Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pemicu kegelisahan para penyandang autisme adalah keramaian dan perubahan rutinitas sehari-hari. Segala hal yang tidak familiar bagi para penyandang autisme, khususnya anak-anak mampu menempatkan mereka di posisi yang sulit. Akan tetapi, bukan berarti anak dengan autisme tidak bisa diajak keluar untuk liburan.  

Dilansir dari USA Today, seorang ibu yang memiliki anak penyandang autisme membagikan tips-tips bermanfaat ketika mengajak anak dengan autisme liburan. Berikut enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat bepergian bersama anak penyandang autisme.

1. Pilih destinasi wisata dengan atraksi yang paling disenangi

Tidak berbeda dengan anak kecil pada umumnya, anak penyandang autisme juga memiliki ketertarikan pada objek yang berbeda-beda. Meski begitu, level ketertarikan anak dengan autisme bisa melebihi anak-anak pada umumnya.

Kebun binatang atau taman safari cocok untuk anak-anak yang tertarik dengan beragam jenis flora dan fauna, sedangkan taman bermain pintar yang interaktif cocok untuk anak yang lebih senang dengan aktivitas kesenian seperti menggambar, mewarnai, atau permainan bongkar pasang. Memilih destinasi wisata dengan atraksi yang sesuai dengan kesenangan dan kegemaran anak penyandang autisme dapat membuat perjalanan terasa nyaman dan tetap menyenangkan bagi sang anak.

2. Jelaskan secara detail rencana perjalanan sebelum berangkat

Menjelaskan dengan detail daftar rencana perjalanan pada anak dengan autisme mampu mengurangi risiko kecemasan yang akan muncul apabila mereka harus meninggalkan rutinitas dan tempat yang menjadi zona nyaman bagi mereka. Jelaskan secara terperinci destinasi dan aktivitas yang akan dilakukan seperti apa yang akan mereka lihat, bagaimana urutan wahana yang akan mereka naiki, dan sebagainya dalam rencana perjalanan, sehingga mereka memiliki bayangan lebih awal dan tidak khawatir atas apa yang akan mereka lalui nantinya.

Apabila usia anak sudah cukup besar untuk diajak berdiskusi, ada baiknya untuk mengikutsertakan mereka dalam merencanakan perjalanan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk membantu mereka dalam proses familiarisasi kegiatan yang akan datang sehingga mereka lebih semangat untuk menantikannya.

3. Pilih penerbangan dan lokasi wisata yang ramah autis

Saat ini, sudah ada beberapa penerbangan luar negeri yang menyediakan fasilitas autism-friendly yang membantu mengakomodir perjalanan udara yang nyaman bagi anak-anak dengan autisme yang lebih sensitif dengan suasana pesawat yang ramai penumpang. Beberapa di antaranya adalah Alaska Airlines, Turkish Airlines, British Airways, dan Icelandair. Program seperti  Hidden Disabilities Sunflower Program dan TSA Cares juga bisa dijadikan pilihan untuk perjalanan udara yang ramah autis.

Selain penerbangan, coba cari tahu lebih banyak mengenai destinasi-destinasi wisata yang ramah autis. Beberapa lokasi wisata seperti, resort, hotel, atau pantai sudah memiliki sertifikasi khusus mengenai hal ini. Sertifikasi Certified Autism Specialist atau CAS dan program Autism Certificate atau AC ini, bisa didapatkan dari sebuah lembaga kemanusiaan bernama International Board of Credentialing and Continuing Education Standards atau IBCCES, yang berbasis di Amerika Serikat dan Dubai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk hotel, biasanya ada layanan yang dapat memenuhi kebutuhan standar penyandang autisme. Seperti chef khusus yang akan memberikan makanan dengan visualisasi yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung dengan autisme. Beberapa di antaranya adalah DoubleTree Hilton Hotel di dekat pintu masuk Universal Studio, Orlando atau JW Marriott Desert Springs Resort & Spa di California, Amerika Serikat yang menyediakan beragam kebutuhan yang biasa disukai para penyandang autisme seperti weighted blanket atau selimut berbobot.

4. Sediakan cukup waktu tenang dalam rencana perjalanan

Anak penyandang autisme seringkali merasa kewalahan dengan beragam stimulasi yang mereka terima, entah dari yang mereka lihat, dengar, maupun rasakan. Ada baiknya untuk menyediakan cukup waktu tenang yang dapat digunakan khusus untuk beristirahat setiap harinya.

Cara ini bisa dilakukan dengan kembali ke hotel dan menetap selama beberapa jam sebelum kembali memulai aktivitas di luar. Apabila kondisinya tidak memungkinkan untuk kembali ke hotel, waktu tenang anak bisa didapatkan dengan mendatangi area-area yang sepi dan tidak padat pengunjung atau ke ruangan tenang yang khusus disediakan untuk anak-anak dengan autisme. 

5. Ciptakan rutinitas dalam agenda perjalanan

Salah satu pemicu kecemasan dan kegelisahan anak-anak penyandang autisme adalah adanya perubahan. Penting bagi para orang tua untuk tetap menciptakan rutinitas meskipun sedang berada jauh dari rumah atau ketika melakukan sebuah perjalanan.

Tips tersebut bisa dilakukan dengan menetapkan waktu makan yang sama setiap harinya, dilanjut dengan melakukan aktivitas, dan kembali ke hotel sebelum waktu makan selanjutnya. Langkah-langkah ini dapat membantu anak dengan autisme merasa lebih aman dan tidak begitu cemas akan stimulasi berlebihan yang ada di luar zona nyaman mereka. 

6. Bawa barang-barang favorit untuk kenyamanan

Beberapa barang seperti noise-canceling headphone atau permainan kecil pengalih fokus dapat membantu anak-anak penyandang autisme lebih betah berada di luar ruangan yang ramai. Tidak hanya itu, barang favorit yang sifatnya personal seperti selimut, boneka, atau cemilan favorit mereka juga bisa menjadi pengalih perhatian yang ampuh. Barang-barang yang familiar bagi mereka mampu membuat mereka merasa nyaman apabila diharuskan menunggu beberapa waktu di tempat yang sama.  

Pilihan editor: Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

19 jam lalu

Sejumlah pekerja memetik daun teh di petak 8 kebun teh Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juni 2024. Sebanyak 70 persen produk teh Tambi yang merupakan peninggalan Belanda dijual ke pasar Eropa dan sisanya dipasarkan di Jawa. Tempo/Budi Purwanto
5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

Dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi, Wonosobo memiliki banyak tempat wisata yang siap memanjakan mata dan memberikan pengalaman eksotis.


10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

1 hari lalu

Pesawat Boeing 777-300 dicat dalam desain retro dari Qatar Airways (ANTARA/HO)
10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?

Daftar maskapai penerbangan terbaik di dunia pada 2024, pertama Qatar Always


Gejala Autisme Bisa Terdeteksi sejak Bayi, Berikut Penjelasan Dokter Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak autis jalani terapi. shutterstock.com
Gejala Autisme Bisa Terdeteksi sejak Bayi, Berikut Penjelasan Dokter Anak

Autisme secara medis dapat diketahui melalui tumbuh kembang bayi sehingga perlu diwaspadai sejak dini.


Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

2 hari lalu

Ji Chang Wook/Traveloka
Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

Ji Chang Wook ungkapkan antusiasmenya dalam mempromosikan pariwisata bersama Traveloka dan terpukau oleh sambutan hangat masyarakat Indonesia.


Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

3 hari lalu

Petugas beraktivitas di dekat pesawat maskapai Super Air Jet nomor penerbangan IU-763 tujuan Jakarta di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, 4 Desember 2021. Super Air Jet resmi membuka rute penerbangan Jakarta-Lombok (CGK-LOP) pulang-pergi sejak 18 November lalu. TEMPO/Nita Dian
Kemenparekraf: Maskapai Internasional Buka Rute Langsung ke Indonesia

Kemenparekraf menyampaikan ada sejumlah maskapai penerbangan yang siap menghadirkan rute penerbangan internasional baru ke Indonesia.


Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

3 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Pengolahan Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat, Kementerian ESDM: Secara Teknis Memungkinkan

BRIN menyatakan bahwa kelapa non-standar sudah diakui kelayakannya oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.


Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket Pesawat 80 Persen, Dibuka 22 hingga 31 Juli

3 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG dengan tema Pikachu Pokemon. garuda-indonesia.com
Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket Pesawat 80 Persen, Dibuka 22 hingga 31 Juli

Garuda Indonesia bersama Bank Mandiri menggelar Garuda Indonesia "Sales Office Travel Fair" (SOTF) 22-31 Juli 2024. Diskon tiket hingga 80 persen.


3 Maskapai Buka Penerbangan Langsung ke Indonesia, Ada dari Korea ke Bali

3 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
3 Maskapai Buka Penerbangan Langsung ke Indonesia, Ada dari Korea ke Bali

Penerbangan langsung dari luar negeri dinilai akan memudahkan wisatawan mancanegara mengakses destinasi wisata Indonesia.


Cerita Penumpang Menginap di Bandara selama Empat Hari karena Penerbangan Delay

4 hari lalu

 Vienna Skye, 25 menginap di bandara Rio de Janeiro, Brasil, selama empat hari setelah penerbangannya ditunda pada Mei 2024 (Instagram/@viennaskye)
Cerita Penumpang Menginap di Bandara selama Empat Hari karena Penerbangan Delay

Penumpang itu mengaku tidak bisa keluar bandara karena maskapai terus-menerus membatalkan penerbangan selama empat hari berturut-turut.


Alasan Layangan Bisa Mengganggu Penerbangan

4 hari lalu

Petugas memeriksa helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024. Helikopter tur wisata dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut melakukan upaya pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan karena terlilit tali layangan yang mengakibatkan seorang pilot dan empat penumpangnya terluka. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Alasan Layangan Bisa Mengganggu Penerbangan

Helikopter yang jatuh di Bali diduga akibat benang layangan yang melilit mesin. Ini alasan layangan berbahaya bagi penerbangan.