ufa, Republic Bashkortostan, Rusia. Ia sedang berbuka puasa dengan kue sus ala Rusia. Istimewa
Deretan Pastry Khas Indonesia Hasil Perpaduan dengan Makanan Prancis

Deretan makanan ini dikenal sebagai pastry khas Indonesia


Dicuri Saat Pandemi, Lukisan Van Gogh Berhasil Ditemukan

12 hari lalu

Museum Singer Laren di kota Laren, Belanda. [Singer Laren/Wikimedia Commons]
Dicuri Saat Pandemi, Lukisan Van Gogh Berhasil Ditemukan

Sebuah lukisan oleh Vincent Van Gogh yang dicuri dari museum kecil di Belanda pada 2020 saat dilakukan lockdown COVID-19 telah ditemukan.


Protes Subsidi Energi, Belanda Tahan 3.000 Aktivis Iklim

13 hari lalu

Seorang aktivis iklim ikut serta dalam protes selama KTT iklim COP27, di Sharm el-Sheikh, Mesir, 19 November 2022. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Protes Subsidi Energi, Belanda Tahan 3.000 Aktivis Iklim

Belanda menahan ribuan orang aktivis iklim karena menutup jalan dalam protes menolak subsidi energi.