Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Festival Tamansari, Seporsi Gudeg Diobral Rp 3.000

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Suasana warung lesehan gudeg Yogya Bu Mega. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Suasana warung lesehan gudeg Yogya Bu Mega. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Sebanyak 22 pedagang makanan gudeg dari wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman mengikuti Festival Tamansari. Festival ini mengambil lokasi di halaman parkir obyek wisata Tamansari Jeron Beteng Keraton Yogyakarta, Sabtu sore, 17 Oktober 2015.

Pada acara itu, tiap pedagang gudeng disediakan stand untuk menjual gudeg-gudeg khasnya dengan ketentuan harga seragam, yakni Rp 3.000 per porsi.

"Sengaja harganya murah dengan menu gudeg, lauk telur separo, dan teh hangat karena ingin menggencarkan promosi brand para pedagang sendiri, sehingga makin dikenal," ujar Ketua Paguyuban Pedagang Gudeg DIY, Moersa Sudarsono, di sela acara.

Dalam acara, yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY dan Paguyuban Tamansari itu, masing-masing pedagang diminta menyediakan sedikitnya 100 porsi gudeg. Guged-gudeg itu dikemas menggunakan daun pisang berbentuk persegi.

Moersa, yang juga pemilik Gudeg Yu Djum di kampung Wijilan Kota Yogyakarta, itu menuturkan, dalam gelaran kali ini juga dilakukan acara masak gudeg bersama antar pedagang sebagai jalinan kekerabatan dan menguatkan tali silaturahmi.

"Hasil masak bersama ini kami bagikan gratis kepada pengunjung Tamansari, targetnya bisa dapat 200 porsi," ujar Moersa.

Hanya saja, dalam event ini, Paguyuban Gudeg belum berhasil menggandeng para pedagang gudeg lain, terutama yang berasal dari Kabupaten Bantul, Kulonprogo, juga Gunungkidul.

"Tiap daerah mengembangkan gudeg khas, seperti Bantul dengan gudeg Manggar-nya. Tapi belum sempat kami libatkan karena paguyuban ini baru resmi terbentuk setahun lalu," ujar Moersa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paguyuban Pedagang Gudeg sendiri berharap pemerintah daerah lebih gencar lagi menggelar event-event yang mempromosikan makanan gudeg.

"Kami diberi tempat pinggir jalan atau di mana saja bersedia, asalkan gudeg makin dicintai dan tak berhenti regenerasinya," ujar Moersa.

Seorang wisatawan asal Bekasi, Nanda Titis, 24 tahun senang sekali dengan event yang mengobral gudeg dengan harga murah Rp 3.000 per porsi itu.

"Kalau ke Yogya cari gudeg, harganya Rp 10 ribuan dengan porsi sama. Ini jelas menyenangkan kalau sering digelar," ujar Nanda yang jika liburan mampir ke Yogya itu menengok rekannya.

Sedangkan Intan Kurnia, 24 tahun warga Yogyakarta mengaku setidaknya dua pekan sekali mengonsumsi gudeg. "Tapi kalau digelar di tempat wisata seperti ini jadi lebih seru dan menyenangkan menikmatinya," ujar Intan.

Dalam event itu, selain menikmati gudeg murah, pengunjung juga dihibur dengan aneka seni pertunjukkan dari panggung yang dibangun persis di depan komplek pemandian Tamansari.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

3 hari lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

3 hari lalu

Kericuhan mewarnai konvoi kelulusan pelajar di Kota Yogyakarta Senin (13/5). Dok.istimewa
Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

5 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

6 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

8 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

9 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

17 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman