Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Tempat Makan Sekaligus Nongkrong Asyik di Jakarta  

image-gnews
Restoran Dejons Steak yang berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. dejonstebet.com
Restoran Dejons Steak yang berada di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. dejonstebet.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tebet adalah satu dari sekian tempat nongkrong di Jakarta yang kian berkembang dengan konsep nan segar. Sebuah kawasan yang memberikan pilihan banyak titik untuk bersosialisasi dan bukan sekadar menikmati makanan. Jangan pula heran karena hampir semua destinasi yang tersedia laku dikunjungi warga.

“Sebenarnya Tebet sudah mulai ramai jadi tempat nongkrong sejak tahun 2004,” ujar warga Tebet, Ricky Permana, 33 tahun. Menurut dia, kawasan pertama yang paling ramai adalah Jalan Tebet Dalam Utara. Di sana ada 36 rumah makan, termasuk yang berdiri di Jalan Raya Tebet. Rata-rata memiliki konsep casual dining—tempat yang enak untuk ngobrol.

Selain Tebet, ada beberapa tempat nongkrong lain yang menjadi pilihan warga Ibu Kota. Mari mampir ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. PIK sangat mirip dengan Orchard Road, Singapura, terutama di sepanjang Jalan Marina Indah Raya dan Jalan Elang Laut. Banyak rumah toko yang disulap begitu rupa hingga mirip dengan pusat jajan di luar negeri.

Di beberapa titik bahkan ada yang mirip pusat jajan Dongdaemun di Korea Selatan. Kombinasi antara deretan lampu, kanopi, dan kursi-meja bertema unik ikut menyajikan panorama mengesankan. Segala menu pun menunggu dipilih pengunjung.

Dari masakan ala Asia Timur, kawasan Timur Tengah, Eropa, hingga Mediterania siap menguji selera Anda. Dan jangan lupa, tersedia tempat parkir nyaman untuk kendaraan.

Di Tebet, harga makanan yang ditawarkan lebih ramah di kantong. Pengunjung di sini kebanyakan memang dari kalangan mahasiswa dan anak sekolah. Sedangkan di PIK, patokan harganya lebih tinggi. Karakteristik konsumennya pun lebih beragam.

Pengunjung berkantong tebal juga dapat memilih kawasan nongkrong yang lebih eksklusif di sepanjang Jalan Senopati dan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Beberapa waktu lalu di Wolter Monginsidi bahkan muncul tempat nongkrong yang sangat populer, yaitu Pasar Santa. Di tempat ini, suasana pasar disulap menjadi kawasan bersih dan cozy dengan berbagai macam gerai.

Di kawasan yang tidak begitu populer dan jauh dari pusat bisnis-perkantoran pun bermunculan tempat nongkrong baru. Sebut saja Jalan Cipete Raya-Fatmawati, Jakarta Selatan. Ini wilayah yang lebih dekat dengan perumahan warga dan sekolah. Tapi jangan salah, beberapa tempat di sini masuk dalam rating terpopuler versi situs pengkaji rumah makan Zomato.com. Sebut saja Toodz House, yang sudah berdiri sejak tiga tahun lalu. Tempat ini selalu dikunjungi tak kurang dari sekitar 100 orang tamu saat jam makan siang.

Selain sajian makanan enak dan beragamnya pilihan menu, tempat nongkrong populer memiliki fasilitas menarik. Selain suasana yang didukung desain interior unik, pelayanan, kebersihan, dan fasilitas Internet nirkabel adalah gula-gula bagi pengunjung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak jarang beberapa tempat nongkrong juga menyediakan fasilitas tambahan berupa penampilan musik hidup. Ada juga ruang pertemuan terpisah berkapasitas besar yang dilengkapi dengan overhead projector (OHP).

Inisiator lembaga Center for Middle-Class Consumer Studies (CMCS) Yuswohady mengatakan berkembangnya tempat nongkrong baru di Jakarta terjadi karena adanya cool factor dalam kegiatan berinteraksi warga Jakarta. Cool factor adalah faktor penarik yang membuat sebuah kegiatan menjadi terlihat bergengsi.

Salah satu komponen faktor ini, menurut Siwo--sapaan Yuswohady, adalah meningkatnya kebutuhan warga dalam mengembangkan koneksi sosial. “Tidak hanya nongkrong untuk ngobrol. Tempat nongkrong sekarang dijadikan lokasi ketemu komunitas, twitter-an, atau facebook-an. Bisa juga narsis karena habis dari situ mereka selfie untuk ditaruh di media sosial,” kata Siwo, Senin, 2 Maret 2015.

Dengan demikian, tempat nongkrong bukan lagi sekadar lokasi untuk mengenyangkan perut, juga untuk aktualisasi diri. Mereka ingin menunjukkan kualitas hidup yang dianggap lebih baik.

Dari sisi pemilik gerai, keuntungannya adalah berupa marketing competition (gabungan dari kata cooperation dan competition). Pemilik gerai, kata Siwo, dapat bersaing secara sehat tanpa kehilangan konsumen. Sebab, dengan banyaknya pilihan gerai di satu kawasan, pengunjung akan datang lagi untuk mencoba suasana baru.  

Siwo benar. Yuni, 49 tahun, misalnya, segera mengabarkan ke sahabatnya seusai pertama kali mengunjungi Pasar Santa. Ia takjub karena suasana di sana tak lagi mirip pasar yang hibuk seperti kesan selama ini. Menurut dia, tempatnya enak untuk mengobrol. “Saya ingin ke sana lagi,” kata warga Bintara, Bekasi, ini. Mari!

CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 jam lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

3 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

12 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

18 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

20 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.