Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemandu Wisata di Danau Limboto Gorontalo Belajar tentang Burung

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Foto udara yang menunjukkan sebagian Danau Limboto yang mengering di Kabupaten Gorontalo, Senin, 12 Agustus 2019. ANTARA
Foto udara yang menunjukkan sebagian Danau Limboto yang mengering di Kabupaten Gorontalo, Senin, 12 Agustus 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemandu wisata tak hanya dapat memberikan informasi tentang destinasi wisata kepada wisatawan, namun juga memahami apa saja keunikan flora, fauna, dan peninggalan budaya. Di Danau Limboto misalkan, salah satu aset wisata yang menarik di sana adalah berbagai jenis burung yang menetap maupun bermigrasi.

Sebab itu pemandu wisata di Danau Limboto mesti belajar tentang berbagai jenis buruk dan habitatnya, serta bagaimana mengamatinya di alam. Untuk memperkaya pengetahuan pemandu wisata tentang jenis burung, habitat, dan pola migrasinya, kelompok Biodiversitas Gorontalo atau Biota memberikan pelatihan kepada pemandu wisata.

Para pemandu wisata di Desa Timuato, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, belajar mengenal jenis burung dan habitatnya serta teknis pengamatannya di alam. "Keanekaragaman jenis burung di Danau Limboto bisa menjadi bagian dari ekowisata di desa ini," kata Iwan Hunowu, pelatih birdwatching dari Biota pada Minggu, 4 Oktober 2020.

Pengamatan burung liar di alam merupakan jenis wisata minat khusus yang juga memiliki nilai edukasi dan konservasi suatu destinasi wisata. Terlebih di Danau Limboto terdapat homestay pinggir danau yang memiliki pemandangan indah. Dari situ wisatawan dapat menikmati kawanan burung yang terbang untuk bermigrasi.

Iwan Hunowu menyarankan pemandu wisata menentukan jalur-jalur pengamatan yang ideal untuk wisatawan. Dengan begitu, aktivitas rekreasi menjadi lebih menarik terutama bagi turis minat khusus. Pemilik homestay di tepi Danau Limboto, Heriyanto Gobel berharap Desa Timuato menjadi desa ekowisata, sekaligus menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut.

"Sebagian besar wisatawan di homestay kami berasal dari Eropa. Mereka adalah wisatawan yang transit ke Pulau Togean, namun ada juga yang akhirnya memilih untuk tinggal lebih lama di Gorontalo," kata Hery. Menurut dia, wisatawan akan semakin betah di suatu tempat apabila tempat tersebut memiliki alternatif wisata yang menarik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data Biota, hingga 2018 terdapat 94 jenis burung di Danau Limboto, yang terdiri dari spesies burung penetap dan spesies burung migran. Dari 94 spesies, dalam Status Konservasi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) terdapat 87 spesies Berisiko Rendah atau Least Concern dan sisanya berstatus Hampir Terancam atau Near Threatened.

Beberapa jenis burung migran yang singgah di Danau Limboto antara lain burung Terik Asia Oriental (Glareola maldivarum), Ibis Rokoroko (Plegadis falcinellus), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis), Gajahan Penggala (Numenius phaeopus), Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).

Ada pula burung Gajahan Kecil (Numenius minutus), Gagang Bayam (Himantopus leucocephalus), Cerek Pasir Besar (Charadrius leschenaultii), Trinil Semak (Tringa glareola), Cerek Asia (Charadrius veredus), Dara Laut Kumis (Chlidonias hybridus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).

Setiap burung memiliki pola migrasi yang berbeda. Contoh burung Gagang Bayam yang datang dari Eropa kemudian ke Afrika, lalu ke Cina. Burung jenis Trinil Semak bermigrasi ke Afrika dan Asia Selatan. Sebelum bermigrasi yang memakan waktu sekitar empat bulan, burung membutuhkan persiapan misalkan dengan menaikkan bobot tubuhnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

2 jam lalu

Kondisi Api Abadi Mrapen yang menyala kembali di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 20 April 2021. Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.


8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.


5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

4 hari lalu

Hutan Bambu Lumajang. Disparbud.lumajangkab.go.id
5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.


Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

6 hari lalu

Sejumlah wisatawan wanita bermain pasir saat menikmati liburannya di pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, (30/3). Kawasan wisata Pelabuhan Ratu menjadi salah satu objek wisata pilihan warga ibu kota. Tempo/Fardi Bestari
Destinasi Wisata Jawa Barat yang Punya Kerawanan Bencana Tingkat Tinggi

Ada 108 destinasi wisata alam dan buatan di Jawa Barat, umumnya rawan bencana.


5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

9 hari lalu

Taman Nasional Haut Niger. nationalparks.africa
5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.


Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

11 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

12 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

12 hari lalu

Ilustrasi liburan keluarga (pixabay.com)
5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

16 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

16 hari lalu

Patung Yesus tertinggi di dunia yang terletak di Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin, 29 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba