TEMPO.CO, Jakarta - Mesir memperpanjang masa darurat militer di negara itu mulai 13 Januari 2018. Masa darurat militer ini akan berlangsung selama tiga bulan. Namun sepertinya hal itu tak mempengaruhi agen Wisata dan mereka tetap menawrakan perjalanan menarik ke sana.
Baca juga: Wow, Mesir Temukan 2 Makam Kuno Berusia 3500 Tahun
Dikutip dari kantor berita negara MENA, pemerintah masih berupaya menangani bahaya terorisme dan pendanaannya. Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan keputusan perpanjangan status darurat militer ini pada Selasa, 2 Januari 2018.
Sejumlah agen wisata tetap menawarkan paket perjalanan ke negara yang terkenal dengan peradaban kunonya itu. Situs Trip Advisor Indonesia misalnya, memperkenalkan kota Kairo sebagai kota kuno sekaligus metropolitan modern.
Kairo yang dijuluki kota seribu menara ini disebut sebagai lokasi yang tepat untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Mesir.
Namun, situs ini juga memberikan catatan kepada calon wisatawan. "Jika saat ini Anda merencanakan perjalanan ke Mesir, pertimbangkan risiko yang ada dan pantau peringatan perjalanan dari pemerintah Anda," demikian tertulis dari situs Trip Advisor Indonesia.
Mesir pertama kali menerapkan status darurat militer pada April 2017 setelah dua pengeboman di gereja yang menewaskan sedikitnya 45 orang. Status darurat militer saat itu diperpanjang pada Juli kemudian Oktober.
Keterangan resmi pemerintah Mesir menyatakan dengan perpanjangan masa darurat militer ini, pasukan keamanan akan mengambil langkah-langkah untuk menangani bahaya dan pendanaan terorisme serta menjaga keamanan di semua wilayah.
ANTARA | BERBAGAI SUMBER
Berita lain: Tiga Tempat Ngopi Populer di Manado