TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan yang berlibur ke Paris, Prancis, bukan hanya harus waspada terhadap copet, tetapi juga penipuan taksi. Banyak laporan penipuan yang membuat pelancong harus membayar dua kali lipat untuk perjalanan mereka.
Wisatawan yang tiba di Bandara Charles de Gaulle di Paris sangat berisiko, karena beberapa pengemudi taksi dituduh menagih biaya terlalu tinggi kepada wisatawan. Menurut laporan terbaru yang beredar di TikTok, beberapa pengemudi mendekati wisatawan di pintu kedatangan bandara, menawarkan tumpangan ke pusat kota Paris dengan harga hingga €120 atau Rp2 juta, hampir dua kali lipat dari tarif biasanya €62 atau sekitar Rp1 juta.
Pialang asuransi taksi spesialis ChoiceQuote merekomendasikan pemesanan transportasi melalui perusahaan yang memiliki reputasi baik untuk menghindari penipuan semacam itu.
"Sebaiknya atur transportasi sendiri dengan penyedia layanan yang andal," kata juru bicara ChoiceQuote menyarankan. "Meskipun sulit untuk mengidentifikasi perusahaan taksi lokal yang tepercaya, melakukan riset sebelum tiba di tujuan dapat membantu mencegah penagihan biaya yang berlebihan."
Tips Menghindari Penipuan
Wisatawan juga dapat meminta saran dari meja informasi bandara atau resepsionis hotel, yang biasanya memiliki rekomendasi untuk layanan taksi tepercaya. Jika mengatur transportasi di tempat, penting untuk memastikan taksi memiliki merek dan lisensi yang tepat yang dipajang di bagian luar, karena kendaraan yang tidak berlisensi lebih mungkin jadi penipuan.
Untuk menghindari biaya berlebih, wisatawan disarankan untuk selalu mengonfirmasi tarif dengan pengemudi sebelum memulai perjalanan. Sebab, tarif taksi bisa saja jadi tidak terduga di akhir perjalanan.
Selain itu, menuliskan tujuan dalam bahasa lokal dapat menghindari kesalahpahaman, terutama di negara-negara yang tidak berbahasa Inggris.
Waspada Rute Panjang
Penipuan umum yang dilaporkan di berbagai tempat wisata melibatkan pengemudi yang sengaja mengambil rute yang lebih panjang dengan taksi argo. Jadi, tarifnya jadi lebih mahal daripada yang seharusnya.
Wisatawan yang tidak terbiasa dengan jalan-jalan lokal sering kali menjadi sasaran empuk. Untuk mengatasi hal ini, penumpang harus melacak perjalanan mereka di GPS atau aplikasi peta untuk memastikan pengemudi mengambil rute yang paling efisien.
Penipuan lain melibatkan penagihan berlebih melalui pembayaran kartu kredit. Beberapa wisatawan melaporkan bahwa mereka tidak sengaja dikenai biaya ratusan euro, bukan tarif yang seharusnya.
Untuk menghindari hal ini, wisatawan harus memeriksa mesin kartu dengan saksama sebelum menyelesaikan transaksi apa pun dan selalu memeriksa jumlah akhir.
Pakar perjalanan menekankan bahwa meskipun penipuan taksi dapat terjadi di mana saja, kewaspadaan dan tindakan pencegahan sederhana dapat membantu memastikan perjalanan yang lancar dan adil.
"Selalu waspada dan jangan pernah ragu untuk meminta bantuan atau klarifikasi jika ada yang terasa janggal," kata ChoiceQuote.
Penipuan taksi tidak hanya terjadi di Paris. Laporan yang sama juga kerap ditemukan di beberapa destinasi wisata populer lain seperti Istanbul atau Bali.
Pilihan Editor: Keluarga Pendiri Menara Eiffel Menolak Pemasangan Permanen Logo Olimpiade