TEMPO.CO, Palembang - Liburan ke Palembang rasanya tak afdol kalau tidak mencicipi kuliner pempek. Namun, tahukah Anda, kota yang lekat dengan ikon Jembatan Ampera itu juga punya makanan turunan pempek, yakni model?
Sekilas, pempek dan model mirip. Adonannya pun memakai bahan-bahan yang sama. Namun, apa perbedaan mendasar kedua makanan itu?
Baca juga: Imlek, Menyusuri Jejak Kampung Pecinan Tertua di Palembang
1. Kuah
Kuah pempek adalah cuka atau cuko. Warnanya cokelat pekat, berasal dari gula merah. Rasanya asam. Ada tekstur kasar seperti bumbu yang digiling kasar. Lantas, ada rasa asam Jawa yang mendominasi. Perut orang yang tak terbiasa makan cuko biasanya akan bereaksi setelah menyantapnya.
Adapun kuah model berwarna lebih bening seperti kuah bakso. Aroma ikan dari kuah itu sangat kuat. Ada acar timun dan irisan seledri yang ditaburkan dalam kuah model.
Kuah model memang lebih ramah di perut. Tentu bisa menjadi alternatif bagi yang ingin menyantap pempek namun tak kuat dengan cukonya.
2. Isi
Pempek umumnya berisi telur. Itu pun untuk pempek khusus varian kapal selam. Sedangkan pempek jenis lain biasanya tak memiliki isian. Telur yang dimasukkan ke olahan pempek kapal selam acap dikocok lebih dulu sehingga bagian kuning dan putihnya bercampur.
Sedangkan model memiliki isian tahu. Tahu yang dipakai adalah tahu putih yang sudah dihancurkan kasar. Isian tahu membikin rasa pempek lebih gurih dan kaya tekstur.
3. Komplemen Pendamping
Pempek biasanya disantap dengan mi kuning. Mi kuning itu disajikan terpisah, dilengkapi dengan potongan timun kecil-kecil. Mi kuning lantas disiram dengan kuah cuko.
Adapun komplemen pendamping model Palembang ialah bihun putih. Bihun ini disajikan satu mangkok dengan model dan kuahnya. Penambahan bihun di itu membuat model tampak seperti tampilan semangkok bakso atau cuwangki.
Francisca Christy Rosana
Artikel Lain: Libur Imlek di Palembang, Jelajah Sentra Pempek di Pasar 26 Ilir