"Jalan dan stasiunnya sudah dibetulkan, begitu pula dengan terowongannya. Sayang, sudah hampir lima tahun tak ada kereta api yang mampir di sini," tutur Haji Jufri, 68 tahun, warga setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur Himmam Haris menerangkan bahwa pemerintah dalam waktu dekat akan merintis sebuah kereta wisata tujuan Stasiun Lampegan. Menurut Himmam, kereta wisata tersebut sebagai bagian dari upaya menghidupkan jalur wisata menuju situs Gunung Padang.
"Kereta tersebut diplot untuk mengangkut wisatawan dari jalur Bandung-Cianjur-Lampegan atau Jakarta-Bogor-Sukabumi-Lampegan. Namun, sampai saat ini, masih taraf uji coba jalan karena trek rel kereta api Cianjur-Lampegan masih labil karena sudah lama tidak dipergunakan," ujar dia.
Sepanjang 6 kilometer selepas Stasiun Lampegan, perjalanan menuju Gunung Padang akan melintasi perkebunan teh PTPN VIII Karyamukti. Sayangnya, ada beberapa ruas jalan yang kondisinya rusak parah. Selain lantaran status jalan milik perkebunan, pihak pemerintah setempat mengaku kesulitan memperbaiki jalur sepanjang 15 kilometer dari Cianjur menuju Gunung Padang.
"Tidak rusak semua, ada ruas jalan yang masih belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran pemerintah. Tapi, secara umum, jalan menuju Gunung Padang sekarang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya," Himmam menuturkan.
DEDEN ABDUL AZIZ