Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penganan Ombus-ombus dari Siborongborong Bertahan di Arus Jaman

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wisata kuliner. shutterstock.com
Ilustrasi wisata kuliner. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Mari berkenalan dengan jenis kuliner bernama Ombus-ombus. Ini adalah penganan khas Batak dari Siborongborong, Tapanuli Utara.

Ombus-ombus biasanya disajikan dalam keadaan hangat. Dinamai ombus-ombus karena sebelum dimakan penganan ini perlu ditiup lebih dahulu agar lebih dingin. "Ombus" dalam bahasa Batak berarti "ditiup".

Baca juga: Ikan Mas Na Narsik, Simbol Kuliner Budaya Toba

Penganan itu dibuat dari tepung beras yang bagian tengah diisi gula dan dibungkus dengan daun pisang. Jajanan ini biasanya ditawarkan seraya mengendarai sepeda kepada para penumpang bus yang sedang singgah di Siborongborong.

Siborongborong adalah kota persinggahan untuk berbagai tujuan. Dari sini, tujuan berikutnya  antara lain, Tarutung, Dolok Sanggul, Panagribuan, dan Balige. Jadi Bus antarkota biasanya beristirahat di kota ini sebelum melanjutkan perjalanan.

Penumpang bus tersebutlah yang menjadi target penjaja ombus-ombus.

Pada era sebelum tahun 1990-an, sangat umum terlihat puluhan pesepeda penjaja ombus-ombus berlomba mengerubungi bus. Mereka ramai menawarkan, "Ombu-ombus las kede". Ini berarti "Ombus-ombus masih hangat".

Pemandangan seperti itu tak lagi terlihat kini, karena jumlah penjaja ombus-ombus berkurang tinggal delapan orang. Mereka kalah bersaing dengan produk jajanan lain yang lebih variatif dan lebih murah harganya.

Untuk menghindari persaingan, delapan orang ini sepakat bergiliran berjualan sesuai tanggal genap atau ganjil. Jadi setiap kelompok masing-masing terdiri dari empat orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dengan harga Rp1.000 per biji, saat ini sudah sangat sulit menjual 100 biji ombus-ombus dalam sehari," kata Karim Lumbantoruan, seorang penjual ombus-ombus yang sudah menggeluti bisnis ini sejak tahun 1970-an.

Karim bercerita bahwa pada masa jayanya ombus-ombus periode 1970 hingga 1980-an, ia bisa berpenghasilan setara dua kaleng beras per hari. Namun, saat ini paling hanya bisa setengah kaleng beras.

Jumlah para penjual ombus-ombus akhirnya berkurag. Ada yang alih pekerjaan menjadi pedagang atau petani, dan ada yang merantau. Begitu pun kalau ada yang meninggal dunia, tak lagi ada yang menggantikan atau mewarisi.

"Saya bertahan karena ingin melestarikan produk ombus-ombus yang khas di Siborongborong ini, selain karena sudah tua," kata kakek berusia 69 tahun itu.

Selain delapan orang tersebut, saat ini ada penjual ombus-umbus di Siborngbogong yang sudah membangun toko. Dia menamani tokonya: "Ombus-ombus No. 1".

Seperti kebanyakan jenis kuliner tradisional lainnya, Ombus-ombus terus mendada jaman mencoba bertahan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuah Beulangong, Kuliner Tradisional Aceh yang Penuh Makna dan Sejarah

1 hari lalu

Panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW membagikan menu tradisional khas Aceh Kuah Beulangong kepada warga di Desa Lambhuk, Aceh, Selasa, 19 Oktober 2021. Memasak kuah Beulangong (kari daging sapi atau kambing) pada perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi yang dilaksanakan secara gotong royong dan dibagi-bagikan kepada seluruh warga, fakir miskin dan anak yatim. ANTARA/Irwansyah Putra
Kuah Beulangong, Kuliner Tradisional Aceh yang Penuh Makna dan Sejarah

Kuah beulangong biasa disajikan pada momen-momen istimewa di Aceh, seperti Maulid Nabi, Iduladha, Idulfitri, Ramadan, bahkan saat PON 2024


Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

4 hari lalu

Penampakan suasana warna warni kawasan pusat kuliner legendaris Akau Potong Lembu, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Foto Humas Pemprov Kepri
Wajah Baru Pusat Kuliner Legendaris Akau Potong Lembu Tanjungpinang

Bagaimana wajah baru pusat kuliner legendaris Akau Potong Lembu di Tanjungpinang usai direvitalisasi?


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

5 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

5 hari lalu

Soto dengan potongan daging sapi dan kuah bersantan di RM Sinar Pagi, Medan. Tempo/Dhemas Reviyanto
Rekomendasi Kuliner Khas Medan, dari Soto hingga Mi Gomak

Kuliner Medan dipengaruhi oleh banyak budaya, mulai dari Cina, India, Melayu, Batak, Minang, dan Jawa.


Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

5 hari lalu

Salah satu sudut di Resto Sumber Asli. (TEMPO/Yayuk)
Ingin Nikmati Kuliner Nusantara yang Khas? Coba 5 Restoran Ini

Berikut rekomendasi lima restoran khas kuliner Nusantara yang lezat di Jakarta dan layak untuk dicoba bersama keluarga, teman, atau kolega.


Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

5 hari lalu

ilustrasi pizza (pixabay.com)
Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.


5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

8 hari lalu

Hidangan khas Saudi di Najd Village. (dok. Saudi Tourism Authority)
5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

Riyadh menawarkan wisata kuliner yang menarik untuk wisatawan global dan bersaing dengan kota-kota gastronomi di dunia


Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

12 hari lalu

Gochujang menjadi makanan pelengkap wajib dan seringkali jadi pusat
Rekomendasi 5 Drama Korea Tentang Kuliner

Ada juga Drama Korea tentang kuliner. Ini rekomendasinya


5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

17 hari lalu

Pasar malam Thailand. Unsplash.com/Tuva Mathilde Lland
5 Alasan Wajib Mengunjungi Pasar Malam di Bangkok

Pasar malam menjadi bagian penting kota Bangkok, tempat di mana warga dan wisatawan dapat makan, berbelanja, dan menyelami budaya lokal


7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

19 hari lalu

Croffle Vla Mozzarella/Foto: Greenfields
7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

Dari manis hingga pedas, Gen Z paling gemar mengonsumsi ini.