Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

image-gnews
Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
Gedung Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang ini direkomendasikan untuk dijadikan cagar budaya. Bangunan ini merupakan bekas rumah residen Palembang yang berasal dari reruntuhan Keraton Kuto Lamo. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang merekomendasikan  sejumlah gedung tua dan penuh sejarah sebagai bangunan cagar budaya. Wahyu Rizky Andhifani, Ketua TACB Kota Palembang menjelaskan ada tiga bangunan yang direkomendasikan, yakni Gedung Ledeng, Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, dan Bangunan Kejari. 

Menurut dia, rekomendasi bermula dari data yang disiapkan oleh tim pendataan Dinas Kebudayaan Kota Palembang. Setelah itu, data disaring dan seleksi. “Data yang lengkap, bisa lanjut untuk rekomendasi, yang belum, dikembalikan untuk diperbaiki,” katanya, Kamis, 4 Januari 2023. 

Selain ketiga bangunan tersebut, ada pula bangunan yang layak berstatus cagar budaya tingkat Kota Palembang seperti Rumah Dinas Wali Kota, Gedung Kesenian Palembang dan NV Jacobson Van Den Berg & Co, Gedung Tekstil. 

Sementara itu Nyimas Ulfah Aryeni, Pamong Budaya Ahli Muda, Dinas Kebudayaan Kota Palembang yang juga duduk sebagai anggota TACB menjelaskan, pihaknya sudah mengumpulkan data dan informasi valid terkait sejarah bangunan dimaksud.

Berikut ini profil dan kondisi dari bangunan tersebut sejak zaman Belanda hingga saat ini.

Kantor Ledeng, direkomendasikan dijadikan sebagai cagar budaya. Saat ini gedung tersebut dikenal sebagai kantor walikota Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan

1. Gedung Ledeng

Dewasa ini tampaknya banyak warga Palembang yang tidak mengenal Gedung Ledeng. Mereka lebih mengenal bangunan bersejarah ini sebagai kantor Wali Kota Palembang sejak puluhan tahun silam. Gedung Ledeng berada di pusat kota, persisnya di Jalan Merdeka yang saat ini merupakan kantor resmi Pj Wali Kota Ratu Dewa

Nyimas Ulfah Aryeni menjelaskan, Kompleks Balai Kota Palembang merupakan hasil kemajuan kota tersebut di bawah kepemimpinan Walikota P. E. E. J. Le Cocqd'Armandville sejak 1922. Pembangunan kompleks ini meliputi kantor wali kota, menara air, dan renovasi Balai Kota Lama, yang mencerminkan perubahan besar dalam infrastruktur kota pada masa itu.

Gedung ini menjadi pusat administrasi yang penting, dengan struktur monumental berbentuk persegi panjang, menara air simetris, dan menggunakan teknologi beton bertulang yang khas pada zamannya. Penggunaan berbagai bahan seperti beton, bata, batu, kayu, dan baja memperlihatkan pengaruh arsitektur kolonial Belanda.

Teknologi konstruksi modern saat itu seperti teknik cor beton dan penggunaan pipa instalasi dengan diameter berbeda juga menjadi bagian penting dari kompleks ini. Dari lantai pertama hingga ke menara air, struktur bangunan yang terdiri dari tujuh lantai digunakan nuntuk fungsi administrasi dan instalasi air.

Ornamentasi dengan kaca patri, logo Kerajaan Belanda, serta brankas dengan keamanan yang kokoh menjadi bagian dari ciri khas bangunan ini. “Awalnya digunakan sebagai pengolahan air untuk permukiman Belanda dan Gedung Resident saat zaman Jepang sebelum menjadi Balai Kota Palembang seperti yang kita kenal saat ini,” kata Nyimas Ulfah Aryeni.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

4 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

8 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

8 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

8 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

11 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

11 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

11 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

13 hari lalu

Ilustrasi penumpang di LRT Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.


Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

15 hari lalu

Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.


Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Betung Belum Difungsionalkan Meski Macet Panjang, PT Waskita Beri Penjelasan Ini

20 hari lalu

Pekerja dibantu alat berat menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Rabu 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Betung Belum Difungsionalkan Meski Macet Panjang, PT Waskita Beri Penjelasan Ini

Hingga Ahad pagi, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Betung belum juga difunsionalkan.