TEMPO.CO, Mataram– Sumbawa, kawasan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sepertinya diberikan takdir oleh Tuhan memiliki kekayaan alam melimpah. Di kawasan ini populer dengan beragam asupan untuk menyehatkan tubuh. Mulai dari madu tawon bermutu, susu kuda liar yang dipercaya sanggup meningkatkan vitalitas, hingga susu kerbau dengan kualitas yang diyakini lebih bagus daripada susu sapi. Sumbawa juga mempunyai sumber daya alam di Batu Hijau yang kini dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT).
Untuk membuktikan semua itu, Tempo putuskan melancong ke Desa Rarak, Kecamatan Telaga Bertong, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang kabarnya gudang pemerahan susu kerbau.
Bahkan, di desa tersebut, Tempo bertemu langsung dengan peternak kerbau sekaligus penyedia susu hewan yang suka kubangan ini. Dia adalah Ahmad “Wage” Baso. Pria keturunan generasi ketiga suku bangsa Bugis Makassar di Nusa Tenggara Barat ini merupakan penyedia susu kerbau yang populer di kawasan tersebut.
Menurut Wage, susu kerbau lebih kental dan gurih daripada susu sapi. Bagi orang yang sulit tidur atau terkena penyakit insomnia, jelasnya, susu kerbau sangat cocok untuk mengatasinya. “Susu kerbau membuat orang enak tidur, meningkatkan nafsu makan, serta menambah stamina,” kata lelaki berusia 42 tahun itu kepada Tempo, pekan lalu.
Ucapan Wage bukanlah isapan jempol. Tempo juga sempat nyeruput susu kerbau hasil perahan yang disimpan di botol minuman mineral ukuran 600 mililiter seharga Rp 15 ribu per botol. “Rasanya memang mantap dan lebih kental ketimbang susu sapi atau susu kambing.”
Anehnya lagi, untuk mengkonsumsi susu kerbau, tak perlu melalui proses pasteurisasi alias dipanaskan di atas bara api, melainkan diminum langsung seusai diperah.
“Susu ini memang lebih enak diminum langsung setelah diperah dari puting kerbau,” ujar Jen Makassau, pria berusia 35 tahun yang sudah lima tahun berlangganan susu kerbau Wage.
Kalau dipanaskan, menurut Ibrahim Baso, pemuda yang memiliki empat ekor kerbau, rasanya tak segurih susu yang masih mentah. “Lebih enak diglek langsung,” katanya kepada Tempo.
Jen Makassau menambahkan, susu kerbau selain bisa diminum langsung dapat pula diolah menjadi makanan tradisional yang disebut palopo atau permen. Bahan baku palopo adalah susu kerbau, gula jawa, dan para (sejenis jeruk berduri) untuk mempercepat proses pengentalan susu. Kue ini, jelas Jen, telah menjadi makanan tradisional dan khas KSB (Kabupaten Sumbawa Barat). “Hampir semua orang yang berkunjung ke KSB biasanya mencari palopo yang terbuat dari susu kerbau,” ujar Jen.
Beberapa hasil penelitian yang dikutip dari Hasinah & Handiwirawan, 2007, menyebutkan tekstur krem dalam susu kerbau yang halus sangat ideal untuk berbagai produk hasil susu dan lebih efektif dalam biaya dibandingkan susu sapi. Kandungan kolesterol susu kerbau 43 persen lebih rendah dari susu sapi, sedangkan kadar kalsiumnya 65 persen lebih tinggi dari susu sapi.
CHOIRUL AMINUDDIN